Magang adalah tahap penting dalam perjalanan akademik mahasiswa kesehatan, termasuk mahasiswa Promosi Kesehatan. Kegiatan ini bukan hanya menjalankan tugas lapangan, tetapi juga menguji kompetensi, sikap profesional, dan kemampuan komunikasi di lingkungan kerja nyata.
Agar magang berjalan lancar dan memberikan pengalaman bermakna, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sejak awal.
1. Persiapan Mental dan Mindset Profesional
Magang adalah transisi dari dunia kampus menuju dunia kerja. Karena itu, mahasiswa perlu memiliki:
-
Sikap tanggung jawab
-
Kesiapan bekerja dalam tim
-
Etika komunikasi yang sopan dan santun
-
Kemampuan beradaptasi dengan budaya organisasi
Pegang prinsip:
“Saat magang, kita bukan sekadar belajar — kita juga sedang mewakili institusi.”
2. Dokumen Administrasi
Pastikan semua dokumen disiapkan sebelum keberangkatan, seperti:
| Dokumen | Status |
|---|---|
| Surat tugas / surat pengantar resmi | â |
| CV singkat | â |
| Logbook magang | â |
| Identitas (KTP/KTM) | â |
| Asuransi kesehatan (jika diwajibkan) | â |
Beberapa instansi juga meminta surat pernyataan etik atau lembar persetujuan kerahasiaan pasien.
3. Pemahaman Materi dan Kompetensi Dasar
Sebelum turun lapangan, mahasiswa perlu mengulang materi terkait:
-
Konsep komunikasi kesehatan
-
Model perubahan perilaku (COMBI, Health Belief Model, dsb.)
-
Teknik pengambilan data (observasi, wawancara, KAP Survey)
-
Etika promosi kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
Ini membantu mahasiswa tidak hanya “hadir”, tetapi memahami konteks kerja.
4. Etika Penampilan dan Kesehatan Diri
Instansi, terutama Rumah Sakit, memiliki aturan penampilan profesional:
-
Menggunakan seragam dan ID Card
-
Berpenampilan rapi dan sopan
-
Menghindari parfum menyengat (khusus ruang pasien)
-
Menjaga kebersihan tangan (hand hygiene)
Ingat: lingkungan pelayanan kesehatan membutuhkan safety, comfort, and respect.
5. Persiapan Khusus: Jika Ditempatkan di Layanan Bimbingan Rohani Rumah Sakit
Beberapa mahasiswa ditempatkan di ruang pelayanan rohani atau spiritual support, terutama RS berbasis Islam atau RS yang menjalankan pendekatan holistik (bio-psiko-sosial-spiritual).
Apa yang perlu dipersiapkan?
Pemahaman Dasar Spiritualitas Pasien
Tidak semua pasien membutuhkan nasehat — sebagian hanya butuh ditemani, didengarkan, dan dihargai.
Etika Komunikasi Empatik
Gunakan kalimat:
-
“Bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini?”
-
“Apakah ada yang ingin Bapak/Ibu ceritakan?”
Hindari kalimat:
-
“Sabar, sudah takdir.”
-
“Harusnya Bapak/Ibu lebih kuat.”
Karena setiap pasien memiliki kondisi psikologis berbeda.
Kemampuan Membaca Situasi
Sebagian pasien ingin berbicara, sebagian ingin diam, sebagian ingin didampingi saat beribadah.
Mahasiswa harus peka dan tidak memaksakan intervensi.
Pengetahuan Dasar Keagamaan
Minimal:
-
Doa-doa penyemangat (doa kesembuhan)
-
Panduan ibadah pasien sakit (tayamum, shalat sambil duduk/berbaring)
-
Etika menghadapi pasien lintas agama (netral, tidak judgemental)
Prinsipnya: memberikan dukungan spiritual, bukan menggurui.
6. Siapkan Ide Kegiatan atau Media Komunikasi
Mahasiswa promosi kesehatan diharapkan kreatif. Bawalah ide seperti:
-
Poster hygiene dan kesehatan mental
-
Video edukasi sederhana
-
Lembar doa/affirmation board untuk motivasi pasien
Media sederhana tetapi bermakna sering menjadi intervensi efektif.
7. Bangun Relasi dan Belajar dari Praktisi
Selama magang, mahasiswa akan bertemu:
-
Tenaga kesehatan
-
Pembimbing lapangan
-
Kader atau tokoh masyarakat
-
Pasien dan keluarga
Gunakan kesempatan ini untuk belajar soft skill:
-
Negosiasi
-
Manajemen program
-
Public speaking
-
Observasi budaya organisasi
Magang bukan sekadar kewajiban akademik — ini adalah latihan menjadi insan kesehatan yang:
kompeten
beretika
empatik
profesional
dan bermanfaat bagi masyarakat. Selamat berjuang!