Film "Jalan Pulang": Antara Trauma, Harapan dan Teror

2025-07-08 13:00:36 | Diperbaharui: 2025-07-08 13:00:36
Film "Jalan Pulang": Antara Trauma, Harapan dan Teror
Ulasan film Jalan Pulang

Disutradarai oleh Jeropoint, kreator thread horor viral di X (dulu Twitter), film Jalan Pulang membawa aroma mistis dari dunia digital ke layar lebar.

Cerita bermula dari Lastini yang diperankan oleh Luna Maya) yang kehilangan suaminya secara misterius. Belum sempat sembuh dari luka batin, cobaan lain datang.

Putrinya, Arum (diperankan Saskia Chadwick), tiba-tiba jatuh sakit dengan gejala yang tidak bisa dijelaskan secara medis.

Dalam keputusasaan, Lastini memutuskan membawa anak-anaknya, termasuk Lia (Taskya Namya), ke pelosok Jawa, menelusuri jejak dukun, leluhur, dan harapan terakhir sebelum ulang tahun Arum tiba di tahun kabisat.

Film ini tidak hanya menghadirkan horor dari wujud dan suara, tapi juga dari rasa: kehilangan, trauma, dan ketidakberdayaan. Ketegangan dibangun secara bertahap, dimulai dari keresahan emosional hingga ritual-ritual supranatural yang mengaburkan batas logika.

Baca ulasan lengkap Disisi Saidi Fatah (@aby_fatah) berjudul "Film Jalan Pulang: Antara Trauma, Harapan, dan Teror" di kompasiana.com/coretanpecandusastra

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
0 Orang menyukai Artikel Ini
avatar