Dampak dan Manfaat Tulisan Anda di Kompasiana

2023-04-16 18:12:38 | Diperbaharui: 2023-04-16 19:11:11
Dampak dan Manfaat Tulisan Anda di Kompasiana
Kompasiana.com

Mungkin anda merasa lucu ya, nama komunitas ini malah memuat artikel di kanal komunitas sesuka pemiliknya, khususnya menulis tentang tips dan pendepat pribadi saya sebagai pendiri komunitas ini di luar tujuan utama dari tujuan komunitas yang perlu di prioritaskan.

Pertanyaan kritisnya, mengapa tidak di muat saja di kanal kompasiana yang lain atau secara normal untuk dibaca publik? Jawaban singkatnya, karena jenis artikel yang saya bagikan memang ditujukan pada penulis kompasiana yang tergabung dalam komunitas. Tanpa membedakan senioritas. Saya lebih tujukan pada kompasianer pendatang baru.

Terkait bemanfaatnya tulisan ini atau tidak, atau tepat atau tidak menjadi resiko saya. Karena sudah saya pertimbangkan semuanya.

Ok, mungkin itu sedikit pembuka dari tulisan ini.

Nah, sebenarnya pertanyaan yang ingin saya lontarkan adalah apa sih tujuan anda menulis di kompasiana, sedangkan anda dapat membuat blog sendiri, bahkan ada situs lain (blog kroyokan atau citizen journalism lain yang berhamburan, bahkan anda bisa mengajukan artikel anda pada media online, mainstream atau media online lokal atau secara rangking berada dibawah situs berita main stream. Namun saya pikir, itu merupakan privasi anda. 

Jika pertanyaan itu ditanyakan ke saya, jawabannya mungkin agak klise. Karena saya memulai kiprah menulis secara terbuka untuk pertama kali adalah melalui kompasiana. Sehingga kompasiana saya anggap menjadi rumah ata wadah saya menulis. (ada juga tulisan di media mainstream dalam dan ada beberapa di luar negeri) Namun mungkin ada yang bertanya, sudah 13 tahun menjadi kompasianer, kok nulisnya masih sedikit dibandingkan dengan senior yang lain?

Jawabannya, saya menulis sesuai dengan moody saya, dan tidak ingin menyajikan tulisan yang menurut saya biasa-biasa saja, apalagi selama 6 tahun (kurang lebih) saya vacum menulis karena kondisi tertentu dan kemudian saat ini, terkendala juga dengan kesibukan dan khususnya kesehatan saya. Tapi, saya tetap memilih passion menulis dan wadahnya adalah kompasiana.

Menyangkut pertanyaan saya, tentang menyajikan tulisan yang menurut saya harusnya baik adalah pertimbangan saya di dalam menulis karena hal ini terkait dengan judul dari artikel atau tulisan ini. Manfaat dan dampak menulis di kompasiana.

Pertama, sekali lagi saya tidak tahu tujuan anda menulis di kompasiana. Hanya sekedar isenk, atau ingin berbagi karena hobinya menulis atau tujuan lainnya. Di sini perlu saya ingatkan bahwa apa yang anda tuis di kompasiana dan telah dipublish, dengan sendirinya akan dan pasti di Crowd oleh mesin pencari khususnya google. Karena kompasiana sudah melakukan pembenahan dari waktu ke waktu yang cukup baik, sehingga setiap tulisan termasuk nama anda dengan cepat di lacak atau ditangkap oleh google robot yang dipasang di situs kompasiana untuk mudah dicari di search engine atau mesin mencari secara cepat.

Catatan di sini adalah yang di tampilkan dalam mesin pencari google adalah nama anda dan judul tulisan anda. Di sini tergantung anda menulis untuk tujuan branding nama anda, atau isenk saja dengan menggunakan nama samaran (nama pena).

Jika anda terdaftar dan terverifikasi oleh kompasiana dengan nama anda sebenarnya atau nama pena yang sudah dikenal oleh teman-teman anda, maka tulisan yang anda sajikan tentu saja harus dalam penilaian saya “tidak asal” arinya menyajikan tulisan yang baik (ukuran baik dan tidaknya, menjadi ukuran pembaca yang tentu saja  nantinya berdampak pada nama anda yang dapat anda rasakan sendiri nantinya).

Dan dalam soal ukuran penyajian baik atau tidak, saya punya ukuran sendiri, dan tentu saja penulis kompasiana, admin kompasiana dan terlebih lagi pihak lain yang berkepntingan dengan pencarian bakat maupun oleh umum.

Nah jika anda adalah kompasianer terverifikasi dan menggunakan nama asli anda pasti memiliki tujuan menulis yang bukan asal nulis apalagi memiliki hobi menulis. Apalagi anda adalah seseorang yang cukup dikenal dalam komunitas anda, entah sebagai alumni suatu institusi pendidikan, pengamat, pendidik, profesional, pegawai swasta atau megeri, bahkan pelajar dan mahasiswa. Perlu anda ketahu bahwa tulisan anda menghasilkan dampak tersendiri.

Saya berikan satu contoh konkrit saja, saya tidak perlu menyebutkan nama tapi anda bisa mencari sendiri, misalnya penulis mantan petinggi abri, menteri, pakar hukum,  pengamat politik atau ekonomi, bahkan jurnalis media mainstream sendiri lho! Sekalipun kadang jarang menampilkan tulisanya di kompasiana karena berbagai pertimbangan. Perlu anda selidiki bahwa konten yang mereka sajikan adalah konten yang baik dan kadang cukup serius, karena akan berdampak pada nama baik atau branding namanya sendiri.

Oleh karena itu saya jamin, apalagi bagi mereka yang biasa di liput media harus menulis suatu artikel khusus yang sebenarnya bisa menjadi daya tarik bagi media main stream.  Ketika menulis dikompasiana, mereka ingin mengeluarkan unek-unek dengan rileks tanpa perlu memikirkan peran editor seperti media main stream dan aturan-aturan lain yang membuat mereka menulis tidak nyaman.

Nah sebanarnya anda yang telah terverifikasi, memiliki passion menulis dan memiliki penggemar atau bertujuan mem-branding nama anda (personal branding). Tentu saja akan menyajikan tulisan yang baik dalam penilaian secara umum.

Bagi penulis pemula. Ataui pendatang baru di kompasiana, bukan sok menggurui, namun izinkan saya memberi masukan, bahwa kompasiana adalah satu situs juranisme warga atau dinamakan lain blog kroyokan, tulisan para penulisnya banyak dikutip para bloger, bahkan media mainstream, dan terkhususnya dibaca oleh pengambil kebijakan di negara ini. Anda gak percaya? Coba saja anda telusuri berbagai pengalaman para kompasianer yang diundang dan dijamu di istana merdeka oleh presiden Jokowi.

Untuk memastikan apakah beliau ketika memiliki waktu apakah beliau membaca kompasiana?. Pengakuan ini, saya dengar langsung dari beliau pada saat kompasiana mengadakan event, silahturahmi dengan gubernur Jakarta, yang pada saat itu dijabat oleh Jokowi di gedung kompas. Beliau selalu membaca kompasiana. Apalagi sekarang suara yang dikemukakan penulis di kompasiana merupakan aspirasi dan laporan bahkan cuhat warga negara secara langsung

Contoh lainnya? Saya tidak perlu menyebutkan nama mereka, silahkan anda ari sendiri. Tulisan reportase dan aduan mereka secara terbuka terhadap layanan institusi tertentu  bahkan kementrian. Ditindaklanuti secara serius oleh pimpinan, staf dan direksinya.

Bagi anda atau mereka yang menulis reportase tentang kejadian atau kondisi dari pengamatan langsung dan menyajikannya di kompasiana (bersifat juranlis warga sesungguhnya menurut saya), pasti akan ditindaklanjuti oleh institusi terkait.

Sehingga kompasiana ini, bukanlah blog kroyokan biasa atau situs jurnalisme warga yang dipandang enteng oleh  media main stream. Jika anda tidak percaya silahkan anda cek rank kompasiana entah google rank atau baiknya alexa rank. Anda akan menemukan posisi rangking kompasiana berada di atas beberapa situs main stream yang terkenal.

Sampai di sini, kompasiana sudah tidak asing lagi di kuping jurnalis. Pengambil keputusan di negeri ini bahkan institusi hingga masyarakat.

Melalui sepenggal gambaran di atas, maka perlu anda ketahui tulisan anda di kompasiana berdampak dan dapat menjadi perhatian, bukan saja itu personal branding anda akan menjadi penilaian pembaca, lebih khusus lagi bila anda berstatus pegawai swasta atau negeri , anggota NGO tertentu,  tulisan anda anda akan berpenaruh pada insttusi atau organisasi anda selain nama anda sendiri.

Kemudian kita tinggalkan dulu penulis kompasiana kelompok yang saya sebutkan di atas. Perlu anda ketahui ada penulis isenk yang suka debad dan menyajikan tulisan kontoversi, provokatif bahkan nekat melanggar ketentuan kopmpasiana dan tentu perbuatan melawan hukum dan peraturan perundang-undangan.

Dahulu ketika kompasiana ini mulai bertumbuh, saya menilai mereka adalah penyusup dari kompetitor group kompas gramedia yang sengaja melakukan tindakan tersebut.

Mereka ini sekalipun berulang kali di banned kompasiana, akan muncul lagi menggunakan akun yang berbeda dan cukup lihai menyembunyikan IP adress mereka. Sampai sejauh ini, saya belum melihat lagi apa masih ada penulis seperti ini. Jika ada, maka bila anda peduli dengan kompasiana jangan segan-segan melaporkan akun, tulisan bahkan komentar-komentar mereka. Termasuk yang melakukan spammer, atau berkomentar dengan menyebarkan iklan tertentu.

Jika ada yang bertanya apakah ada kompasianer yang berhasil dalam personal branding melalui situs kompasiana, sepengetahuan saya cukup banyak dalam hitungan puluhan penulis. Ada yang masih menulis di kompasiana, ada pula yang suidah berkiprah di organisasi yang cukup memiliki nama, di ajak bergabug di komunitas bahkan instiutsi pemerintah atau swasta. Dan ada pula yang yang secara mandiri berhasil membranding dirinya, menjadi nama baik di negeri ini. Silahkan nanti anda cari satu persatu.

Sampai di sini, saya kembalikan kepada anda, tujuan anda menulis dikompasiana dan menyadari dampaknya. Jika disinggung manfaatnya, saya rasa cukup banyak.

Sebagai penulis pemula, di kanal apapun, termasuk fiksi. Tekuni panggilan hobi anda menulis dengan baik. Kelak anda akan merasakan dampaknya minimal pada personal branding anda.

Sebagai penutup saya ingatkan lagi, apa yang anda tulis bahkan sudah dihapus sekalipun, dapat ditemukan kembali di kompasiana. Jika anda melakukan sesuatu yang kurang baik, misalnya menyebarkan berita HOAX maka tentu nama anda dengan mudah terlacak sekalipun menggunakan nama samaran atau nama pena.

Ada perhatikan tidak, captin yang disematkan kompasiana di setiap artikel yang anda baca atau milik anda.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesan di atas, mengingatkan anda, bila konten anda nantinya berdampak pada permasalahan hukum, anda harus sadar bahwa menjadi resiko anda sendiri, dan sekalipun kompasiana tidak sepenuh dapat melepaskan diri dari konten yang ditayankan, kompasiana suidah terikat dengan istilah “Mentransmisikan" (yaitu memasukkan informasi ke dalam jaringan media elektronik) terjadap konten penulis yang termaktup pada UU ITE.

Sekalipun dalam argumentasi hukum  hanya sebatas saksi dan wajib menyediakan informasi yang diminta oleh pengadilan atau penegak hukum sesuai mekanisme hukum yang berlaku di negeri ini.

So.. berusahalah menghindari diri dari konten-konten yang dapat terindikasi terjadinya masalah hukum. Jangan anda pikir dengan nama samaran, nama pena dan tidak memverifikasi nama data anda pada kompasiana, anda dapat lengang kangkung bebas begitu saja. Teknologi kepolisian sudah cukup maju saat ini untuk mendeteksi siapa anda. Pengen coba? Silahkan hehehe. Canda. Bisa dianalogikan dengan pepatah, Mulutmu Harimaumu, 

Akhirnya, Jaga ritme dan semangat anda, ada saat-saat dimana anda tidak moody dan vakum dan ada saatnya anda kembali menulis, atau hilang sama sekali. Semua berpulang pada anda. Yang pasti jika anda memiliki tujuan yang baik dan memiliki hobi menulis, anda dapat memetik manfaatnya dengan menulis di kompasiana.

Salam kompasioner!

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
5 Orang menyukai Artikel Ini
avatar
mantap
2023-04-18 22:49:28