Energi Tidak Bisa Menipu Manusia

2025-04-12 09:32:31 | Diperbaharui: 2025-04-12 09:32:31
Energi Tidak Bisa Menipu Manusia
Caption

Seberapa besar kita menggunakan strategi atau siasat untuk memanipulasi orang lain dengan gestur dan mimik muka ataupun kata-kata?. Kebenaran dan tipuan akan tetap terasa ketika kita berhadapan dengan orang lain, tidak membutuhkan kepintaran otak untuk bisa merasakan sesuatu. Alat yang digunakan beda perangkat, merasakan dibutuhkan kepekaan batin karena batin adalah tampungan energi pada manusia.

Ketika seseorang mampu menutupi keburukan hatinya dengan gestur atau kata-kata, maka mimik muka akan menunjukan apa yang ada di dalam hatinya. Saat seseorang mampu menutupi keburukan itu dengan mimik muka, gerakan dan kata-kata, tetapi energinya akan menunjukan apa yang ada di dalam hatinya. Sedemikian sulit manusia menutupi apa yang ditutupinya agar tidak terlihat oleh orang lain.

Kebencian, kedengkian, rasa iri hati sangat terkait dengan hati dan pikirannya yang mudah sekali dirasakan oleh siapapun. Itu mengapa kita merasa tidak nyaman berdekatan dengan orang tersebut dan rasanya tidak ingin lagi selamanya berada di dekatnya, karena seolah isi hati dan pikirannya terbaca dan terurai dengan jelas. Pernahkah kamu merasakan hal seperti ini atau kamu memiliki teman yang seperti ini?.

Apa yang menyebabkan manusia mudah merasakan energi orang lain?. Mengapa kita bisa akrab dengan seseorang tetapi tidak bisa dekat yang lainnya?. Apakah kita bisa menutup kepekaan tersebut secara permanen?.

Sebab Mudah Merasakan Energi

Energi sangat halus dan tidak berbau sehingga tidak akan tampak dan tercium karena merupakan bahan baku, ketika energi telah mewujud, maka akan mudah dilihat melalui mimik muka, gerakan, lirikan mata dan kata-kata. Namun para manipulator sangat mahir menggunakan ini untuk mengamuflase niat dan tujuannya kepada orang lain. Hanya orang tertentu yang tidak mudah dimanipulasi oleh para manipulator yaitu orang-orang yang selalu menjaga energinya tetap murni atau orang yang selalu berada di jalan kebenaran dan selalu berbuat kebaikan.

Orang yang selalu menjaga energi tetap murni adalah orang yang tidak memiliki kebencian, dendam, mengerti siapa dirinya baik kelebihan dan kekurangannya atau orang-orang dengan spiritual yang tinggi. Ia bukan membaca pikiran tetapi merasakan energi orang lain, ia mengetahui niat dan tujuan orang lain padanya dan kepada orang lain. Orang yang selalu berada di jalan kebenaran ini sangat peka dengan energi dan tidak suka menyakiti orang lain sehingga energinya tidak tercampur dengan energi negatif yang dibawa oleh orang lain dan cenderung mengusahakan energi berada pada level kesadaran yang tinggi.

Mudahnya seseorang merasakan energi ketika orang yang berkesadaran tinggi ini berada pada gelombang otak alpha theta atau selaras dengan gelombang schuman resonansi yang sering disebut dengan 5D yaitu level energi power yang selaras dengan alam semesta. Ia mudah menangkap banyak hal yang ada di alam semesta tanpa bersusah payah, layaknya sebuah signal yang menangkap gelombang dengan sangat jernih. Kebeningan hati akan menangkap signal dengan jernih.

Sebab Hanya Bisa Akrab Dengan Satu Orang atau Beberapa Orang Saja

Pernahkah kamu melihat orang yang tidak bergaul atau hanya memiliki teman yang sedikit?, sebenarnya ada apa dengannya?, apa benar ia dibenci orang lain hingga tidak mau bergaul?, atau memiliki riwayat depresi?, atau jangan-jangan tidak bisa bergaul atau sering disebut dengan introvert?, tidak selalu benar. Orang yang memiliki kepekaan tidak merasa nyaman bergaul dengan sembarang orang. Ia mudah merasakan energi dan bisa mengurai apa yang ada di dalam pikiran dan hati orang lain, ia tidak bisa berdekatan dengan orang bermuka dua misalnya atau yang punya niat-niat terselubung kepadanya. Saya sering melihat orang seperti ini, kesendiriannya bukan mengindikasikan bahwa ia orang yang tidak bisa bergaul tetapi karena ia terlalu peka dengan energi yang ada di sekitarnya.

Ketika ia merasa nyaman dengan satu orang yang menurutnya bisa ditoleransi secara energinya, barulah ia bisa dengan leluasa bergaul dengan orang tersebut. Orang seperti ini tentunya agak kesulitan berada di tempat umum yang sarat menggunakan energi negatif, kepekaannya akan merasakan suatu energi yang negatif membuat ia sulit berlama-lama berada di tempat tersebut, hingga akhirnya ia mencari tempat yang lebih nyaman baginya. Demikian pula dalam pergaulan, ia lebih memilih sendiri untuk menenangkan kepekaannya.

Tidak berinteraksi dengan banyak orang adalah cara terbaik baginya untuk tetap "merasa sehat", apakah ini sama dengan Highly sensitive person (HSP)?, tidak sama.  Sensitifnya seorang HSP terstimulasi secara fisik dan emosionalnya dan terhubung ke batinnya, mudah merasakan kesedihan, berbagai emosi yang bercampur dan kewalahan menyikapi dunia luarnya. Sedangkan orang yang sensitif dengan energi tidak terhubung dengan emosi dan fisiknya, tetapi kepekaan titik meridian yang ada di bawah kulit atau jalur energi yang terbuka lebar sehingga banyak pesan yang masuk melalui jalur energi tersebut yang diterjemahkan oleh penglihatan mata ke tiganya atau melalui kelenjar pinealnya.

Apakah Kepekaan Itu Bisa Dihilangkan Secara Permanen?

Tidak bisa, kepekaan ini hanya bisa jelas dan samar tergantung dari kekuatan energi yang terolah di dalam dirinya. Ketika jiwanya merasakan ketenangan maka ia mudah terkoneksi dengan energi alam semesta dan ketika ketenangannya terganggu maka signal di dalam dirinya terputus dengan alam semesta sementara, hingga ia memfokuskan diri, maka signal akan terkoneksi kembali. Seperti itulah orang-orang yang berspiritual tinggi dengan kesadaran tinggi yang mudah mengakses energi dimanapun ia berada, tidak harus datang ke tempat-tempat tertentu untuk mengakses atau melepaskan energi buruk yang mengganggunya.

Ketajaman batinnya berada pada ketenangan dan tentunya mereka lebih suka menyendiri seperti para pertapa yang tidak senang merusak energinya ketika berada di tempat yang ramai yang sarat dengan manusia berbagai karakter yang mengubah energi positif menjadi negatif. Mereka merasa damai dengan kesendirian dan selalu berada di kondisi meditatifnya. ketika ia merasa keluar dari kondisi itu maka ia mulai merasakan kekosongan, ketika sendiri, ia merasa penuh dengan diri dan energinya. Mirip dengan introvert?, introvert tidak ada kaitan dengan pembahasan spiritualis. Introvert adalah jenis kepribadian yang tidak terlalu suka dengan keramaian, karena lebih tertarik dengan kesendirian, tidak teralu suka dengan pembicaraan yang tidak perlu sehingga menghindari tempat ramai dan hal yang tidak terlalu perlu baginya.

Apakah spiritualis berasal dari orang introvert?, tidak. kepribadian ektrovert juga bisa menjadi orang spiritual. Tidak ada kaitan dengan sebuah jenis kepribadian tertentu, setiap orang memiliki pengalaman hidup yang berbeda hingga sampai pada hal spiritualnya. Persoalannya apakah ia memang tertarik dengan dimensi metafisika atau lebih kepada logika atau yang bersifat fisik saja. 

Kepekaan tidak bisa dihilangkan, kepekaan ini berasal dari empatinya yang tinggi terhadap sesuatu, gelombang otak yang cenderung berada pada getaran yang sama setiap harinya dan jalur energi yang bersih. Panca indera yang terbuka dan mata batin yang kuat yang bisa merasakan energi orang lain dengan jelas. Signal yang ditangkap dari alam semesta memberikannya informasi yang cenderung akurat dan itu sebabnya orang-orang seperti ini sulit sekali dibohongi walaupun dengan halusnya kata-kata, mimik muka yang diatur dengan manis atau tindakan menjilat tidak bisa menipunya. ia mengetahui kalau orang tersebut sedang menipunya dan membuatnya jadi menjauh.  

 

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
0 Orang menyukai Artikel Ini
avatar