Mengenal Film Pertama yang Diproduksi, berjudul "Workers Leaving the Lumiere Factory (1895)"

2023-11-02 15:32:20 | Diperbaharui: 2023-11-02 15:32:20
Mengenal Film Pertama yang Diproduksi, berjudul "Workers Leaving the Lumiere Factory (1895)"

Film adalah sebuah medium yang sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Memberikan kita pendekatan yang menarik untuk memahami banyak hal. Sebagai contoh, film-film yang bertemakan sejarah, seperti Braveheart (1995), yang menceritakan tentang pemebrontakan yang terjadi di wilayah Irlandia. Film berjudul Gladiator (2000), yeng menceritakan tentang bagaimana kehidupan seorang gladiator, serta mengutip dari sejarah kekaisaran Romawi Kuno, ataupun film berjudul Troy (2004), yang menceritakan tentang bagaimana strategi Perang Troya yang dilakukan oleh sekelompok prajurt kecil dari Akhaia.

Memang, secara komersial semua film tersebut diberikan aspek drama yang sedikit menyimpang dari sejarah aslinya. Namun, cara film menyampaikan alur cerita yang disertai dengan latarbelakang, acting para aktor dan suasana tempat syuting yang dibuat semirip mungkn dengan latar kondisi terjadinya peristiwa tersebut saja sudah memberkan lebih dari 70 persen pemahaman bagi orang awam untuk memahami sejaah dan konteks yang terjadi dalam rangkaian peristiwa tersebut.

Dalam hampir setengah abad terakhir, kita telah menyaksikan revolusi dalam industri film yang telah mengubah cara kita melihat dunia dan berbagi cerita. Namun, bagaimana sebenarnya awal dari perjalanan ini dimulai? Satu titik awalnya adalah "Workers Leaving the Lumière Factory" (1895), karya Louis Lumière.

"Workers Leaving the Lumière Factory," juga dikenal sebagai "La Sortie de l'Usine Lumière à Lyon," adalah film pendek hitam-putih berdurasi sekitar 46 detik yang disutradarai oleh Louis Lumière, seorang pionir dalam perkembangan sinema. Film ini dianggap sebagai salah satu film pertama yang pernah dibuat dalam sejarah sinema dan memainkan peran penting dalam perjalanan panjang sinema.

Louis Lumière adalah seorang penemu dan pengusaha Prancis yang bersama dengan saudaranya, Auguste Lumière, mengembangkan teknologi sinematografi pertama. Mereka mematenkan Cinématographe, sebuah kamera film yang juga berfungsi sebagai proyektor dan printer, yang memungkinkan mereka untuk merekam, memproyeksikan, dan memproduksi film dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Workers Leaving the Lumière Factory" difilmkan pada 19 Maret 1895 di Lyon, Prancis. Ini adalah salah satu dari sejumlah film pendek yang diproduksi oleh Lumière bersama dengan saudaranya. Film ini sederhana dalam konsepnya: itu hanya menggambarkan sekelompok pekerja pria dan perempuan yang meninggalkan pabrik Lumière di akhir hari kerja. Namun, sederhananya film ini adalah apa yang membuatnya istimewa. Ini adalah contoh pertama dari apa yang kita sebut "film slice of life" - melihat kehidupan sehari-hari melalui lensa sinema.

"Workers Leaving the Lumière Factory" adalah salah satu film pertama yang diputar di depan umum. Saat itu, tahun 1895, ketika bioskop pertama mulai muncul, penonton yang hadir di bioskop disuguhi dengan adegan yang mereka kenal dari kehidupan sehari-hari. Film ini adalah titik awal bagi apa yang sekarang kita sebut "sinema dokumenter."

Selama beberapa dekade, sinema terus berkembang dan menjadi lebih kompleks, dengan penggunaan narasi, efek khusus, dan teknologi terbaru. Namun, "Workers Leaving the Lumière Factory" adalah contoh bagaimana sesuatu yang sederhana dapat memiliki dampak besar dalam sejarah seni dan hiburan.

"Workers Leaving the Lumière Factory" adalah salah satu titik awal dalam perjalanan panjang sinema. Film ini yang sederhana dalam bentuknya, namun menggambarkan sepotong kehidupan nyata, membantu memulai revolusi sinema yang telah menciptakan cerita-cerita yang tak terhitung jumlahnya di layar perak. Karya ini adalah pengingat bahwa setiap perjalanan besar dimulai dengan langkah pertama, dan dalam kasus sinema, langkah pertama itu diambil oleh Louis Lumière pada tahun 1895.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
6 Orang menyukai Artikel Ini
avatar