Rahasia Menulis Cerpen (4)

2024-01-24 11:04:30 | Diperbaharui: 2024-01-25 09:56:05
Rahasia Menulis Cerpen (4)
Salah satu sudut Taman Ismail Marzuki di waktu malam. Foto: dokpri

Setelah memahami judul sekarang kita masuk ke struktur cerpen yang nantinya akan dijelaskan satu per satu. Jika mengacu pada teori, struktur cerpen terdiri dari abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi dan koda atau pesan moral.

Tentunya peletakannya tidak harus berurutan. Lagi pula belum tentu juga sebuah cerpen mengikuti struktur secara ketat. Banyak cerpen yang tidak memiliki abstrak yang merupakan pelengkap cerita.

Contoh abstrak: Pagi baru menjelang ketika Paritem berlari ke rumah Udin dengan pakaian kusut. Warga Desa Sambiran sontak geger. Dugaan buruk bersliweran disertai kecemasan. Tanpa dikomando, mereka bergegas menuju rumah Udin, dst.

Pembuka cerpen demikian cukup menghentak dan merangsang keingintahuan pembaca. Tetapi sesungguhnya itu hanya sebatas pembuka karena inti ceritanya tentang Udin yang ditemukan tewas mengenaskan. Artinya bisa saja adegan pembuka itu dibuang karena bukan merupakan inti cerita. Misalnya langsung pada kondisi mayat Udin beserta pengenalan karakternya (orientasi).

Oleh karenanya, secara ringkas cerpen hanya terdiri dari pembuka/orientasi, pengenalan tokoh (karakter), konflik dan penyelesaian (resolusi). Pesan moral tidak perlu ditempatkan pada bagian tertentu.

Sebab kebanyakan penulis tidak menyampaikan pesan moral dalam satu kalimat atau peragraf khusus. Umumnya pembaca menemukan pesan moral itu dari inti cerita.

Bersambung ...

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
6 Orang menyukai Artikel Ini
avatar
Menarik
2024-02-09 05:06:43