Hi, Koteker dan Kompasianer. Apa kabar? Masih sehat dan bahagia, bukan.
Sabtu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana dan Pesanggrahan Indonesia e.V. Bonn sudah mengundang mbak Siti Asiyah, untuk menceritakan keseruan diaspora di sana saat menghadiri acara Sholat Idul Fitri dan Halal Bihalal.
Ditanya soal perbedaan perayaan yang sama saat ia masih di Aachen, hanya soal tempat saja. Di sana ada masjid dengan tempat yang luas, sehingga menampung masyarakat Indonesia yang ingin bergabung. Sedangkan di Bonn, harus menyewa gedung pemda Jerman "Sporthalle" yang biasa digunakan untuk olahraga dan acara seperti perkawinan, pameran dan sejenisnya. Biasanya, akan dibatasi jumlah pesertanya oleh IMB - Ikatan Muslim di Bonn. Diutamakan adalah mereka yang ada di Bonn, baru kemudian dari Dusseldorf dan luar kota lainnya. Kata pemilik penginapan di Yogyakarta itu, ada juga orang asing yang turut serta dari Turki, India dan Pakistan.
Tentang makanan, dulunya banyak ragamnya. Misalnya, tahun lalu, gulai. Hari itu, hanya ada rendang. Itu memudahkan yang memasak, alias tidak merepotkan. Para peserta diharapkan untuk membawa alat makan dari rumah. Selain praktis, tidak nyampah. Ini pasti sangat Jerman sekali, ramah lingkungan. Kalian gimana?
Nah, acara yang digelar di gedung itu adalah:
- Sholat Idul Fitri
- Kutbah 30 menit
- Sambutan singkat dari Romo Gereja Katholik, DIG (Deutsch-Indonesische Gesselschaft) di Bonn
- Silaturahim
- Makan-makan
- Fashion show untuk anak-anak
- Lomba mewarnai untuk anak-anak
- Musik rebana
Mbak Siti senang dan bangga, bahwa ketiga putranya yang dari awal banyak mempertanyakan agama dan keyakinan ibunya, kini justru aktif bergabung dalam acara yang biasa didatangi sang bunda. Mereka bahkan ikut terlibat dalam permainan musik rebana dengan lagu-lagu bernuansa Islam hari itu.
Dari daftar acara, bayangkan kerukunan yang bisa disimak selama di sana. Suasana lebaran yang biasanya dinikmati di tanah air, rupanya masih bisa dinikmati di negeri orang. Ini sesuatu dan membawa berkah.
Masih di Bonn, Mimin ingin mengajak kalian untuk jalan-jalan virtual bersama mbak Siti lagi. Kali ini tentang bunga sakura atau di Jerman lebih dikenal dengan Kirschbaum atau Prunus Serulata ini menghiasi jalanan di sana. Ternyata nggak hanya Jepang yang punya bunga Sakura, ya? Silakan jalan ke Heerstrasse atau Breite Strasse Bonn, mulai dari April sampai pertengahan Mei. Sedangkan yang paling terkenal kabarnya adalah Kirschbluetenstrasse. Jalanan jadi pink semua. Ah, ingat pink beach di Flores!!!
Siapa yang punya ide menanam pohon ini? Jenis pohonnya Mandelblueten atau Kirschblueten? Ada berapa pohon totalnya? Konon, Bonn menjadi makin terkenal nggak hanya pernah jadi ibukota Jerman tapi juga karena jalan sakura ini? Wisatawan mana saja yang datang ke sana? Apakah ada petugas khusus yang nantinya akan membersihkan sakura yang rontok di jalanan? Kalau ke sana, parkir di mana?
Untuk tahu jawabannya, mari jalan-jalan virtual bareng mbak Siti pada:
- Hari/Tanggal: Sabtu, 12 April 2025
- Pukul: 16.00 WIB Jakarta/ 11.00 CEST Berlin
- Link: DI SINI
Jangan ketinggalan, ya. Pasti asyik, serasa jalan ke Jerman sendiri, tanpa visa atau bea.
"Buah durian harum baunya, buah manggis manis rasanya. Bersama Komunitas Traveler Kompasiana, kita keliling dunia."
Jumpa Sabtu.
Salam Koteka. (Gana Stegmann)