Kotekatalk 197: Admin Koteka, Siti Ngamen di Malioboro
Serunya ngamen bareng di Malioboro? (dok.Koteka)

Kotekatalk 197: Admin Koteka, Siti Ngamen di Malioboro

Mulai : Sabtu, 12 Oktober 2024 16:30 WIB
Selesai : Sabtu, 12 Oktober 2024 16:30 WIB
Zoom
00
00
00
00
Hari Jam Menit Detik
0 Peserta Mendaftar

Hi, Koteker dan Kompasianer. Apa kabar? Masih sehat dan bahagia, bukan.

Sabtu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana bekerjasama dengan Pesanggrahan Indonesia e.V mengundang Inong Islamiyati untuk menceritakan keseruan Kotekatrip-27 di Rumah Batik Ciracas.

Inong adalah salah satu peserta yang ikut dan kebetulan tinggal di Tangerang. Setelah ikut Kotekatrip-22 bersama Bus Jawara, ia ketagihan. Nggak heran kalau kemudian hari ingin ikut lagi. 

Perempuan single itu mengaku belum pernah membatik. Itu pula yang menjadi motivasi pertama untuk ikut. Kalau orang asing saja pada rebutan latihan, masak generasi muda Indonesia kalah. Jadinya waktu diajari cara nyamplung, dikenalkan beragam cucuk, ia tetap semangat. Walau hasil cantingan belum rapi, ia sudah tahu cara membatik dari proses awal sampai akhir dari pukul 09.00-13.00 WIB.  Menurutnya, yang disayangkan dari kenyataan di lapangan adalah bahwa mencari bahan kain untuk membatik di Jakarta dan sekitarnya susah. RBC membeli dari Jawa Tengah. 

Rupanya ada tips dari Inong supaya membatiknya lancar:

  1. Canting harus panas.
  2. Harus tekun (pembatik nggak boleh bosenan. Biasanya yang tekun kebanyakan orang tua)
  3. Harus sabar karena prosesnya lama (bisa mencapai bulanan bahkan tahunan untuk menyelesaikan satu kain batik tergantung warna dan kesulitan motifnya)

Rumah Batik Ciracas telah mengajari 8 Kompasianer cara membatik. RBC yang memiliki ciri khas Batik motif khas Jakarta itu merupakan UMKM yang harus kita dukung. Pelestarian budaya yang mereka lakukan harus kita dipromosikan. Dengan membaca artikel ini, sama dengan membantu mereka untuk semangat dan terus maju.

Dari Ciracas, kami ajak kalian ke Malioboro. Di Yogyakarta ini, admin Koteka, Siti Asiyah baru saja datang dari Indonesia dan kembali ke Jerman. Selama di Yogyakarta, rupanya ada pengalaman unik yakni mengamen di Malioboro. Bersama group angklung di sana, ia ikut joget dan menyanyi. Kok, bisa? Mengapa ia mengamen di sana? Apa nama grup angklung yang mengiringinya? Apa tanggapan masyarakat yang lewat? Berapa penghasilan dalam sehari? Bajunya seragam, mengapa? Menurut mbak Siti apakah grup mereka bisa mempromosikan wisata Malioboro lewat musik? Apa saran mbak supaya grup makin cetar?

Untuk tahu jawabannya, Mimin ajak kalian untuk hadir pada:

  • Hari/Tanggal: Sabtu, 12 Oktober 2024
  • Pukul: 16.00 WIB Jkt/ 11.00 CEST Berlin
  • Link zoom: Di SINI

Bagi kalian yang sudah pernah ke Malioboro, mau ke sana atau belum pernah sama sekali terpikir untuk datang mengunjunginya, jangan malu dan ragu. Gabung besok, ya? Kita bernostalgia.

"Ke Bogor jangan lupa ke istana. Di Bogor ada bunga Raflesia. Bersama Komunitas Traveler Kompasiana, kita bangkitkan pariwisata Indonesia" (Menparekraf RI Sandiaga Uno, Kotekatalk-83, 2 April 2024).

Salam Koteka. (GS)

0 Peserta Mendaftar


Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
0 Orang menyukai Artikel Ini
avatar