Koteka, Komunitas Pertama di Kompasiana yang Go International

2024-10-10 03:54:51 | Diperbaharui: 2024-10-10 03:54:51
Koteka, Komunitas Pertama di Kompasiana yang Go International
Stand Koteka di Pasar Senggol, Cologne, Jerman (dok. Bernd Stegmann)

Hi, Koteker dan Kompasianer. Apa kabar? Masih sehat dan bahagia, bukan?

Nggak terasa di tahun 2024 ini, tepatnya tanggal 20 April, Komunitas Traveler Kompasiana berusia 9 tahun. Tahun depan, masuk tahun dasawarsa! Semoga semakin cetar membahana seluruh dunia.

Terima kasih kepada kang Pepih Nugraha yang memiliki ide adanya wadah traveler di Kompasiana. Masih ingat peran bidan Wardah Fajri, admin Kompasiana yang mengumpulkan traveler di Kompasiana yang suka jalan-jalan dan menulis wisata atau kuliner (Dhave Danang, Nanang Diyanto, Olive Bendon, Isjet, Ella, Gana Stegmann, Arif Lukman Hakim ....). Hingga akhirnya datang dan pergi admin baru seperti  Rahmat, almarhum Diaz Rossano, Muslifah Aseani, Ony Jamhari, Nurul Dwi Larasati dan Ednadus.

Admin Koteka formasi terbaru sejak tahun lalu adalah Gana Stegmann sebagai ketua, Siti Asiyah selaku sekretaris dan Palupi Mustajab memegang kegiatan offline. Tiga srikandi yang rajin memanah hati Kompasianer yang suka jalan-jalan. Menyalaaaa.

Member Komunitas Traveler Kompasiana itu nano-nano dari semua komunitas yang ada di Kompasiana. Palugada.

Walaupun begitu, bersama mereka, banyak ... banyak yang harus disyukuri atas apa yang Koteka capai selama ini:

  • Admin-adminnya yang mendapatkan award di Kompasianival (Dhave Danang sebagai The Best in specific interest 2013, Nanang Diyanto sebagai The Best in citizen journalism 2017 dan Gana Stegmann sebagai Kompasianer of the year 2020)
  • Menjadi The best community  dalam Kompasianival 2021
  • Mengadakan pameran seni dan foto wisata Indonesia di Seitingen, Jerman tahun 2016, 2017 dan 2019 (kerjasama dengan Museum Seitingen-Oberflacht, dan Fiksiana)
  • Mengundang setidaknya 25 Dubes dan konjen RI di seluruh dunia dalam Kotekatalk yang diselenggarakan sejak 2020.
  • Mengundang Menparekraf Sandiaga Uno dalam Kotekatalk-83 (kerjasama dengan SGPP Bogor).
  • Menyelenggarakan 196 kali zoom dan akan terus berlanjut setiap minggunya, dalam tajuk Kotekatalk.
  • Mengajak Kompasianer jalan-jalan setidaknya 50 kali dalam Kotekatrip. Indonesia indah!
  • Mengikuti pameran "Pasar Senggol" di Cologne, Jerman pada tanggal 7 September 2024 (kerjasama dengan Pesanggrahan Indonesia dan Ruang Garasi Jakarta (Kana Fuddy Prakoso dan Sari Koeswoyo).

Dalam pameran yang diisi 30 an stand, termasuk stand Komunitas Traveler Kompasiana itu, pengunjung yang datang tak hanya diaspora dari Indonesia tapi juga orang asing dan atau orang lokal Jerman. 

Kok, bisa Koteka dapat meja gratisan dari DIG penyelenggara acara di Jerman?

Pertama karena kiprah admin Koteka Siti Asiyah (yang juga pendiri Pesanggrahan Indonesia di Bonn) yang menjadi seksi acara dalam Pasar Senggol. Kedua, admin Gana Stegmann menyumbang tari Srikandi Yuda. Sebagai "honornya" mendapatkan dua meja gratis. Satu untuk Koteka, satu untuk Pesanggrahan Indonesia. Ini namanya networking. 

Meja Koteka dan Ruang Garasi (dok. Gana Stegmann)
Salah satu karya Sari Koeswoyo (dok. Gana Stegmann)

Apa saja yang dipamerkan di stand Koteka?

  • Foto obyek wisata tanah air seperti Borobudur, Flores, Bali, Toraja dan Raja Ampat jepretan Gana Stegman 
  • Sketsa wisata Indonesia karya Kanna Fuddy Prakoso dan Sari Koeswoyo dari Ruang Garasi Jakarta
  • Dekorasi Indonesia (topeng tari reog, kuda kepang, burung kepodang, batik, payung kertas, bendera merah putih)
  • Buku-buku karya Gana Stegmann (salah satu admin Komunitas Traveler Kompasiana).

Lantas, mengapa Koteka berani mengumumkan bahwa menjadi komunitas pertama di Kompasiana yang go international? Ngaku, sebenarnya, dulu sudah ada Kampret (Kompasianer hobi jepret) yang diajak admin Koteka Gana Stegmann untuk pameran foto wisata Indonesia di Jerman tahun 2013. Waktu itu Koteka belum lahir. Setelahnya, Kampret sudah bubar di Kompasiana dan memilih platform lain. Jadinya, Koteka jadi yang nomor satu, dong, yang sudah melanglang buana.

Selain pameran yang menjadi top dari segala kiprah Koteka tersebut di atas, kenangan kegiatan Koteka yang  membawa komunitasnya orang yang suka jalan dan makan ini dikenal orang-orang di seluruh dunia itu sesuatu:

  • Courtessy call ketua Koteka ke kedutaan dan konsulat di luar negeri bertemu dengan duta besar/konsul (KJRI Dubai, KBRI Oslo-Norwegia, KBRI Finlandia, KJRI Frankfurt dan KBRI Budapest) mewakili Koteka.
  • Beberapa Kotekatalk langsung dari lokasi wisata (virtual Travel) dari luar negeri oleh Gana Stegmann dan Siti Asiyah (Finlandia, Belanda, Swiss, Spanyol, Tunisia dan Jerman).
  • Narasumber Kotekatalk dari negara asing (Jerman, USA, Swedia, Greenland, Denmark)

Lantas apa arti semua ini bagi Koteka?

Komunitas Traveler Kompasiana merasa senang dan bangga menjadi komunitas dari Indonesia yang turut mempromosikan pariwisata tanah air dan memberi wawasan baru tentang wisata di luar negeri dari waktu ke waktu. Keterbatasan dana, minimnya member, dan masih banyak kesulitan yang kadang menghalangi sepak terjang Koteka. Walaupun begitu, Koteka tetap semangat, telaten dan maju. Supaya orang Indonesia tidak hanya jalan di tempat tapi juga termotivasi mengembangkan diri, mencontoh kebaikan dari orang asing tentang cara mereka memajukan wisatanya, tentang bagaimana manusianya menjaga tempat-tempat cantik untuk dikunjungi orang sedunia dan masih banyak lagi kebaikan negara lain yang tentunya membawa nama baik dalam negeri.

Terima kasih kepada Kompasiana dan semua Kompasianer yang mendukung kegiatan Koteka selama ini, baik offline maupun online. Tidak ada yang merugi, jika semua diniati dengan hati, dijalani dengan ikhlas, pastinya membawa manfaat bagi kita semua.

"Ke Bogor jangan lupa mampir ke istana. Di Bogor ada bunga Raflesia. Bersama Komunitas Traveler Kompasiana, kita bangkitkan pariwisata Indonesia" (Menparekraf RI, Sandiaga Uno, Kotekatalk-83, 2 April 2022).

Salam Koteka. (G76)

P.S: Gambaran pameran Koteka di Cologne, Jerman di Reels Instagram

 

 

 

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
1 Orang menyukai Artikel Ini
avatar