Kotekatalk-233: Desa Wisata Saba yang Tersembunyi
Ke desa Saba, Bali, yuk! (dok. Jofi/Gana)

Kotekatalk-233: Desa Wisata Saba yang Tersembunyi

Mulai : Sabtu, 21 Juni 2025 16:00 WIB
Selesai : Sabtu, 21 Juni 2025 16:40 WIB
zoom
00
00
00
00
Hari Jam Menit Detik
0 Peserta Mendaftar

Hi, Koteker dan Kompasiana. Apa kabar? Masih sehat dan bahagia, bukan?

Sabtu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana dan Pesanggrahan Indonesia e.V. Bonn sudah mengajak mbak Siti Asiyah sebagai narasumber untuk mengisahkan pengalaman serunya merayakan Idul Adha bersama Indonesia Muslim Bonn.

Mbak Siti menceritakan bahwa acara diadakan pada hari Jumat pukul 8.30 CEST Bonn, sehingga banyak orang yang berhalangan hadir. Meskipun demikian, yang hadir sudah mencapai jumlah 200 orang. Bertindak selaku imam dan khotib adalah mas Ajisaka. Ia dipercaya panitia dan jemaah untuk menjadi pemimpin. 

Lokasi adalah sebuah bengkel mobil milik orang Pakistan. Di sana ada gedung dan tempat parkir yang cukup memadai. Maklum, Indonesia Muslim Indonesia Bonn belum memiliki masjid sendiri. Kita doakan, semoga ada rejeki untuk itu, ya.

Selama acara berlangsung, ada kuliner Indonesia yang disajikan kepada jemaah. Selain gulai, ada kue lapis, risoles dan pukis. Ditanya tentang hewan kurban, ternyata banyak diaspora Indonesia yang memilih uang zakat kurban ke Indonesia untuk dibagikan di sana ketimbang dibelikan dan disembelih di Jerman. 

Tary, salah satu peserta Kotekatalk-233 yang hadir dari Inggris, juga menginformasikan hal serupa. Ia bersama 7 orang lainnya patungan membeli hewan kurban di Indonesia dan dibagikan di sana. Ia bersama kawan-kawan diaspora Indonesia di Inggris juga merayakan Idul Adha pribadi, di mana salah seorang di antara mereka mengadakan open house. Karena ia kurang hobi masak, teman-teman memintanya untuk datang dan makan saja. Tentunya, Tary tidak bertangan kosong, melainkan membawa buah dan sayuran ketika hadir. 

Saat moderator menanyakan kegiatan lain selain sholat dan khotbah, mbak Siti mengungkapkan bahwa kali ini acara hanya itu saja, tidak seseru saat hari Raya Idul Fitri. Saat sholat maupun khotbah, shof laki-laki di depan dan perempuan di belakang. Bagian depan terlihat hening, sedangkan bagian belakang agak ribut. Selain barisan perempuan yang berbisik-bisik, banyak anak-anak yang rewel. Belum lagi, para ibu-ibu yang mempersiapkan  kuliner di belakang.

Dari Bonn, Mimin mengajak kalian ke Bali. Seri Wonderful Indonesia kali ini, memilih desa Saba. Desa Saba yang tersembunyi itu ternyata menyimpan tempat wisata yang indah, lho. Apakah kalian sudah pernah mendengarnya? Sudah ke sana? Mimin belum.

Nah, adalah Dr. Jofi Puspa. Penyelenggara Indonesia Franfurt Festival yang tinggal di Jerman itu berasal dari sana. Makanya, ia akan mempromosikan desanya, supaya wisata lokal di sana terkenal dan lestari. Bali nggak hanya Ubud, Denpasar dan Kuta. Masih banyak tempat cantik yang bisa dikunjungi turis baik lokal maupun mancanegara.

Di mana letak Saba? Bagaimana transportasi yang bisa dipilih untuk meraih desa ini? Tempat wisata apa saja yang direkomendasikan untuk dikunjungi? Kalau ke sana bisa menginap di mana, ya? Berapa lama kita sebaiknya berada di desa ini? Berapa  budget yang harus dipersiapkan untuk ke sana? Apa yang khas dari Saba, dibandingkan dengan  desa lain di Bali?

Supaya kita tahu jawaban lengkapnya, simak Kotekatalk-233 pada:

  • Hari/Tanggal: Sabtu, 21 Juni 2025
  • Pukul: 16.00 WIB Jakarta/ 11.00 CEST Berlin
  • Link: DI SINI

Desa Saba terkenal dengan wisata pantainya. Terletak di daerah kecamatan Blahbatuh, kabupaten Gianyar, provinsi Bali. Penduduknya lebih dari 10 ribu orang yang menempati  luas wilayah seluas 6,60 km persegi. Mari kita tengok lebih jauh desa ini, supaya pengetahuan kita tentang daerah di tanah air, semakin luas.

"Ke Bogor jangan lupa mampir ke istana. Di Bogor ada bunga Raflesia. Bersama Komunitas Traveler Kompasiana, kita bangkitkan pariwisata Indonesia" (Menparekraf RI Sandiaga Uno dalam Kotekatalk-83, 2 April 2022).

Sampai jumpa Sabtu sore.

Salam Koteka. (Gana Stegmann)

0 Peserta Mendaftar


Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
0 Orang menyukai Artikel Ini
avatar