Kerusakan Akibat Jurnalis Memihak: Fakta Tertutupi, Persepsi Publik Terganggu

2024-12-07 09:46:27 | Diperbaharui: 2024-12-07 09:46:27
Kerusakan Akibat Jurnalis Memihak: Fakta Tertutupi, Persepsi Publik Terganggu

Oleh: Eko Windarto 

Dalam prinsip jurnalistik, objektivitas memiliki peran yang sangat vital dalam menyajikan informasi yang akurat dan berimbang kepada masyarakat.

Seorang jurnalis yang menjunjung tinggi nilai objektivitas akan mampu memberikan berita yang jernih tanpa cacat dan terbebas dari pengaruh pihak tertentu.

Ketika seorang jurnalis memihak pada salah satu pihak, baik itu pemerintah, kelompok tertentu, atau individu, fakta-fakta penting seringkali tertutupi atau disajikan secara tendensius. Hal ini dapat mengakibatkan informasi yang disampaikan menjadi tidak lengkap atau bahkan menyesatkan publik. 

Berita yang seharusnya menjadi cerminan realitas terkini dapat terdistorsi akibat sudut pandang yang tidak netral dari seorang jurnalis.

Sebagai contoh, dalam konteks pemberitaan kebijakan pemerintah, jika seorang jurnalis memihak pada pemerintah, maka kelemahan atau dampak negatif dari kebijakan tersebut mungkin tidak akan terungkap secara menyeluruh. 

Sebaliknya, jika jurnalis terlalu dibelenggu oleh afiliasi atau kepentingan pribadi, maka informasi yang disajikan akan cenderung bersifat subyektif dan tidak objektif.

Keberpihakan seorang jurnalis juga berdampak pada persepsi publik terhadap suatu isu atau peristiwa yang diliput. 

Ketika berita hanya disajikan dari satu sisi tanpa memberikan ruang bagi sudut pandang lain, maka kemampuan pembaca atau audiens untuk membentuk opini yang beragam dan komprehensif menjadi terbatas. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya polarisasi dan terfragmentasinya masyarakat dalam memahami suatu masalah.

Dalam konteks ini, peran seorang jurnalis yang netral dan objektif sangatlah penting dalam menciptakan ruang diskusi publik yang sehat dan berimbang.

Dengan menyajikan informasi secara adil dan transparan, jurnalis dapat membangun pemahaman yang lebih luas serta mendorong terciptanya pemikiran yang kritis dan konstruktif di masyarakat.

Objektivitas bukan hanya sekadar prinsip etika bagi seorang jurnalis, tetapi juga merupakan pondasi utama dalam menjaga kredibilitas media dan kepercayaan publik. 

Seorang jurnalis yang mampu mempertahankan netralitas dalam meliput berita akan lebih dihormati dan dihargai oleh masyarakat karena dapat diandalkan dalam menyajikan informasi yang akurat dan tidak bias.

Melalui pemberitaan yang tidak memihak, seorang jurnalis dapat menjaga integritas profesi dan memastikan bahwa fungsi sosial dari media massa tetap terjaga dengan baik. 

Keberpihakan hanya akan merusak kepercayaan masyarakat pada media sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya.

Dalam menjalankan tugasnya, seorang jurnalis perlu menyadari betapa pentingnya menjaga objektivitas dalam setiap liputan berita. Keberpihakan hanya akan merugikan semua pihak, termasuk jurnalis itu sendiri.

Mengutamakan kebenaran dan keadilan dalam menyajikan informasi, seorang jurnalis dapat memberikan kontribusi yang positif dalam membangun masyarakat yang cerdas dan kritis. 

Objektivitas bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan dalam dunia jurnalistik yang bertanggung jawab.

Batu, 6122024

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
tag
Suka dengan Artikel ini?
0 Orang menyukai Artikel Ini
avatar