Kotekatalk-143: Sekilas Blok M dan Ruang Garasi
Caption

Kotekatalk-143: Sekilas Blok M dan Ruang Garasi

Mulai : Jumat, 15 September 2023 20:00 WIB
Selesai : Jumat, 15 September 2023 20:00 WIB
Zoom
00
00
00
00
Hari Jam Menit Detik
0 Peserta Mendaftar

Hi, Koteker dan Kompasianer.

Apa kabar? Masih sehat dan bahagia?

Sabtu lalu, Mimin sudah mengajak kalian untuk menikmati perjalanan Kotekatrip-5 bersama Komunitas Penggila Kuliner. Mas Rahab si Bos Madyang sudah menceritakan awal menulis di Kompasiana tahun 2013. Ia masih ingat betul zaman itu nama-nama seperti Conny Conruan, Desy, Granito Ibrahim amat berkibar di kanal fiksi dan komunitas FIKSIANA.

Bang Rahab ingat bahwa dulu tulisannya ada yang politik, lantas kembali ke jalan yang benar; fiksi. Hingga tahun 2014, ia mendapatkan award dari Kompasiana dalam pesta akbar blogger di Kompasiana, Kompasianival. Menjadi the best Fiction adalah sesuatu, pencapaian yang luar biasa. Kini, ia beralih ke kuliner. Pastinya karena dia suka makan. Iya, itulah admin Kompasiana, mbak Ella, menyarankannya untuk membentuk komunitas suka makan yang dinamai KPK. Alasannya, mbak Ella melihat tampilan feed mas Rahab itu kok makanaaaaan, saja. Ih, bikin ngiler, kan?

Kompasianer yang berdomisili di Bogor itu akhirnya menjadi founder dan ketua KPK sampai hari ini. Sebagai konten kreator, blogger, vlogger, traveler dan eater, Kompasianer lucu ini enjoy dengan kehidupannya. Jadi kalau ada orang yang pesan dibikinin puisi untuk ultah dan acara khusus lain, ia akan menyambutnya dengan senang hati. Ya, ampun, hati kalian akan meleleh membacanya.

Nah, soal kerjasama dengan Koteka, mas Rahab sangat menanggapi positif. Kerjasama yang harmonis ini menggabungkan acara jalan dan makan. Passss bingit! Ia memang sudah tiga kali ke Baduy Luar dan berteman dengan si Ojan yang baru saja menikah dengan Fina dan dikaruniai buah hati baru-baru ini. Selamat, kang Ojan dan teh Fina! Semoga samawi.

Soal penganan khas Baduy, ia bilang memang sederhana dan membuat orang makin pandai bersyukur. Apalagi kalau sudah capek jalan, makanan apapun bisa masuk, lezaaat. Coba saja habis jalan naik-turun berjam-jam lalu ketemu nasi panas, ikan asin, tahu, tempe, kerupuk dan sambal. Pastinya, kalian pun yang nggak ikut, ngiler juga. Nostalgia masa lalu yang sangat indah, makan masakan kampung, deh.

Kekayaan Baduy Luar tak hanya soal kuliner, ada UMKM yang menghasilkan madu, gula aren dan kopi, yang membuat kita orang Indonesia makin bangga. Yang belum ke sana, segera berkunjung! Dari Tanah Abang, kalian bisa ke Rangkas Bitung dengan KRL. Sekitar 50 km atau 2 jaman.  Dari sana, bisa sewa transportasi di Ciboleger. Sampai jembatan bambu di Baduy Luar, harus jalan kaki. Jembatan akar dibuat dari akar pohon yang mengait satu sama lain dan tanpa paku, menjadi icon yang instagrammable. Jadi antri, nih. Menantang sekali, trip ke sana. Ban mobil saja bisa menggelinding sendiri, bebatuan bisa tergelincir sendiri. Kalau nggak hujan, nggak bahaya, sih. 

Habis dari sana, jangan lupa beli pakaian adat biru gelap dan kain hitam (baju kampret). Di Baduy Dalam, kalian akan menemukan perbedaannya (bagian atas putih dan rok gelap, ikat kepala putih).

Nah, dari Baduy Luar, Mimin mau mengajak kalian untuk mengikuti zoom mingguan edisi berikutnya, Kotekatalk-143. Komunitas Traveler Kompasiana mengundang mbak Kana Fuddy Prakoso, pelukis muda yang cantik ini akan mengisahkan perjalanannya di Blok M dan kisahnya mendirikan lokasi seni; Ruang Garasi di Gandaria IV/2 Jakarta Selatan yang nggak terasa sudah 6 tahun eksis. Untuk tahu segala sesuatu tentangnya, kami undang kalian pada:

  • Hari/Tanggal: Minggu, 17 September 2023
  • Pukul: 16.00 WIB Jakarta/ 11.00 CEST Berlin
  • Thema: Sekilas Blok M dan Ruang Garasi
  • Link: Di sini

Kalian yang berminat mengetahui seputar tema tersebut dan punya waktu hari Minggu, merapat, yuk! Mbak Kana adalah pelukis yang banyak memamerkan hasil karyanya yang menginspirasi. Perempuan berumur 47 tahun tersebut pernah terinspirasi sepeda masa kecilnya, sampai mengolah kardus yang adalah limbah, menjadi karya seni keren; gambar sepeda di atas kardus. Ramah lingkungan banget, ada kardus Indomie yang dipakai sebagai media lukisnya! Bahkan lukisan jebolan ISI Yogyakarta itu dipajang di Jepang dalam SSIA (Indonesian-Japan) Exhibiton at Japan dan di Bangladesh. Go international! Semuanya tak jauh dari dukungan keluarga mbak Kana; suami dan anak lelaki yang membantu managemen RG dan sesama seniman, serta teman-teman dekatnya.

"Ke Bogor jangan lupa  mampir ke istana. Di Bogor ada bunga Raflesia. Bersama Komunitas Traveler Kompasiana, kita bangkitkan pariwisata Indonesia." (Menparekraf RI, Sandiaga Uno, Kotekatalk-83, 2 April 2022).

Jumpa Minggu. 

Salam Koteka. (GS)

 

0 Peserta Mendaftar


Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
0 Orang menyukai Artikel Ini
avatar