Cinta itu musti berkorban. Itu ungkapan yang tak pernah basi yang kerap berseliweran dalam narasi soal cinta yang berseliweran entah lirik lagu, cerita fiksi, esai filosofi soal cinta, bahkan menjadi tema film.
Seperti halnya berlaku di dunia penulisan fiksi, yang membedakan di dunia film ialah bagaimana sutradara dan penulis skenario bertutur tentang orang berkorban untuk cintanya, apakah menjadikannya basi hingga kemudian dilupakan orang setelah keluar dari bioskop atau memberikan kesan untuk jadi ingatan.
"Tak Ingin Usai di Sini" bagi saya tidak seperti kebanyakan film drama pengorbanan cinta, tetapi ada hal yang beda seperti kalimat yang diucapkan tokoh utama perempuan Clarissa atau yang kemudian menamakan dirinya Cream (Vanesha Prescilla) mengapa memilih memotret setiap momen dirinya dengan Kawidra (Bryan Domani) yang kemudian dipanggil K dengan kamera polaraid.
Baca ulasan lengkap @irvan_sjafari berjudul "Tak Ingin Usai di Sini, Kisah Pengorbanan Cinta Tak Biasa" di kompasiana.com/jurnalgemini
#TAKIS #TakInginUsaidiSini #ParagonPictures #IdeosourceEntertainment @bryandomani_bd_ @vaneshaass @robertronny @paragonpictures.id @ideosource