Monkeypox Adalah Wabah Langka yang Menuntut Kewaspadaan Global

2024-08-22 20:15:23 | Diperbaharui: 2024-08-22 20:15:23
Monkeypox Adalah Wabah Langka yang Menuntut Kewaspadaan Global
source: https://healthnise.com/monkeypox/1721/

Monkeypox sebuah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox semakin mendapat perhatian dunia. Meski tergolong langka, penyakit ini telah menimbulkan kekhawatiran global karena kemampuannya menyebar antar manusia dan hewan. Virus monkeypox pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958 dalam dua wabah penyakit menyerupai cacar di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian yang akhirnya menjadi asal usul nama "monkeypox." Penyakit ini pertama kali menyerang manusia pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. 

Secara umum, monkeypox menyebar melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit dari hewan yang terinfeksi. Penularan antar manusia juga bisa terjadi melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, terutama melalui droplet pernapasan atau kontak langsung dengan lesi kulit. Meski penularan dari manusia ke manusia tidak semudah cacar biasa, tetapi tetap perlu diwaspadai terutama di lingkungan yang padat penduduk.

Gejala monkeypox mirip dengan cacar air, termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, serta munculnya ruam kulit yang khas. Namun, ruam pada monkeypox biasanya dimulai diwajah sebelum menyebar ke bagian tubuh lainnya dan bisa berubah menjadi pustula yang menyakitkan. Masa inkubasi virus ini berkisar antara 6 hingga 13 hari, tetapi bisa mencapai 21 hari dalam beberapa kasus. Meskipun mayoritas kasus monkeypox sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu komplikasi serius dapat terjadi, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, anak-anak, atau mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Salah satu aspek yang membuat monkeypox berpotensi mengancam adalah adanya berbagai varian virus yang berbeda dengan beberapa varian lebih mematikan dibanding yang lain. Variasi genetik ini mempengaruhi tingkat keparahan gejala dan kemampuan penyebaran virus. Sebagai contoh, varian virus monkeypox yang beredar di Afrika Barat biasanya memiliki tingkat kematian yang lebih rendah dibanding varian dari Afrika Tengah.

Perlunya penanganan yang tepat terhadap monkeypox menjadi semakin penting mengingat potensi penyebarannya. Langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil meliputi penghindaran kontak langsung dengan hewan liar yang berpotensi membawa virus, serta memastikan praktik kebersihan yang baik, terutama dalam pengolahan daging hewan. Vaksin cacar juga diketahui memiliki efektivitas dalam mencegah monkeypox, tetapi ketersediaannya yang terbatas menjadi tantangan tersendiri.

Meskipun monkeypox masih tergolong sebagai penyakit langka, potensi penyebarannya ke berbagai negara dan kemampuannya menimbulkan wabah lokal menuntut kewaspadaan tinggi. Peran penting dalam memitigasi penyebaran virus ini adalah dengan memastikan pemantauan ketat terhadap kasus-kasus baru, edukasi masyarakat tentang cara penularan dan pencegahan, serta kesiapan sistem kesehatan dalam menghadapi kemungkinan wabah.

Di dunia yang semakin terhubung ini, dimana mobilitas manusia dan perdagangan internasional dapat mempercepat penyebaran penyakit, monkeypox menjadi pengingat bahwa kewaspadaan terhadap penyakit zoonosis tidak boleh diabaikan. Melalui kerja sama global, pengembangan vaksin, serta peningkatan kesadaran dan kesiapan masyarakat, kita dapat mengurangi dampak potensial dari penyakit ini dan melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Kewaspadaan dan tindakan pencegahan yang tepat adalah kunci dalam menghadapi ancaman monkeypox. Pemerintah, organisasi kesehatan, serta masyarakat global perlu bersinergi dalam memitigasi risiko penyebaran dan dampak penyakit ini agar tidak berkembang menjadi ancaman kesehatan global yang lebih besar di masa depan.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
1 Orang menyukai Artikel Ini
avatar