Hi, Koteker dan Kompasianer.
Apa kabar? Masih sehat dan bahagia?
Sabtu lalu, Mimin sudah mengundang kalian untuk jalan-jalan ke Pontianak, Kalimantan Barat untuk tahu wisata di sana dan tentu, legende Kuntilanak yang terkenal di sana.
Narasumber kita waktu itu ada mbak Devi Indrawati, pemilik EduFun & Go yang sudah begitu renyah menceritakan tempat-tempat mana yang bisa kita kunjungi saat berada di kota yang punya tugu titik nol Matahari. Aduh bayangin panasnya matahari jam 12, di saat nggak ada bayangan kita di bumi. Jangan lupa payung, krim tabir surya dan air putih, ya.
Dari awal, moderator Gana Stegmann sudah memutarkan video tentang wisata di sana, sembari semua ngumpul. Kemudian mbak Devi mulai berkisah tentang "Pontianak punye cerite." Jadi tahu bahwa kota Pontianak punya sejarah tua sekali. DIbangun tahun 1771, kota yang dialiri 61 sungai dan parit itu jadi kota khatulistiwa yang ditempati oleh etnis dari Melayu, Cina, Dayak, Bugi, Jawa dan campuran. Bayangin nggak sih, akulturasi yang ada di sana? Kaya banget.
Tempat wisata seperti keraton Kadariyah, mesjid Jami, makam Raja Batulayang, tugu khatulistiwa dan tugu digulis, disebutnya sebagai rekomendasi bagi kita yang nggak pernah ke sana atau sudah ke sana tapi kelewatan. Aduh!
Bagi kalian yang bawa anak-anak kecil, dianjurkan untuk ke rainbow garden, Ampolin trampolin park dan kolam renang Oevang Oeray, ampera, Delta Kapuas, Waterpark Paradis - Q. Nyesss. Adem dan segarrr!
Yang suka makan, nggak usah khawatir karena perut kalian pasti ketendang masakan seperti ikan asam pedas, kwetiaw, Caikwe sampai bakwan. Yang suka durian, silakan mencicipi Lempok durian. Arghhh, lagi musim durian, kan?! Kampong Sopang adalah tempat kalian untuk makan Sotong Pangkong. Sedap, cumi raksasanyah!
Endingnya, walau kelelahan jalan-jalan di sana, tetaplah nongkrong dan minum kopi di cofee street.
Oh, ya. Devi juga menceritakan tentang legenda Kuntilanak. Ternyata nggak hanya cerita di Jawa, di Kalbar juga ada!!! Cerita turun-temurun ini ada yang percaya dan nggak percaya, sih. Devi sendiri pernah mengalami kejadian di rumah lamanya. Bulu kuduknya berdiri di suatu malam. Lantas, ia merasa bahwa suara cekikikan yang ia dengar itu kucing hutan. Namanya Pontianak ada di sekitar hutan, pantaslah!
Devi mengupas sedikit tentang ide viral dispar Pontianak yang ingin membuat tugu Kuntilanak tahun 2017 dan ditentang banyak warga setempat karena dianggap tidak sesuai dengan norma yang ada di sana. Tugu dikatakan demi mendatangkan devisa dari obyek wisata itu. Kata Devi yang pernah kuliah kehutanan, sebenarnya secara ilmiah, pembangunannya juga nggak sesuai karena tanah Pontianak itu tanah gambut. Artinya, tidak mendukung pembangunan tugu yang berat dan tinggi. Pendirian dengan model cakar ayam yang kokoh pasti memakan bea yang nggak sedikit dan apakah itu akan sepadan dengan pemasokan yang diharapkan?
***
Pada tanggal 1 November 2023 yang lalu, kota di NTT ini mendapat musibah dengan datangnya gempa berkekuatan 6,6 SR. Adalah bapak Frans Onggong, salah satu partner Komunitas Traveler Kompasiana yang bertugas sebagai dosen di Poltekes Kupang dan beberapa kali menjadi peserta dalam Kotekatalk kerjasama Koteka dengan Poltekes. Kali ini, pak Frans akan menjadi narsum yang akan menceritakan keindahan tempat wisata Kupang sekaligus melaporkan situasi terkini di sana. Kata pak Frans, ada rumah yang terbakar dan roboh. Banyak korban yang membutuhkan pakaian dan makanan serta minuman. Tenda sudah didirikan. Ia menghubungi banyak pihak yang berkompeten untuk membantu, tapi belum ada hasilnya. Untuk itu, Komunitas Traveler Kompasiana ingin memviralkan keadaan sebenarnya di sana. Setelah zoom, jika ada di antara kalian yang ingin menyalurkan bantuan, akan diterima dengan tangan terbuka. Indahnya berbagi.
Baiklah, masih dengan seri "Wonderful Indonesia", Mimin mau mengundang kalian untuk hadir dalam Kotekatalk-150 yang akan membahas tema "Sekilas Wisata Kupang dan Situasi Gempat Terkini di Sana" pada:
- Hari/Tanggal: Sabtu, 4 November 2023
- Pukul: 16.00 WIB Jakarta/ 17.00 WIT Kupang/ 10.00 CET Berlin
- Link: di SINI
Besar harapan Mimin, ada kepedulian kita semua untuk membantu. Setidaknya dengan memberikan perhatian khusus untuk hadir di zoom bersama salah satu masyarakat di sana, syukur jika efeknya, ada bantuan yang mengalir. Itu adalah kebaikan yang diharapkan muncul melalui kegiatan online Komunitas Traveler Kompasiana ini, walaupun inti dari kegiatan talkshow Koteka selama ini, tak lain dan tak bukan adalah untuk mendukung pariwisata Indonesia.
"Ke Bogor jangan lupa mampir ke istana. Di Bogor ada bunga Raflesia. Bersama Komunitas Traveler Kompasiana, kita bangkitkan pariwisata Indonesia." (Menparekraf RI Sandiaga Uno, 2 April 2022, Kotekatalk-83).
Jumpa Sabtu.
Salam Koteka. (GS)
