Komunitas Hotelier-Writers, Ekspresi Hospitality

2023-06-10 16:50:42 | Diperbaharui: 2023-06-10 16:50:42
Komunitas Hotelier-Writers, Ekspresi Hospitality
Siapapun yang tertarik berkecimpung di dunia bisnis ini, tentu ingin membangun pribadinya kelak agar mampu menjadi hotelier sejati (dokpri)

 

Saya dikerumuni pelajar SMK di Hotel GT - Pontianak usai siswa-siswi mengadakan table manner, tour de hotel. Mereka dari jurusan Housekeeping, Tata Boga (Food), Front Office, dan pemasaran hotel.

“Ada yang ditanyakan, Bu”, katanya, seolah ada rahasia, takut ketahuan Pak Guru.

Begitupun di Hotel BS – Balikpapan. Manajemen hotel bekerja sama dengan SMK4 dalam hal penerimaan siswa-siswi yang berprestasi setelah digenjot PKL (Pelatihan Kerja Lapangan) selama 3 hingga 6 bulan di Hotel.

Setiap hari, rutin para siswa bekerja layaknya karyawan lainnya. Bedanya berseragam celana panjang/rok hitam dan kemeja putih.

Mereka yang tugas di resto mengenakan dasi kupu-kupu hitam. Rapi, tampan, cantik, unyu-unyu lagi.

Setelah tuntas PKL banyak para siswa langsung bekerja di hotel itu tanpa testing.

Saya bukan lulusan sekolah perhotelan. Pelajaran diperoleh ketika direkrut hotel berbintang 4, pada pelatihan menjelang soft opening.

Kemudian menuntut ilmu sembari ‘wisata pindah dari satu hotel ke hotel lain, di Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Bali.

Pada zaman itu, buku-buku yang dibaca berkutat pada teori saja, disertai referensi dari berbagai sumber, luar negri, dalam negri.

Misalnya istilah perhotelan yang kurang tepat jika diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia. Cukup membingungkan. Selain itu teori perhotelan di luar negri jika diterapkan, amat terasa berbeda karena faktor budaya.

Yang disebut ramah made in Europe, belum tentu sopan dalam budaya kita. Ya, beda!

Selain itu istilah perhotelan pun banyak yang belum lengkap padanan kata dalam bahasa Indonesianya. Belum terdapat kata bakunya.

Semoga kelak saya dapat mewujudkan buku kamus ini.

Hotelier menulis

Beberapa waktu lalu, Kompasiana mengundang Kompasianers untuk bergabung dalam sebuah komunitas.

Lalu timbul niat kumpul dengan kawan-kawan seprofesi. Didorong para kolega yang juga ingin menulis tentang dunia hotelier.

Seperti kata Admin Pulpen – Bang Edward, kok nulis sendirian aja?

Maju, mundur, maju, mundur, siap gak ya? Ada peminatnya gak sih?

Tersebab sekali melangkah, tak boleh setengah hati. Mengingat komuniti ini harus berkelanjutan mengikuti perubahan era.

“Ya, siap!”, bisik hati

Kemarin, Jumat, 9 Juni 2023, Hotelier - Writers diluncurkan. Prok, prok, prok….

Dibantu Kang Away – Dua Sisi untuk urusan admin member. Saya pun kerap bertanya kepada Bang Edward dari Kelompok Pulpen yang menjadi penasehat sementara waktu. Terima kasih.

Dalam beberapa menit, 17 member telah register. Saat saya menulis tulisan ini, telah 68 member. Sebagian besar para siswa/mahasiswa. Kok tahu?

Tak terduga sebelumnya. Di Kompasiana ternyata banyak  silent reader dari kalangan pelajar, mahasiswa perhotelan yang sedang asyik menekuni bidang ini. Wow!

Mudah-mudahan kecintaan terhadap dunia hospitality ini, akan mengantar mereka ke gerbang kesuksesan. Amin.

Kepada Adik-adik Kompasianer selamat bergabung di Komuniti Hotelier - Writers. Ini wadah pas untuk belajar, menggali ilmu, mengembangkan pengetahuan dunia hospitality, yang gak melulu tentang hotel.

Sistem manajemen restoran, cara menggumuli pasar, etika bergaul dengan pelanggan, time management, strategi harga-harga (pricing strategi), strategi marketing, dan sebagainya.

Belajar hendaklah tidak setengah hati. Dengan menulis, kita paham secara utuh teori hotel vs praktek. Tak pula ragu jika berkata “tidak begitu, itu kurang tepat”, “Ya, ini sudah pas”. Terkadang teori harus diuji.

Kita bahkan akan mampu menggelontorkan buah pikiran, ide, harapan, selain meluruskan apa yang melenceng, jauh dari teori.

Visi Komuniti Hotelier - Writers

Pelajaran menulis, sederhana saja. Tulis apa yang benar-benar dipahami. Jika mengerti tentang proses check-in, ya kita mengerti seluruh proses itu untuk dikuasai. Tanpa embel-embel ‘mungkin, ‘sepertinya, ‘kayaknya.

Pantang menulis berdasar asumsi pribadi, perkiraan publik, atau kutipan dari sumber yang diragukan, misalnya dari berbagai media sosial yang gak jelas.

Referensi dari buku luar negri atau terjemahan pun dikurangi. Terkadang saling bertentangan pada prakteknya yang tak bisa dikondisikan di Nusantara.

Siapapun yang tertarik berkecimpung di dunia bisnis ini, tentu ingin membangun pribadinya kelak agar mampu menjadi hotelier sejati.

Pada masa mendatang, mampu mempertahankan eksistensi sebuah brand, hotel, apartemen, restoran, dan bisnis properti lainnya, dengan sentuhan hospitality melalui tulisan. 

Dinamika perhotelan berubah sangat cepat, kadang tak dapat diteropong jauh. Tersebab banyak faktor mempengaruhi, kondusif keamanan dalam dan luar negri dan kondisi pertumbuhan ekonomi negri.

Dalam ruang ini, hotelier di Nusantara akan mengenal lebih dekat bagaimana sepak terjang berdirinya sebuah hotel, operasional hotel, cara memasarkan dan tentu saja agar keberadaan sebuah brand hotel tetap eksis.

Bagi publik akan mendapat pengetahuan umum tentang dunia perhotelan. Praktisi bisnis hotel akan menjadikan acuan dalam memutuskan suatu masalah. Pemilik hotel akan berkaca, bijak menerima masukan. Manajemen hotel semakin arif dalam membuat keputusan.

Tidak hanya hotel, bisnis hospitality mencakup restoran, outlet pastry, bakery, spa therapy, meluas dari hotel Melati hingga hotel wewah.

Bijak dan sopan beropini

Yuk, menulis dalam wadah yang asyik dan tepat. Jika geram, ingin mengritik, poleslah kalimat tegas, bungkus dengan kata-kata halus agar tiada pihak yang tersinggung.

Berbagai pernyataan berkonotasi negatif tentang hotel, bertebaran di media. Di Quora, staf hotel menelanjangi tugas housekeeping yang jorok, padahal dirinya bekerja disitu. Duh.

Tapi kan gak semua begitu? Belum berkuku, mencakar muka sendiri

Pandangan stereotipe demikian, menyudutkan citra hotel.

Tengoklah manajemen hotel-hotel yang giat mempertahankan brandnya. Berjuang keras agar tetap berkibar.

Dalam ruang ini pula, mari menulis dengan teliti dan bijak. Mengupas masalahnya lebih penting daripada mendiskreditkan sebuah brand.

Salam hospitality

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
6 Orang menyukai Artikel Ini
avatar
Awal yang menarik, komunitas Hotelier Writers yang akan berkembang seiring perjalanan waktu. Dunia hospitality, dunia yang sangat menarik untuk dijalani sepenuh hati. Terimakasih Bu Patter, salam sehat dan sukses selalu.
2023-06-10 17:24:20
Terima atas dukungan Kang Away. Salam hospitality
2023-06-10 17:33:39