Keseruan Susur Pelabuhan Bersama Rider's Kompasianer

2024-02-06 06:16:59 | Diperbaharui: 2024-02-06 06:16:59
Keseruan Susur Pelabuhan Bersama Rider's Kompasianer
Di pelabuhan muara Angke (dok. Denik)

Rider's Kompasianer. Komunitas Kompasiana penyuka riding. Akhir pekan kemarin, Sabtu 3 Februari 2024 mengadakan kegiatan Susur Pelabuhan di Jakarta.

Kegiatan tersebut bagian dari agenda Riding for Heritage. Yang kegiatannya mengajak ridser demikian sebutan anggota Rider's Kompasianer untuk melihat dari dekat geliat pelabuhan di Jakarta.

Ada pun pelabuhan yang disusuri adalah Pelabuhan Muara Angke, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Pelabuhan Marunda. Ketiganya memiliki keistimewaan tersendiri.

Pelabuhan Muara Angke

Merupakan pusat pelabuhan perikanan tradisional terbesar di ibukota.

Pelabuhan Sunda Kelapa 

Di pelabuhan Sunda Kelapa (dok. Denik)

Pelabuhan Sunda Kelapa tempat mendaratnya pasukan Belanda untuk pertama kalinya di Indonesia, tahun 1596 yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman. 

Pelabuhan utama sebelum dibangun pelabuhan Tanjung Priok.

Kini pelabuhan Sunda Kelapa melayani bongkar muat peti kemas dan perdagangan Internasional. Tempat pengiriman barang-barang pokok dan hasil bumi.

Pelabuhan Marunda.

Penampakan tongkang di pelabuhan-pelabuhan Marunda (dok. Denik)

Pelabuhan Marunda melayani kapal curah. Di sini terdapat tongkang pengangkut batu bara, tiang pancang, minyak sawit, pasir dan semen.

Melalui susur pelabuhan dengan mengendarai motor, ridser bisa melihat ikan-ikan segar yang baru diturunkan dari kapal. Melihat kapal nelayan yang sedang tertambat. Melihat galangan tempat pembuatan dan perbaikan kapal kayu.

Di dua pelabuhan yang mana terdapat situs cagar budayanya, kita singgahi juga. Seperti saat berada di Pelabuhan Marunda dan Pelabuhan Sunda Kelapa.

Usai menyusuri Pelabuhan Marunda, motorannya lanjut ke Rumah si Pitung dan masjjid Al-Alam. Dua tempat yang memiliki nilai sejarah tersendiri. 

Ridser dengan latar Museum Bahari (dok. Denik)

 Pelabuhan Sunda Kelapa ridser juga singgah ke Museum Bahari dan melongok Pasar Hexagonal. Dua tempat bersejarah di sini.

Dari perjalanan susur pelabuhan ada banyak hal yang  dijumpai. Tak hanya melihat laut dan kapalnya saja. Melainkan juga aktivitas yang ada di tiap pelabuhan. 

Keunikan selama perjalanan pun menjadi cerita tersendiri. Seperti saat perjalanan ke Pelabuhan Muara Angke. Motor yang dikendarai diajak naik perahu menyeberangi sungai. 

Itu merupakan jalur pintas ketimbang harus memutar jalan yang cukup jauh putarannya. Lalu melintasi perkampungan nelayan saat menuju Pelabuhan Marunda. 

Sungguh akhir pekan yang sangat seru bisa riding menyusuri pelabuhan di Jakarta. Nantikan momen riding seru lainnya. (Denik)

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
1 Orang menyukai Artikel Ini
avatar