Cerita Kopaja71 Ngetem di Monumen Pembebasan Irian Barat dan Galeri Nasional

2024-05-15 15:41:11 | Diperbaharui: 2024-05-15 18:47:41
Cerita Kopaja71 Ngetem di Monumen Pembebasan Irian Barat dan Galeri Nasional
Foto Kopaja71 bersama Sang Seniman Butet di Galeri Nasional. 

Sabtu, 11 Mei 2024 lalu, Komunitas Kompasianer Jakarta alias Kopaja71 kembali ngadain perjalanan. Kali ini, keluarga Kopaja71 ngetem di dua lokasi yaitu Monumen Pembebasan Irian Barat (Lapangan Banteng) dan Galeri Nasional (Galnas).

Semula, kegiatan ini dipimpin oleh Bang Horas selaku pendiri Kopaja71. Akan tetapi, seminggu jelang kegiatan, ibunda Bang Horas jatuh sakit sehingga mengharuskan Bang Horas pulang ke Jepara, Jawa Tengah. Tongkat komando pun diserahkan kepada Bang Billy.

Pagi itu, cuaca sangat cerah. Rombongan Kopaja71 berangkat menuju titik kumpul dari rumah masing-masing. Ada yang naik kendaraan umum, ada pula yang naik kendaraan pribadi.

Mula-mula, Bang Billy tiba di lokasi sekitar pukul 06.30, lalu menyusul Pak Wibhy, Ibu Erry, Pak Syaiful, Kak Novia, dan lain-lain. Rombongan yang tiba lebih dulu duduk sejenak di gazebo sambil berdiskusi kecil, lokasinya dekat dengan Hotel Borobudur.

Sekitar pukul 07.45, rombongan bergerak menuju lokasi makan, berseberangan dengan Gedung A.A. Maramis – gedung pusat Kementerian Keuangan. Setiba di lokasi, Bang Billy langsung menawarkan ke rombongan Kopaja71 menu makan pagi: ada bubur ayam, mi ayam, dan lain-lain.

Foto Kopaja71 di Taman Lapangan Banteng. 

Rupanya, rombongan lebih memilih bubur ayam ketimbang mi ayam. Hanya Pak Andri yang tidak ikut sarapan karena sudah sarapan dari rumah. Demikian dengan Pak Merza, tidak ikut sarapan karena telat datang.

Setelah sarapan bubur ayam, rombongan berfoto ria di depan Gedung A.A. Maramis dan di bawah Monumen Pembebasan Irian Barat. Dari Lapangan Banteng, rombongan bergerak menuju Galeri Nasional dengan berjalan kaki.

Semula, Bang Billy merencanakan memesan mobil Grab, terutama untuk anggota yang sudah lanjut umur seperti Pak Syaiful, Pak Sutiono, Ibu Erry, dan Pak Merza. Namun, karena ada kegiatan jalan pagi dari anggota Gereja Katedral yang menyebabkan macet, rombongan memutuskan untuk berjalan kaki ke Galnas.

Ada keuntungan dari berjalan kaki ini, di mana rombongan bisa lebih leluasa menikmati pemandangan sepanjang jalan ke arah Galnas, antara lain bisa melihat dari dekat kemegahan Masjid Istiqlal dan Gereja Immanuel Jakarta. Tentu saja, keuntungan yang lain adalah rombongan lebih sehat.

Hanya tiga anggota Kopaja71 yang tidak sempat menikmati suasana jalan kaki menuju Galnas yaitu Bang Billy, Pak Inayat, dan Pak Andri, karena mereka membawa sepeda motor.

Foto ketika Kopaja71 tengah beristirahat di kantin Galeri Nasional usai melihat pameran. 

Rombongan tiba di Galnas sekitar pukul 09.45, masih ada waktu 15 menit untuk beristirahat sejenak sebelum mengikuti pameran seni rupa karya Butet Kartaredjasa pukul 09.00. Sementara itu, Bang Billy bergegas ke Indomaret di Stasiun Gambir untuk membeli minuman dingin dan kudapan.

Tepat pukul 09.00, rombongan melakukan registrasi ulang. Tampak Bang Billy datang menenteng tote bag berisi minuman dan kudapan untuk dititipkan di ruang registrasi karena tidak bisa dibawa masuk ke ruang pameran.

Setelah registrasi, rombongan berjalan kaki sedikit ke gedung Galnas. Sebelum memasuki ruang pameran, rombongan berfoto ria di depan gedung Galnas. Ini merupakan kali kedua keluarga Kopaja71 berfoto ria di depan Galnas. Kali pertama yaitu pada saat pameran Pascamasa 20 Januari 2024 lalu.

Memasuki area pameran, rombongan disambut dengan patung Petruk yang berwajah emas dengan mahkota di atas kepalanya. Semakin ke dalam, rombongan semakin disuguhkan dengan berbagai karya seni rupa menakjubkan dari Mas Butet.

Setelah berkeliling area pameran, Pak Syaiful, Pak Wibhy, Pak Merza, dan Bang Billy ke ruang utama. Di ruang utama ini tampak kursi-kursi diatur rapi untuk acara seminar dari Mas Butet pukul 10.00.

Belum lama mereka duduk, Mas Butet muncul dari depan pintu masuk ruang utama dan segera dihampiri oleh Pak Syaiful, menyusul Pak Wibhy, Pak Merza, dan Bang Billy. Tak mau ketinggalan momen, Bang Billy langsung mengajak anggota Kopaja71 lainnya untuk berfoto ria dengan Mas Butet.

Setelah puas mengunjungi pameran seni rupa Mas Butet, rombongan menuju kantin Galnas untuk beristirahat sejenak sambil berdiskusi kecil tentang pameran seni rupa karya Mas Butet yang baru dikunjungi. Tepat pukul 10.45, rombongan kembali ke rumah masing-masing.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
8 Orang menyukai Artikel Ini
avatar
Mantap 👍
2024-05-15 20:16:42
Mantap sekali kegiatannya. Sayang omjay berhalangan hadir
2024-05-15 20:13:46