First 100 Days Plan Tim Kesmas MPKU PWM DKI Jakarta

2025-12-08 20:19:25 | Diperbaharui: 2025-12-08 20:19:25
First 100 Days Plan Tim Kesmas MPKU PWM DKI Jakarta
Pelantikan Tim Kesmas MPKU PWM DKI Jakarta

1. Pelatihan Dasar: Literasi TB & Kesehatan Komunitas

Tujuan:

Memberi common knowledge supaya semua anggota tim paham isu yang sedang ditangani, bahasa yang sama, dan prioritas yang jelas.

Materi utama:

  • Apa itu TB? (penularan, gejala, pencegahan, stigma, TPT, layanan)

  • Peran masyarakat dalam eliminasi TB (community-based approach)

  • Jaringan layanan TB di DKI Jakarta (RS, puskesmas, jejaring Muhammadiyah)

Output yang dihasilkan:

✔ Semua anggota memiliki pengetahuan standar
✔ Terbentuk role mapping (siapa edukator, tracer, admin data, humas, dll)

2. Pelatihan Komunikasi Publik & Edukasi Berbasis Nilai Keagamaan

Ini penting karena Muhammadiyah punya kekuatan dakwah, masjid, dan jaringan Ustadz/Ustadzah.

Isi pelatihan:

  • Cara menyampaikan edukasi TB tanpa menakut-nakuti

  • Pendekatan dakwah kesehatan (contoh ayat, adab menjaga tubuh, amanah kesehatan)

  • Teknik komunikasi persuasif untuk perubahan perilaku

Output:

✔ Terbentuk 10–20 juru edukasi (health champions)
✔ Tersusun script / template ceramah 3–7 menit tentang TB untuk khutbah, kajian, dan sekolah

Ini bisa langsung dipakai di masjid, kelompok kajian, sekolah Muhammadiyah, dan pengajian ibu-ibu.

3. Pelatihan Screening Komunitas & Penjaringan Kontak Serumah

Agar setelah pelatihan, tim tidak hanya teori — tapi tahu apa tugas lapangan.

Materi:

  • Bagaimana melakukan skrining awal gejala TB

  • Cara identifikasi kontak serumah pasien TB

  • Alur rujukan ke puskesmas / fasilitas Muhammadiyah

Output:

✔ Formulir skrining sederhana (digital & kertas)
✔ SOP kunjungan lapangan
✔ Daftar sasaran awal (misal: sekolah MBS, jamaah masjid, kader Aisyiyah)

4. Pelatihan Pencatatan, Pelaporan, dan Pemantauan Pasien

Supaya kegiatan bisa terukur dan tidak berhenti hanya pada penyuluhan.

Materi:

  • Sistem pendataan sederhana (Google Form / ODK / template excel)

  • Cara mendokumentasikan kegiatan edukasi dan skrining

  • Tracking pasien TPT dan terapi TB (tanpa melanggar kerahasiaan)

Output:

✔ Template dashboard progres bulanan
✔ Minimal 1 admin data yang bertanggung jawab
✔ Indikator kerja jelas:

  • berapa edukasi dilakukan

  • berapa orang diskrining

  • berapa orang dirujuk

5. Pelatihan Kolaborasi & Jejaring Layanan (Puskesmas–RS–Komunitas)

Karena Tim KESMAS tidak boleh bekerja sendiri.

Materi:

  • Alur komunikasi lintas sektor

  • Peran Kemenkes, organisasi masyarakat, dan fasilitas kesehatan

  • Simulasi koordinasi untuk kasus nyata

Output:

✔ Terbentuk Contact Person resmi dari:

  • Kemenkes / dinkes

  • Puskesmas terdekat

  • RS Muhammadiyah
    ✔ WhatsApp Coordination Group yang siap operasional

 Setelah Semua Pelatihan → Apa yang Bisa Dikerjakan?

 Ini target realistis 30–90 hari pasca pelatihan:

Kegiatan Target Dampak
Penyuluhan di masjid, sekolah, pengajian 20–30 sesi Meningkatkan literasi & kurangi stigma
Skrining awal komunitas 300–1000 orang Identifikasi suspek & kontak serumah
Pemetaan pasien TB Muhammadiyah (jamaah, sekolah, kader) 1 mapping terstruktur Dasar rencana intervensi lanjutan
Pendampingan pasien TPT & TB 10–50 kasus awal Bukti model intervensi komunitas berjalan
Laporan bulanan 1 dokumen resmi Bahan evaluasi & bahan advokasi
All team

Kalau model ini berjalan 3 bulan pertama, maka Tim KESMAS sudah punya:
✔ tim edukator
✔ SOP kerja
✔ jejaring dengan fasilitas kesehatan
✔ data awal sasaran
✔ program yang bisa direplikasi ke cabang & ranting

Jadi, pelatihan awal terbaik untuk Tim KESMAS adalah yang membuat mereka:

🔹 paham isu
🔹 punya keterampilan
🔹 punya alat kerja
🔹 punya jaringan
🔹 dan bisa langsung bergerak dalam 1 minggu setelah pelatihan.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
0 Orang menyukai Artikel Ini
avatar