Ikut Spa Online di Kotekatalk-174, yuk!
Ke Spa Nurkadhatyan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yuk! (dok. Hanisa/Inovedu)

Ikut Spa Online di Kotekatalk-174, yuk!

Mulai : Sabtu, 20 April 2024 09:30 WIB
Selesai : Rabu, 17 April 2024 10:30 WIB
Zoom
00
00
00
00
Hari Jam Menit Detik
0 Peserta Mendaftar

Hi, Koteker dan Kompasianer. Apa kabar? Masih sehat dan bahagia,  bukan.

Sabtu lalu Mimin sudah mengajak kalian untuk menyimak Kotekatalk-173 yang membahas tentang "Ferienjob atau studi? Mari jelajah Jerman!" bersama mbak Yuliarti Eckel. Narasumber adalah lulusan UNIKA Semarang. Yang kemudian melanjutkan studi di UGM Yogyakarta. Iapun juga pernah mengenyam pendidikan di Universitas Wolonggong, Australia. Kemudian, ia meraih gelar doktor di Universitas Kassel, Jerman. Pengalamannya membawahi proyek bangunan seperti menara dan sejenisnya tampak memukai 25 peserta yang terdiri dari diaspora 5 benua, traveler, mahasiswa, masyarakat umum dan Koteker.

Menurut penjelasan mbak Yuli, Ferienjob yang sedang heboh dibicarakan di tanah air sehubungan dengan penyalahgunaan program yang ternyata nggak bisa dikonversi sebagai program magang di kampus, telah menelantarkan banyak mahasiswa 33 universitas. Padahal sebenarnya Ferienjob yang dalam bahasa Jermannya berasal dari kata Ferien = liburan dan Job = pekerjaan, atau pekerjaan yang bisa didapatkan pada musim liburan itu program legal di Jerman. Itu banyak diikuti para siswa sekolah atau mahasiswa yang mencari uang saku. Mereka bekerja di pabrik, toko atau restoran. Misalnya membantu dapur resto atau cafe dengan mencuci piring, mengantar makanan dan minuman serta melayani tamu. Di pabrik, bisa saja pekerjaannya mengepak barang atau menghitung inventaris yang ada. Bagi mereka yang memiliki kemampuan IT, bisa duduk di meja dan menghadap komputer. Jadi, tergantung kemampuan pelamar. Ada juga dari negara EU lainnya ke Jerman dalam rangka bekerja di musim liburan sambil jalan-jalan. Kerjanya pun bisa paruh waktu atau full time. Mau yang mana, terserah yang melamar dan ketersediaan dari lowongan. 

Ditambahkan oleh mbak Ria, salah satu peserta yang diaspora. Dia juga membantu generasi muda Indonesia untuk menempuh program Ausbildung (sekolah 1-3/4 tahun). Menurutnya, berita heboh dari media massa di tanah air kadang merugikan mereka yang ingin benar-benar ke Jerman dalam program lain. Mereka jadi takut. Jangan-jangan .... Padahal menurutnya, program Ferienjob misalnya bagus tapi penanganannya yang kurang profesional dan penjelasan kepada mereka yang ikut juga nggak maksimal. Apakah ada persiapan khusus seperti bahasa Jerman dan budaya Jerman, juga ia pertanyakan.

Sedangkan studi di Jerman, yang juga dialami narsum, sempat dibagikan. Ada jurusan yang membutuhkan bea dan banyak yang gratis. Gratis di sini artinya hanya ada uang admisi sekitar 125 euro atau 2 juta rupiah selama satu semester. Studium bisa diselesaikan di universitas perguruan tinggi teknik (Fachhochschulen), perguruan tinggi seni dan musik (Kunst- und Musikhochschulen) dan universitas Hochschulen lainnya. Kuliah di Jerman dibagi dalam program sarjana /´(3-4 tahun) dan magister (1-2 tahun). Kebanyakan menggunakan bahasa pengantar bahasa Jerman dan ada juga yang bahasa Inggris. Manfaat studi di sana adalah standar kelulusan yang diakui internasional dan ketrampilan bahasa lokal lebih bagus lagi.

Kemudian mengenai program jelajah Jerman yang mbak Yuli kembangkan menjadi jelajah Eropa karena sekali ke Jerman, bisa ke mana-mana di negara tetangganya. Makanya ia mencontohkan perjalanannya ke menara Eiffel Paris, Perancis. Lalu Kokenhof di Belanda. Termasuk Italia dan lainnya. 

Baiklah dari Jerman, Mimin mau ajak kalian kembali ke tanah air. Kali ini adalah Yogyakarta. Sehubungan dengan kegiatan Kotekatrip-20 yang akan digelar pada hari Sabtu, 20 April 2024 demi memperingati hari Kartini di Spa Nurkadhatyan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Komunitas Traveler Kompasiana menggandeng Inovedu Yogyakarta dan Komunitas Kompasianer Jogja aka KJOG mengundang kalian untuk hadir di acara Kotekatalk-174 pada:

  • Hari/Tanggal: Sabtu, 20 April 2024
  • Pukul: 09.30 - 10.30 WIB Jakarta atau 04.30 - 05.30 CEST Berlin.
  • Meeting ID: 94761760875
  • Passcode: FWM2uK

Selama talkshow, kalian akan melihat secara langsung kekayaan budaya yang lestari di Jawa dalam bentuk perawatan tubuh demi kecantikan perempuan seperti lulur, pijat dan meditasi (gladen bandawasa). Kalau orang asing saja banyak yang sudah merasakan, kita juga harus ikut melestarikannya. Nge-spa, yuk! Narasumber, ibu Worro H. Astuti adalah konseptor tunggal dan masternya Nurkadhatyan Spa, spa-nya 5 putri keraton Sultan HB IX Ngayogyakarta Hadiningrat. Bu Worro menjadi master spa tradisional Indonesia yang diakui dunia. Asyik bisa belajar dari suhunya.

Nah, kalian yang nggak sempat ikut karena keterbatasan jarak, waktu dan kesibukan, Kotekatalk-174 ini memungkinkan kalian berasa ikut Kotekatrip-20 di Yogyakarta, langsung dari sumbernya. Jangan ketinggalan, ya.

"Ke  Bogor jangan lupa mampir ke istana. Di Bogor ada bunga Raflesia, bersama Komunitas Traveler Kompasiana, kita bangkitkan pariwisata Indonesia" (menparekraf RI Sandiaga Uno dalam Kotekatalk-83, 2 April 2024).

Sampai jumpa Sabtu.

Salam Koteka. (GS)

 

0 Peserta Mendaftar


Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
0 Orang menyukai Artikel Ini
avatar
Wah di Jerman masih subuh tub
2024-04-19 11:41:35