"Tidak semua anak yang ngeceng itu perek dan tidak semua perek itu ngeceng." Ini pernyataan salah seorang karakter remaja dalam sebuah dialog di film "Blok M".
Film ini karya sutradara Eduard Pesta Sirait yang dirilis 1990. Ini tampaknya menjadi poin yang menarik ketika saya menyaksikan film ini waktu di bangku kuliah dan di-update melalui YouTube berapa waktu lalu.
Mengapa saya tertarik menonton "Blok M" pada waktu kuliah? Pertama, karena kepo (pakai bahasa Generasi Z) pada penampilan Desy Ratnasari, idola [saya] waktu itu.
Walau Desy hanya menjadi pemenang kedua Gadis Sampul 1988, [saya] sudah yakin bintang kelahiran Sukabumi 12 Desember 1973 bakal bersinar di blantika dunia hiburan.
Secara fisik, cantiknya natural. Aktingnya juga natural dalam film "Blok M", yang merupakan singkatan Bakal Lokasi Mejeng.
Baca selengkapnya ulasan @irvan_sjafari berjudul "Blok M (1990), Citra Perempuan Remaja Jakarta 1990-an" di kompasiana.com/jurnalgemini
#filmlawasindonesia
![[Lomba Blog] Lomba 17an yang Dirindukan](https://assets.temu.id/imgs/image/2025/08/18/IMG-20250817-WA0006.jpg?t=o&v=260)
