Hi, Koteker dan Kompasianer. Apa kabar? Masih sehat dan bahagia, bukan?
Sabtu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana dan Pesanggrahan Indonesia telah mengundang Maya Mai Farnomisa, S.Psi, M.Si. Dosen dan Kompasianer itu salah satu peserta walking tour bersama TEMU Kompasiana, di mana Koteka diajak kerjasama.
Kok, bisa mbak Maya ikut? Mulanya mbak Bayu Fitri, Koteker yang sering ikut kegiatan offline Koteka memberikan info padanya. Setelah mendaftar, ia bahagia diterima. Pada hari H, ia khawatir karena banyak peserta yang belum dikenalnya, kecuali pak Sutiono.
Cici Elsa sang guide menerangkan tentang Tangerang. Setelahnya, ia mengajak peserta yang terbagi dua grup ke tempat-tempat seperti:
- Prasasti stasiun Tangerang
- Pabrik kecap SH dan pabrik kecap Istana
- Masjid Jami, masjid tertua di Kali Pasir, Tangerang. Di sana ada makam istri sultan Banten dan tokoh Islam lainnya.
- Kopekong air di sungai Cisadane. Acara hari H baru pada tanggal 31 Mei 2025, di mana ada acara tangkap bebek dan telur berdiri.
- Rumboer - rumah burung walet
- Kelenteng Bo Bio, ada musik gambang Kromong dan tarian yang disajikan saat kedatangan
- Museum benteng heritage, dan peserta nongkrong di kedai kopi
- Seru banget, ya. Dan untungnya hari itu peserta diberi rejeki hawa yang tidak terlalu panas sehingga nyaman untuk jalan-jalan, nggak basah dari keringat yang bercucuran.
Walking tour dengan tema gastronomi ini tentunya semakin melestarikan pariwisata lokal Indonesia, khususnya di Tangerang. Ini membukakan mata bagi kita semua bahwa betapa tujuan wisata dekat rumah itu juga sesuatu. Makin seru kalau datangnya dengan pasukan serbu.
Dari seri "Wonderful Indonesia" di Tangerang, kami ajak kalian ke luar negeri, tepatnya di Cannes, Perancis. Baru-baru ini netizen lagi heboh dengan kedatangan Syahrini dan suaminya dalam festival film sedunia itu. Jadi nggak cuma Cinta Laura saja yang ke sana, ya. Orang banyak bertanya, kok bisa Syahrini ke sana? Bahkan ada penghargaan untuknya dari UNESCO. Bisakah kita-kita masuk ke festival? Caranya?
Ternyata oh ternyata, ada Kompasianer Dina Mardiana di Marseille yang pernah juga datang pada tahun 2019. Bahkan ia pernah menjadi penerjemah wakil gubernur dari Indonesia di sana. Dina adalah diaspora di Marseille. Kemampuan berbahasa Inggris dan Perancisnya pasti sangat bermanfaat dalam tugas di kantor dan kesehariannya berbaur dengan masyarakat internasional. Itulah gara-garanya, Dina bisa ikut festival Cannes.
Bagaimana rasanya masuk gedung Palais des Festival di Cannes? Caranya gimana masuk sana? Harus beli tiket atau diundang? Siapa saja aktris atau aktor yang ditemuinya? Kuliner yang disajikan selama festival apa, ya? Banyak sekali wartawan dan media yang meliput, ada dari Indonesia nggak ya? Dari Marseille ke Cannes berapa jam? Dengan transportasi apa? Belajar bahasa asing dari mana? Kangen Indonesia?
Untuk tahu jawabannya, Mimin ajak kalian menyimak Kotekatalk-231 pada:
- Hari/Tanggal: Minggu, 8 Juni 2024
- Pukul: 16.00 WIB Jakarta/ 11.00 CEST Berlin
- Link: DI SINI
"Buah durian harum baunya, buah manggis manis rasanya. Bersama Komunitas Traveler Kompasiana, kita keliling dunia." Ngimpi ke Cannes, yuk. Bermimpi barangkali ada undian dapat tiket gratis masuk ke gedung festival atau seenggaknya lewat karpet merah. Untuk sementara mantengin presentasi mbak Dina, dulu, ya.
Jumpa Minggu.
Salam Koteka. (Gana Stegmann)