Kotekatalk-230: Serunya Walking Tour Bersama TEMU Kompasiana
Serunya ngetrip bareng TEMU Kompasiana (dok. Koteka)

Kotekatalk-230: Serunya Walking Tour Bersama TEMU Kompasiana

Mulai : Sabtu, 31 Mei 2025 16:00 WIB
Selesai : Sabtu, 31 Mei 2025 16:40 WIB
zoom
00
00
00
00
Hari Jam Menit Detik
0 Peserta Mendaftar

Hi, Koteker dan Kompasianer. Apa kabar? Masih sehat dan bahagia, bukan.

Sabtu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana dan Pesanggrahan Indonesia e.V. Bonn sudah mengajak kalian menyimak Kotekatalk-229 yang membahas Candi Prambanan.

Narasumber Gana Stegmann awalnya menceritakan tentang Prambanan dalam presentasi PPT. Wilayah yang dalam legenda dikenal sebagai daerah kekuasaan Prabu Boko, ayah dari Roro Jonggrang. Sekarang, wilayah itu menjadi tempat di mana candi Prambanan berada. Penduduknya ada sekitar 41.789 jiwa yang menghuni daerah seluas 24,43 km persegi itu.

Untuk menuju ke sana, dari Semarang, Gana bersama keluarga menempuh perjalanan sejauh 117 km dengan kendaraan pribadi selama 1 jam 45 menit lewat jalan tol. Ke sana, bisa juga dicapai dengan bus atau kereta api. 

Yang menarik dari kunjungan ke Prambanan menurut Gana adalah adanya patung Roro Jonggrang di candi Shiwa. Legendanya memang sudah dikenal sejak zaman SD: Prabu Boko tewas dibunuh Bandung Bondowoso dari Kerajaan Pengging yang ingin merampas kerajaan Prambanan. Melihat kecantikan putri Prabu Boko, Roro Jonggrang, Bandung jatuh cinta dan berniat menikahinya. Roro Jonggrang meminta syarat khusus agar Bandung Bondowoso membangun 1000 candi dalam semalam. Bandung memanggil tentara makhluk halus untuk membantu  mewujudkan keinginan Roro Jonggrang. Untuk menciptakan fajar, Roro Jonggrang membangunkan para gadis untuk memukul lesung, alat penumbuk padi. Suaranya membangunkan ayam jago hingga berkokok. Para gadis menyalakan lampu agar hari terlihat terang. Suasana seperti saat matahari terbit. Melihat keinginannya membangun candi tidak tercapai, Bandung marah. Ia mengutuk Roro Jonggrang menjadi patung dan melengkapi candi yang sudah ada. 

Legenda ini menjadi bumbu manis dari sejarah di mana Rakai Pikatan membangun candi Prambanan pada masa Syailendra di abad 9 untuk menghormati trimurti (dewa Brahmana - pencipta, dewa Wisnu - penyelamat dan dewa Shiwa - penghancur). Betapa Indonesia kaya akan budaya dan peninggalan sejarah. Candi Prambanan sendiri dikatakan sebagai candi Hindu terbesar kedua di dunia. Kisah Roro Jonggrang sendiri abadi sampai sekarang dalam sendratari yang digelar untuk wisatawan.

Untuk memasuki area Prambanan, turis dikenai bea Rp 25.000 untuk anak-anak dan dewasa Rp 50.000. Wisatawan asing harus membayar lebih yakni 25 USD untuk dewasa dan 15 USD untuk anak-anak. Sebenarnya ini agak aneh bagi orang asing karena di negara mereka tiket orang lokal dan asing seperti orang Indonesia.

Hal-hal yang harus diketahui saat berkunjung:

  • Memakai pakaian rapi dan sopan (celana atau rok tidak terlalu pendek)
  • Komplek candi Trimurti (Candi Brahmana, candi Shiwa dan candi Wisnu)
  • Candi Wahana (Candi Nandi, candi Garuda dan candi Angsa)
  • Candi apit (di antara candi Trimurti)
  • Jalan-jalan di taman itu asyik
  • Ada area berkemah di pelataran 
  • Ada hotel dekat candi, bisa menginap!
  • Ada pertunjukan sendratari pada waktu tertentu, lho!

Masih dengan seri "Wonderful Indonesia", Koteka dan Pesanggrahan Indonesia e.V mengundang salah satu peserta Kotekatrip-5 walking tour bersama TEMU Kompasiana di Tangerang, Maya Mai Farnomisa, S.Psi., M.Si. Dosen yang juga Kompasianer itu akan mengisahkan jalan-jalan seru bersama peserta dari Komunitas lain. 

Bagaimana proses pendaftaran walking tour? Mengapa mendaftar? Bagaimana rasanya terpilih menjadi salah satu peserta karena kuota terbatas? Bagaimana awal acara pada hari H? Ada berapa peserta yang hadir? Bagaimana rasanya bertemu Kompasianer? Kuliner apa yang dicicipi selama trip? Obyek wisata apa saja yang dikunjungi? Mana yang paling menarik? Apa sih, manfaat walking tour? Asyik nggak sih, tour dengan guide? Atau lebih enak sendiri alias solo trip? Beli oleh-oleh apa?

Untuk tahu jawabannya, simak perbincangan Kotekatalk-230 pada:

  • Hari/Tanggal: Sabtu/ 31 Mei 2025
  • Pukul: 16.00 WIB Jakarta/ 11.00 CEST Berlin
  • Link: DI SINI

Candi yang juga disebut candi Roro Jonggrang tersebut menjadi warisan budaya yang diakui UNESCO. lho. Semoga obrolan santai ini nantinya akan menginspirasi kita semua, betapa Indonesia kaya akan keindahan budaya dan sejarah yang harus dilestarikan sampai anak cucu. Sudah ke sana, belum?

"Ke Bogor jangan lupa mampir ke istana. Di Bogor ada bunga Raflesia. Bersama Komunitas Traveler Kompasiana, kita bangkitkan pariwisata Indonesia," (Menparekrag RI Sandiaga Uno, dalam Kotekatalk-83, 2 April 2022).

Jumpa Sabtu.

Salam Koteka. (Gana Stegmann).

0 Peserta Mendaftar


Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
0 Orang menyukai Artikel Ini
avatar