Kotekatalk-188:Tips Supaya UMKM Indonesia Tembus Pasar Ekspor Mancanegara
UMKM kamu mau go international? Join, yuk! (dok. Diaspora 5 Benua/ Leo Brockhausen)

Kotekatalk-188:Tips Supaya UMKM Indonesia Tembus Pasar Ekspor Mancanegara

Mulai : Minggu, 4 Agustus 2024 15:00 WIB
Selesai : Minggu, 4 Agustus 2024 17:00 WIB
Zoom
00
00
00
00
Hari Jam Menit Detik
0 Peserta Mendaftar

Hi, Koteker dan Kompasianer. Apa kabar? Masih sehat dan bahagia? 

Sabtu kemarin, Komunitas Traveler Kompasiana dan Pesanggrahan Indonesia mengundang narasumber Marla Lasappe, salah satu peserta Kotekatrip-23 untuk menceritakan jalan-jalan di Cikini-Gondangdia. 

Kompasianer kelahiran Makassar itu mengaku biasa naik kereta api menuju lokasi. Khusus acara Koteka bekerjasama dengan Country Choice dan Wisata Kreatif Jakarta itu, ia pakai gojek. Membutuhkan bea Rp 30.000 sampai tempat di Cikini. 

Sampai di sana, ia bersama 49 peserta lainnya, mendapatkan paket goodie bag berisi minuman kesehatan dari sponsor Country Choice. Perkenalan dengan peserta dan panitia dinikmatinya. Lantas peserta dibagi 3 kelompok. Untuk Koteka ada grup sendiri berisi 13 orang dipandu Muthia dari WKJ. 

Menuju patung persahabatan, mereka foto-foto untuk dokumentasi dan lanjut ke stasiun Gondangdia. Di sana ada yang jualan soto Betawi yang terkenal, gado-gado Baplo dan melintas sejenak di masjid Cut Nutia. Mereka menikmati roti Lau yang letaknya nyempil di depan stasiun. Setelah mencicipinya, mereka lanjut ke tempat lain. Yang ditawarkan di sana roti gambang tapi mantan sekretaris di resort kepulauan Seribu itu memilih coklat keju. Di sampingnya, ada pasar Jaya Gondangdia, yang konon pernah terbakar. Tapi sekarang sudah bagus lagi direvitalisasi. 

Tak berapa lama sampai di toko jamu Warisan punya ibu Rini. Beliau generasi kedua yang meneruskan bisnis tradisional. Peserta mendapat kunyit asem atau beras kencur gratis. Selain sehat, ini promosi juga ya, supaya kalau lewat jangan lupa beli. Supaya lestari jamu tradisional kita.

Berikutnya, ada kopi luak. Di sana, kopinya digiling dengan mesin buatan tahun 1970-an. Kopi robusta seberat 100 gram menjadi oleh-oleh. Kopinya katanya dari Lampung. 

Dari sana, mereka balik laki ke patung lagi. Menyebranglah sampai bertemu dengan kantor pos yang dipercaya sebagai tertua kedua.

Es krim Tjanang yang rasanya mirip es puter, es yang tidak lembut tapi agak kasar itu mereka cicipi secara gratis. Kalau  beli, Rp 15.000, ya. Nggak mahal, kan. 

Peserta yang hadir menanyakan kepada mbak Marla. Farisa di Aceh meminta saran kalau ke Monas harus ke mana. Tentu saja ke Cikini-Gondangdia supaya tahu kuliner tradisional yang bertahan sampai hari ini. Agar anak -cucu kita juga kenal dengan makanan nenek-moyangnya, dong. 

Sedangkan pak Suharyadi menyarankan juga untuk mencoba mie goreng di tengah-tengah pasar, yang tak jauh dari lokasi. Itu tempat langganan mereka. Termasuk, toko emas yang menawarkan perhiasan yang terkenal punya kualitas bagus waktu itu.

Dari seri "Wonderful Indonesia", Mimin ajak ke Jerman. Bekerjasama dengan Diaspora 5 Benua, Bavaria Akademi dan Abang Express, Dinas Koperasi dan UMKM Indonesia, kami ajak kalian untuk hadir pada:

Dalam rangka mensukseskan Gerakan Bersama Diaspora 5 Benua dan Mitra Bisnis di Indonesia (Abang Express, DInas Koperasi dan UMKM, serta Komunitas UMKM Orientasi Ekspor ke Mancanegara), mereka bersinergi dan berkolaborasi mengundang stakeholder pelaku ekspor di manapun berada, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk hadi pada acara live webinar dengan tema tersebut.

Program itu terwujud berkat inisiasi dari Diaspora 5 Benua, Abang Express, Bavaria Akademi, Koteka Kompasiana, berkoordinasi bersama UMKM Orientasi Ekspor.

Niatnya adalah membantu dan mendukung UMKM di Indonesia agar bisa menembus ekspor ke pasar mancanegara.

Sebuah kegiatan yang menjadi Gerakan bersama Diaspora 5 Benua sebagai jembatan dan perwakilan pelaku bisnis Indonesia di luar negeri yang akan memberikan gambaran pasar internasional, bersama Abang Ekspress sebagai pelaku jasa pengiriman ekspor dengan didukung oleh Dinas Koperasi dengan didukung oleh Dinas Koperasi dan UMKM, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Indonesia. 

Acara ini akan dihadiri pembicara sebagai berikut:

  1. Yuliarti Eckel, ketua/Koordinator Diaspora 5 Benua
  2. Ria Bavaria, Mentor Bavaria Akademi (Kelas Ekonomi Rakyat - Prodi UMKM)
  3. Alwi, direktur utama Abang Express.

Kali ini, admin Koteka, mbak Gana Stegmann didapuk sebagai moderator. 

Acara ini didukung oleh:

  • Diaspora 5 Benua
  • Perwakilan, Mitra Bisnis dan Partner Diaspora 5 Benua
  • Perwakilan Dinas Koperasi dan UMKM di Indonesia
  • Perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Indonesia
  • Perwakilan Komunitas UMKM Orientasi Ekspor di Indonesia
  • Team Abang Express
  • Team Bavaria Akademi
  • Team Komunitas Traveler Kompasiana.

Jadi, jangan sampai ketinggalan, ya? Siapa tahu, di antara kamu ada yang punya UMKM, UMKM kamu mendapat pencerahan dari perbincangan kita nanti. Siapa tahu ada celah bisnis ekspor yang menjadi hoki kalian setelahnya? 

Jumpa Minggu.

Salam Koteka. (GS)

 

0 Peserta Mendaftar


Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
0 Orang menyukai Artikel Ini
avatar