Rinjani Untuk Negeri, Sinergi Event RFC dan SAR Lombok Timur

2023-08-21 20:02:23 | Diperbaharui: 2023-08-21 20:02:23
Rinjani Untuk Negeri, Sinergi Event RFC dan SAR Lombok Timur
Peserta RUN (kaos hijau dan topi rimba coklat-sisi kanan) bersama ratusan pendaki lain usai upacara 17 Agustus di Danau Segara Anak, Rinjani. Dokpri

Rinjani, Lombok. Pelaksanaan event Rinjani Untuk Negeri (RUN), Senin 14 Agustus sampai dengan Jumat 18 Agustus 2023  sukses. Event sinergi kegiatan Aksi Bersih dan Bakti Sosial TPQ Sembalun diadakan oleh komunitas Rinjani Fans Club bersama dengan SAR Lombok Timur (Lotim). Sekitar 50 peserta aktif terlibat, mulai dari pembukaan sampai kepulangan melalui jalur pendakian Torean. Dua jalur pendakian resmi Gunung Rinjani, yakni Sembalun dan Torean, menjadi dua jalur utama pelaksanaan aksi bersih.

Adi Pranoto, S.T., Ketua Panitia Pelaksana menargetkan untuk bisa menurunkan sampah seberat 100 kg. Target yang terlewati dan peserta RUN berhasil menurunkan total sampah seberat 122 kg. Lima karung sampah pertama sudah turun di Rabu, 16 Agustus. Dua orang peserta sudah turun, kembali melalui jalur pendakian Sembalun. Belasan karung lainnya, turun melalui Torean pada Jumat malam, 18 Agustus 2023.

Pembukaan di Geopark Rinjani Sembalun

Senin, 14 Agustus siang, acara pembukaan RUN berlangsung Geopark Rinjani di desa Sembalun. Seluruh panitia bersama 50-an peserta, berkumpul di gedung Geopark Rinjani dan mengikuti pembukaan selama sekitar satu jam.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Lotim, H. SUPARDI,S.ST.,SKM, mewakili Bupati Lombok Timur membuka rangkaian acara RUN.

“Aksi Bersih Gunung Rinjani sudah sewajarnya dilakukan oleh banyak pihak. Apa yang sudah dilakukan panitia RUN, kami apresiasi dan semoga semakin banyak kegiatan seperti ini. Bagaimanapun, ketika Gunung Rinjani terjaga kebersihannya, kelestariannya bisa kita harapkan lebih lama, “ sebagian dari yang disampaikannya saat pembukaan.

Panitia, SAR Lotim, penerima Donasi TPQ dan Kadis DLHK Lotim. Dokpri

Masih di acara ini, hadir pula Kepala Dinas Pariwisata Lotim, Widayat S.Pd, M.Pd., mengingatkan untuk konsisten saling mengajak membiasakan budaya menjaga kebersihan. Ajakan ini diharapkan menular ke setiap generasi, sehingga budaya menjaga kebersihan menjadi budaya umum di masyarakat banyak.

“Sekarang ini bisa jadi masih banyak dari kita yang lebih suka membuang sampah, dimanapun kita berdiri atau beraktivitas. Jadi, mari! Kita harus segera berubah! Bahkan jika sampah itu sekecil bungkus permen, simpan dulu! Nanti dibuang ketika kita sudah menemukan tempat sampah. Budaya menjaga kebersihan itu berat. Tapi kita tetap harus coba dan berusaha,” himbaunya.

Foto bersama Kadispar Lotim dan mahasiswa Poltekpar Makassar yang sedang magang di Dispar Lotim. Dokpri

Paket Al-Qur’an dan buku Iqra’ disampaikan pula ke perwakilan dari TPQ Sembalun. Sayangnya, karena padatnya kegiatan perayaan 17 Agustus, perwakilan TPQ Sembalun tidak bisa foto bersama dengan tim Dispar Lotim. Namun, foto bersama dengan Kadis DLHK, sebagian panitia dan peserta yang menerima doorprize serta bersama Kadispar dan tim, bisa berlangsung di akhir acara pembukaan.

18 kg pertama di Jalur Pendakian Sembalun

Peserta RUN berangkat terpisah. Tim Advance atau sering pula disebut Tim Peluncur, langsung berangkat di Senin sore, 14 Agustus. Sebagian lainnya, menyusul di Selasa pagi dan malam, 15 Agustus 2023. Lalu, dua orang peserta telah lebih dahulu turun, kembali melalui jalur pendakian awal di Sembalun. Res dan Noval, turun membawa lima karung sampah yang kemudian di-packing ulang menjadi 3 karung saja. Total berat menyentuh angka 18 kg. Husni, petugas khusus yang mengontrol jumlah sampah yang turun, menyebutkan penyetoran sampah adalah kewajiban lain siapapun yang mendaki Rinjani.

Res dan Noval yang turun lebih awal melalui jalur Sembalun, membawa turun 18 kg sampah. Dokpri

‘Rekan saya, Herwandi, yang khusus mengontrol sampah dari tim OT (Open Trip) atau TO (Trekking Organizer). Kalau sampai terlewat, hukumannya langsung. Black list dan tidak boleh mendaki Rinjani dengan batas waktu tertentu,” jelas Husni, saat RFC melakukan penimbangan sampah yang dibawa Res dan Noval.

Husni juga menunjukkan catatan personalnya, jenis sampah saat pendaki baru akan mendaki, juga saat sudah turun. Ia sudah bergabung bersama BTNGR selama tiga tahun dan mengaku bahagia, bisa menjadi bagian yang aktif menjaga kelestarian Rinjani melalui aktivitas rutinnya. 

Husni menunjukkan langsung dokumen catatannya mengontrol sampah, di dekat maket Gunung Rinjani. Persis di depan loket Simaksi RInjani. Dokpri

Upacara 17 Agustus di Danau Segara Anak dan jalur Torean yang Menantang

Yang menarik, ternyata saat ini jaringan sinyal internet cukup memadai dan hampir tersedia di semua jalur pendakian. Di sisi lain, kamera CCTV yang disediakan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) juga cukup up to date menunjukkan aktivitas pendakian di beberapa titik utama. Basecamp Danau Segara Anak, misalnya. Belakangan, sebagian proses upacara 17 Agustus di area ini, menjadi materi video di akun sosial media Instagram BTNGR.

Sebagian area pengumpulan sampah. Di latar, Danau Segara Anak, Rinjani. Dokpri

Terpisah, beberapa panitia inti RUN juga bisa mengirimkan koleksi foto atau video dari peserta. Baik itu rekaman video pendek yang menyatakan dukungan pada event RUN melalui yel yel ‘Rinjani Untuk Negeri’, juga pemungutan sampah di banyak lokasi berbeda. Kecepatan jaringan internet, sehingga sebagian video bisa langsung ditayangkan pula di instagram RFC, di Kamis 17 Agustus. Padahal, sebagian besar peserta RUN, sedang berjuang menurunkan belasan karung berisi sampah melalui jalur Torean.

Ibu Urtini, yang kadang berjaga sampai pukul 9 malam, memastikan sampah pendakian dibawa turun. Suaminya kadang bekerja sebagai porter pendakian, sehingga ia sudah terbiasa berjaga ditemani putra kecilnya yang baru berumur 2 tahun. Dokpri

Jalur Torean yang terkenal indah dan pernah viral dengan pemandangan cantik lembah-lembah hijaunya, ternyata menguji emosi peserta RUN. Jalur indah ini panjang, tetap dengan track menanjak dan turun yang ekstrim (apalagi sebagian peserta baru pertama kali naik Rinjani). Syukurnya, tepat di pukul 8 malam, 30an peserta sudah turun semua di Torean serta bisa kembali langsung ke kota Selon

Empat pendaki dari pulau Jawa, berfoto dengan sebagian sponsor RUN. Dokpri
Seorang anggota SAR Lotim - Maulana,  yang berhasil mencapai puncak 3726 mdpl Rinjani, mengenakan kaos KOLOM - Kompasianer Lombok, salah satu media partner RUN. Dokpri

RFC dan SAR Lotim, menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas dukungan dari semua sponsor. Deretan nama sponsor, secara rutin disebutkan di berbagai post sosial media atau rilis event. Sinergi di event RUN pertama ini, semoga berlanjut di episode selanjutnya. Aksi bersih ini dijadwalkan dilaksanakan secara rutin setiap tahun. Semoga.

*Selong, 21 Agustus 2023 - Tim Admin RFC (Muslifa Aseani)

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
2 Orang menyukai Artikel Ini
avatar