Swasunting Cerpen, Seberapa Pentingkah?

2024-05-28 19:21:01 | Diperbaharui: 2024-05-28 19:21:01
Swasunting Cerpen, Seberapa Pentingkah?
Pertemuan Pulpen XIV

Hai, kembali lagi Pulpen mengadakan pertemuan rutinnya Sabtu kemarin. Pertemuan keempat belas ini bertema Swasunting Penulisan Cerpen yang dinarasumberi oleh seorang editor dari sebuah penerbit yaitu Anisah Muzammil (sudah banyak menjadi editor buku). Moderator kali ini yaitu Nina Sulistiati yang merupakan seorang Guru Bahasa Indonesia.

 Ada banyak hal yang kadang terlupa oleh kita saat menulis cerpen. Entah penggunaan tanda baca yang salah, tidak tepat dalam pemakaian diksi, dan lain sebagainya. Dalam pertemuan ini, Mbak Anisah sebagai narasumber sangat menjelaskan hal-hal yang terlupakan tersebut, apalagi saat melakukan penyuntingan. Diskusi yang hangat dan sesekali Bang Horas sebagai pendiri Pulpen tetap melakukan pemonitoran dan menambah penjelasan tentang materi yang dibawakan.

 Penasaran apa saja yang dibahas? Berikut sedikit ulasan tentang materi pertemuan kemarin.

Swasunting adalah memperbaiki naskah secara mandiri menjadi lebih baik agar tulisan enak dibaca dan isinya pun mudah dipahami, sehingga pesan yang ditulis jelas dan sampai kepada sasaran pembaca.

Sebelum melakukan swasunting, ada tahapan yang dilalui oleh penulis yaitu tulis, endapkan, dan sunting. Ketika mau menulis suatu karya atau naskah, tulis saja terlebih dahulu. Jangan menyunting saat menulis. Setelah ditulis, endapkan tulisan minimal sehari, kemudian baru dilakukan penyuntingan.

 Dalam menyunting karya atau naskah, penulis mengomunikasikan ide/gagasan secara jelas dan tepat sasaran dengan prinsip menyampaikan pesan, informasi, pengetahuan, dan hiburan yang maslahat untuk masyarakat.

Aspek yang disunting:

1. Penyuntingan mekanis 

Ada tentang pengejaan, penggunaan huruf kapital, tanda baca, dan lain-lain yang berhubungan dengan guiden style penerbitan.

 2. Penyuntingan bahasa

Ada tentang diksi, ejaan, tata bentuk, tata kalimat, dan tata paragraf.

3. Penyuntingan isi 

Adapun langkah dalam memoles karya atas naskah adalah sebagai berikut:

  1. Mainkan panjang pendek kalimat.
  2. Ubah kalimat pasif menjadi kalimat aktif.
  3. Jika memungkinkan menghapus sebuah kata, jangan ragu menghapusnya.
  4. Hindari menggunakan istilah yang tidak dipahami.
  5. Gunakan persamaan dalam bahasa sehari-hari.
  6. Keterkaitan antarparagraf.
  7. Keterkaitan paragraf pembuka dan penutup. 
  8. Hindari kata sifat. Berdayakan tanda baca.
  9. Berkawanlah dengan kamus dan data pendukung yang mempelajari kaidah bahasa.

Itulah hasil Pertemuan Pulpen keempat belas Sabtu kemarin. Bagaimana, makin seru dan berisi kan, tiap pertemuan Pulpen? Sudah tidak ragu lagi, kan, untuk ikutan pertemuan Pulpen, Sabtu depan? Dan sudah makin bagus, kan, cerpennya dengan ikut pertemuan rutin Pulpen? Jangan lupa ajak teman-teman dan dapatkan materi seputar cerpen bersama narasumber-narasumber hebat lainnya. Sampai jumpa, Sahabat Pulpen.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
2 Orang menyukai Artikel Ini
avatar