Sekali Lagi tentang Pantun

2023-05-25 22:20:12 | Diperbaharui: 2023-05-25 22:20:36
Sekali Lagi tentang Pantun
Opera Pantun

K'ers yang kami padamu,

Tinggal beberapa jenak lagi event Opera Pantun: 60 Hari Berpantun akan dimulai. Terima kasih banyak untuk yang sudah mendaftar sebagai peserta. Semoga tetap semangat dari hari pertama hingga lima puluh sembilan hari berikutnya.

Perlu diingat, event ini bukan merupakan kompetisi, tapi upaya kami mengkurasi karya-karya pantun terbaik untuk dibukukan sebagai bagian pelestarian budaya. Setiap peserta mempunyai kesempatan untuk menerbitkan buku antologi solo. Dan bagi yang tidak mencapai karya cipta minimal untuk dibukukan, tetap mungkin diikutkan dalam antologi bersama.

Pantun adalah salah satu jenis puisi lama yang berasal dari budaya Melayu. Pantun terdiri dari empat baris dalam satu bait dengan pola a-b-a-b, di mana suku kata pertama dan kedua pada baris pertama dan kedua berima, sedangkan suku kata ketiga dan keempat pada baris ketiga dan keempat berima. Berikut ini adalah beberapa jenis pantun yang umum ditemui:

1. Pantun Nasihat

Pantun yang berisi nasihat atau petuah kepada pendengar. Contoh:

Janganlah engkau bersedih hati
Hadapi hidup dengan semangat
Tetaplah berusaha dan berbakti
Sukses datang dunia akhirat

2. Pantun Jenaka

Pantun yang bertujuan menghibur dengan kelucuan dalam bahasanya. Contoh:

Hujan turun tak jua henti
Kucing lari masuk ke rumah,
Janganlah lupa saat makan nasi
Jangan sampai tersisa remah

3. Pantun Cinta

Pantun yang mengungkapkan perasaan cinta dengan romantis. Contoh:

Senyummu membuat hatiku berbunga
Matamu bagai bintang angkasa
Cintaku padamu tak terungkap kata
Hanya bisa kurasa di dalam dada

4. Pantun Agama

Pantun yang berisi pesan-pesan keagamaan atau nilai-nilai spiritual. Contoh:

Hidup ini harus dijaga
Iman dan takwa selalu ada
Jangan lupa Tuhan yang Esa
Bersyukur dan berdoa setiap masa.

5. Pantun Anak-anak

Pantun yang ditujukan untuk anak-anak dengan bahasa yang lebih sederhana. Contoh:

Burung berkicau di ranting kenari
Anak bermain di taman indah
Belajarlah sungguh setiap hari
Agar ilmumu jadi faedah

Tentu saja, masih ada banyak jenis pantun lainnya. Pantun sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan berbagai tema dan suasana.

 

Pantun Berkait

Pantun berkait adalah salah satu variasi dalam jenis pantun yang memiliki hubungan antara baris pertama dan ketiga dari kwatrin (bait) kedua dengan baris kedua dan keempat dari bait pertama. Artinya, baris pertama dan ketiga dalam bait kedua adalah refrain dengan baris pertama dan ketiga dalam bait pertama, dan seterusnya. Contoh pantun berkait:

Bait 1:

Air laut tenang menyapu pantai,
Menyapa ombak gelombang tinggi.
Begitu pula hati yang mencintai,
Hadapi cobaan tegar mandiri.

Bait 2:

Kusapa gelombang laut meninggi
Membawa hanyut nyiur ke tepian
Tetap tegar diri mandiri
teguh dan jujur demi kebaikan

Dalam pantun berkait, tema dan pesan yang ingin disampaikan tetap terjalin secara harmonis antara bait pertama, kedua dan seterusnya.

Penulis menyukai berbagai variasi pantun berkait, salah satunya hanya baris kedua dari bait pertama yang menjadi baris pertama bait kedua dan seterusnya.

ILUSI DANA TRANSISI ENERGI (PANTUN)

(Ikhwanul Halim)

Luhut pergi ke Amerika
dengan gagah membawa diri
mengemis janji Bank Dunia
harap berkah transisi energi

dengan gagah membawa diri
berlagak tanya ‘where is the money?’
tak ada kejelasan ihwal komposisi
utang, hibah, atau likuidasi

berlagak tanya ‘where is the money?’
pinjaman komersial, forget it!
kami bisa kerjakan sendiri!
aku pak tua, marah menjerit

pinjaman komersial, forget it!
dalam hatinya, masih ada China
dasar preman berjiwa bandit
pembawa sial bangsa dan negara

dalam hatinya, masih ada China
pembangkit daya listrik batubara
sumber utama cuan pak tua
janganlah tutup sebelum waktunya!

 

Bandung, 21 Mei 2023

Pantun berkait sempurna

Pantun berkait sempurna adalah salah satu variasi dalam jenis pantun berkait, di mana baris bait terakhir pantun merupakan refrain dari baris bait pertama. Ada sua variasi bait penutup, yaitu mengulang baris 1 dan 3 bait pertama, baris 2 dan 4 bait pertama.

Contoh pantun berkait sempurna:

KALAH USIA

berjalan jauh melemah tungkai
duduk terkapar menggantung lengan
tampangku lusuh macam keledai
usia tua rambut beruban

duduk terkapar menggantung lengan
perut membusung gelambir lemak
usia tua rambut beruban
napas tersengal batuk berdahak

perut membusung gelambir lemak
pandangan sayu matapun rabun
nafas tersengal batuk berdahak
banyak begadang bertahun-tahun

pandangan sayu matapun rabun
sang dewi lalu takkan tersilap
banyak begadang bertahun-tahun
lihat yang ayu masihlah kalap

sang dewi lalu takkan tersilap
ternyata sudah ada yang punya
lihat yang ayu masihlah kalap
salah duga lelaki dandan wanita

ternyata sudah ada yang punya
tersilap mata jauh melangkah
salah duga lelaki dandan wanita
aku tertipu gincu nan merah

tersilap mata jauh melangkah
berjalan jauh melemah tungkai
aku tertipu gincu nan merah
tampangku lusuh macam keledai

Bandung, 3 Desember 2015

Selamat berpantun!

Cikarang, 25 Mei 2023

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
5 Orang menyukai Artikel Ini
avatar
Test...test...aku komen
2023-05-26 00:34:25