Sebuah pesan yang disampaikan oleh Mba Nita sangat menginspirasi dan membangkitkan kesadaran akan pentingnya memberdayakan difabel di sekitar kita.
Dalam perjalanan hidup kita, seringkali kita melupakan bahwa mereka juga merupakan bagian penting dari masyarakat yang layak mendapatkan dukungan dan perhatian.
Dari cerita pengalaman Mba Nita, kita belajar bahwa memberdayakan difabel bukan hanya dari teori, tetapi juga tentang menghadirkan perasaan cinta dan empati dalam tindakan sehari-hari kita.
Kita harus mengubah cara pandang kita terhadap difabel. Dengan melihat potensi mereka, dan memberikan kesempatan untuk berkembang.
Mba Nita juga telah menunjukkan bahwa ada banyak cara kita dapat memberdayakan difabel.
Bisa melalui pembinaan dan dukungan langsung, seperti yang dilakukan Mba Nita di desa binaannya.
Sementara itu, di sisi lain juga dapat mencakup pendidikan atau edukasi masyarakat, peningkatan kesadaran, kampanye dan upaya untuk menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua.
Kita semua memiliki potongan “cinta” itu dalam hati kita. Maka penting bagi kita untuk merawatnya.
Difabel adalah bagian tak terpisahkan dari keberagaman masyarakat kita dan ada di kehidupan kita.
Bersama-sama kita dapat menciptakan dunia yang lebih inklusif dan ramah terhadap mereka.
Mari kita mengambil inspirasi dari Mba Nita dan dari para kompasianer-kompasianer lain yang telah mendedikasikan hidupnya untuk difabel dan dunia disabilitas.
Dan mengajak orang lain untuk ikut serta dalam usaha memberdayakan difabel di sekitar kita. Bersama, kita dapat memberikan dampak positif dan menciptakan perubahan yang lebih baik dalam kehidupan ini.
Tak terasa waktu yang hampir 2 jam itu terasa begitu cepat berlalu, karena keasyikan berkisah dan sharing mengenai difabel ini. Memang benar, waktu bisa berjalan dengan sangat cepat ketika kita terlibat dalam percakapan yang berarti dan penuh makna seperti ini.
Kami sangat terharu bahwa pertemuan ini begitu berharga dan inspiratif. Semoga pertemuan ini menjadi awal dari banyak diskusi dan sharing lebih lanjut bersama Mba Nita, kompasianer, para pegiat dan komunitas lainnya.
Semakin banyak orang yang terinspirasi dan membuka pikiran dan hatinya terhadap isu-isu difabel, semakin besar pengaruh positif yang dapat kita ciptakan dalam masyarakat.
Kita dapat bersama-sama menciptakan kehidupan yang lebih indah dan inklusif, di mana semua individu memiliki tempat dan kesempatan untuk berkembang sesuai potensinya.
Terima kasih untuk Kompasianer Yunita Kristanti Nur Indarsih yang telah bersedia meluangkan waktunya. Sebuah persembahan dari beliau untuk para difabel di sekitar kita.
Semoga kita terus bergerak, membangkitkan, memberdayakan dan merangkul keragaman dengan penuh cinta, empati, dan kepedulian bagi difabel.
Sampai jumpa di kesempatan berikutnya, dimana kita dapat berbagi lebih banyak lagi untuk kebaikan bersama.
Salam hangat,
[[ KOMDIK ]]