Lomba Artikel Aviasi dan Pariwisata di Nusa Tenggara Timur
Sumber : Kompas.com

Lomba Artikel Aviasi dan Pariwisata di Nusa Tenggara Timur

Mulai : Rabu, 3 Januari 2024 18:00 WIB
Selesai : Kamis, 25 Januari 2024 17:00 WIB
Kompasiana.com
00
00
00
00
Hari Jam Menit Detik
6 Peserta Mendaftar

Hai Aviator dan Aviatrix KomAir serta Kompasianer,

Mengawali tahun 2024, KomAir mengadakan lomba artikel aviasi dan pariwisata khususnya di Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Tema :

"Membangun Konektivitas Udara di Propinsi Nusa Tenggara Timur untuk mendongkrak potensi pariwisata NTT."

 

Latar Belakang :

Badan Otorita Labuan Bajo Flores (BOLBF) mentargetkan jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo pada tahun 2024 sebanyak 1 juta wisatawan, jumlah ini sebenarnya tidaklah sulit dicapai bila melihat jumlah wisatawan ke Labuan Bajo hingga 11 Desember 2023 telah mencapai sekitar 880,000 wisatawan.

Pihak BOLBF juga tetap menerapkan thematic tourism sehingga wisatawan diharapkan tidak hanya berkunjung ke Labuan Bajo saja tetapi juga ke destinasi lainnya yang terdapat di Nusa Tenggara Timur.

Untuk mencapai kedua hal tersebut, angkutan udara akan menjadi salah satu pemeran utamanya, tidak hanya karena transportasi udara memang merupakan pilihan utama para wisatawan akan tetapi juga karena melihat lokasi dari Nusa Tenggara Timur itu sendiri.

Propinsi NTT merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang terdiri dari tiga pulau utamanya yaitu Flores, Sumba dan sebagian pulau Timor, hal ini membuat konektivitas dalam kawasan NTT hanya dapat dilakukan melalui laut dan udara.

Pada moda transportasi udara, konektivitas tidak hanya perlu tersedia dalam satu pulau saja tapi juga antara ketiga pulau utamanya tersebut.

Dalam hal ini, bagaimana kita melihat sebaiknya peran maskapai dan bandara yang kini beroperasi di NTT dalam membantu BOLBF mencapai target nya ?

Penerbangan regional antar 3 pulau di NTT, penerbangan domestik ke dan dari kota kota lain di Indonesia serta penerbangan (langsung) dari dan ke mancanegara perlu dimaksimalkan baik dalam hal frekuensi dan rute rute penerbangannya.

Jika thematic tourism diterapkan maka penerbangan regional (kawasan) akan menjadi leading nya, para maskapai perlu memilih jenis pesawat penumpang dan kargo regional (regional Aircraft) yang pastinya dapat memberikan keuntungan bagi maskapai dan juga kepada perekonomian NTT melalui angkutan penumpang dan kargo.

Bandara bandara yang ada di NTT juga dapat memainkan perannya untuk mengundang para maskapai dunia untuk melayani penerbangan ke bandara bandara internasional yang ada di NTT dengan memberikan insentif ataupun kemudahan dan langkah lainnya sebagai daya tarik kepada maskapai.

Dalam konteks pariwisata, Labuan Bajo merupakan pintu gerbang ke Taman Nasional Komodo (TNK) yang perlu dijaga kelestariannya terutama terhadap penghuni utamanya yaitu Komodo.

Oleh karena itu jumlah pengunjung akan setidaknya memberikan dampak pada lingkungan disekitar Taman Nasional, semakin banyak jumlah aktvitas semakin besar dampak yang mungkin akan terjadi.

Begitu pula aktivitas penerbangannya dimana kita semua mengetahui bahwa penerbangan adalah salah satu industri yang berkontribusi pada polusi udara dan suara.

Bagaimana kita seharusnya menentukan target pengunjung dengan segala aktivitas nya baik pariwisata melalui kegiatan wisata maupun penerbangan melalui lalu lintas dan pergerakan pesawat dalam konteks keberlanjutan (sustainability) ?

Persyaratan :

  • Para member KomAir.dan Kompasianer dapat mengikuti lomba
  • Memberikan tag #aviasi #pariwisata #komair #lombaKomair #artikel aviasi
  • Artikel selambatnya diunggah pada tanggal 25 Januari 2024 jam 17.00

Kriteria penilaian :

Artikel setidaknya dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut :

  1. Bagaimana kesiapan maskapai nasional dan swasta mengingat kita masih menerapkan hukum cabotage untuk penerbangan domestik.
  2. Perlu atau tidaknya hub baik untuk kawasan NTT sendiri maupun untuk kawasan Indonesia Tengah dengan Timur.
  3. Bagaimana persiapan bandara baik secara infrastruktur maupun jaringan (network) penerbangan antar destinasi baik regional, domestik maupun internasional.
  4. Bagaimana pemegang kebijakan dapat mempercepat proses pencapaian target ini dalam konteks aviasi dan pariwisata nya.
  5. Dapatkah pembangunan konektivitas udara di NTT nantinya.menjadi percontohan bagi konektivitas udara nasional mengingat Indonesia adalah negara kepulauan.

Hadiah :  Saldo Gopay Rp. 200,000 

Salam Aviasi

WD

 


Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
0 Orang menyukai Artikel Ini
avatar