Sinergi Internasional dalam Pendidikan dan Penelitian Biomedis: Pengalaman Unand dan UTM. Malaysia
Pengantar
Pagi gerimis 8 Maret 2024 , Fakultas Teknik Universitas Andalas (Unand) dipenuhi dengan semangat kolaborasi internasional. Ruang Dekanat yang biasanya tenang itu menjadi ramai dengan kedatangan rombongan dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM), yang datang dalam rangka Pengabdian Kepada Masyarakat. Kunjungan ini merupakan bagian integral dari Global Outreach Program (GOP) dan program mobilitas dengan fokus pada pengembangan Medical Devices dan implementasi biosignal untuk teknologi assistive.
Sebanyak 10 mahasiswa UTM dan Dr. M. Hanif Ramlee, seorang dosen muda, turut serta dalam program ini. Mereka berpartisipasi dalam serangkaian workshop dan knowledge sharing yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang teknologi assistive.
Kerjasama ini mendapat dukungan penuh dari Dekan Fakultas Teknik Unand, yang menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam memajukan penelitian dan pendidikan. Walaupun tidak hadir, beliau menitipkan pesan pentingnya kegiatan seperti ini.
Sebenarnya delegasi UTM tidak hanya mengunjungi Unand, tetapi sebelumnya juga telah memperluas jangkauan kunjungan mereka ke Universitas Riau (Unri), di mana mereka berkesempatan mengunjungi Fakultas Kedokteran.
Dr. Hanif menyampaikan cerita perjalanan mereka yang penuh wawasan, termasuk kunjungan akademis ke Korea sebelum tiba di Indonesia.
Sharing sessions 1
Dr. Hanif dan Prof. Mefal dari Unand juga berbagi pengalaman mereka menjelajahi kekayaan kuliner di Bukittinggi, menikmati nasi Kapau, hidangan lokal yang menjadi favorit banyak pengunjung. Tetapi sayang sewaktu berhenti di sate Mak syukur di Padang Panjang satenya sudah habis.
Dalam sesi presentasi yang diadakan secara hibrid, Dr. Hanif memaparkan topik "Medical Devices: Biomechanic dan Biomaterial," menyoroti potensi kerjasama penelitian antara dosen Unand dan grup risetnya. Beliau juga menggambarkan pertumbuhan pasar biomekanik, termasuk penggunaan fixator sebagai penunjang mekanis.
Fixator, alat ortopedi yang dirancang untuk menstabilkan dan mendukung tulang yang cedera, berperan penting dalam proses penyembuhan. Alat ini memfasilitasi penyembuhan dengan menyediakan stabilisasi yang diperlukan untuk tulang yang patah, memungkinkan tulang untuk menyatu kembali dengan efektif.
Kolaborasi antara FT Unand dan Departemen Biomedical UTM diharapkan membuka peluang baru dalam bidang pendidikan, pengajaran, dan penelitian, khususnya dalam pengembangan teknologi biomedical. Inisiatif ini menunjukkan pentingnya pertukaran ilmiah dan budaya dalam memperkuat hubungan internasional dan memajukan pengetahuan bersama.
Sharing sessions 2
Pada sesi knowledge sharing kedua, disampaikan oleh Prof. M. Ilhamdi Rusydi dari departemen Teknik Elektro Unand.
Sayangnya, beliau tidak bisa hadir secara luring karena hujan lebat yang terjadi sejak 7 Maret 2024, sampai dini hari telah menyebabkan banjir di berbagai kota di Padang, termasuk Tabing tempat tinggal beliau. Jadi sharing sessions dilakukan melalui Zoom.
Prof. Ilhamdi Rusydi memberikan gambaran tentang Biosignal dan Disabilitas yang menyoroti pentingnya aplikasi biosignal dalam pengembangan alat bantu medis bagi individu dengan disabilitas, terutama yang disebabkan oleh kecelakaan.
Biosignal, yang merupakan sinyal biomedis yang dihasilkan oleh sistem saraf atau jaringan fungsional tubuh, dapat digunakan untuk mengontrol perangkat assistive, seperti prostesis atau alat bantu gerak lainnya.
Dalam konteks ini, biosignal seperti EEG (electroencephalogram) atau EMG (electromyography) dapat digunakan sebagai antarmuka manusia-mesin (HMI) untuk membantu individu dengan disabilitas dalam melakukan tugas sehari-hari atau dalam proses rehabilitasi. Misalnya, sinyal otot yang dihasilkan dari EMG dapat digunakan untuk mengendalikan lengan prostetik, memungkinkan pengguna untuk melakukan gerakan yang lebih alami dan intuitif.
Selain itu, penelitian terkini juga mengeksplorasi penggunaan biosignal dalam aplikasi rehabilitasi, seperti terapi gerak yang dibantu oleh robot atau perangkat virtual reality yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan motorik dan fungsi fisik pasien setelah kecelakaan.
Penggunaan biosignal dalam teknologi assistive menawarkan peluang besar untuk meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian bagi mereka yang mengalami disabilitas akibat kecelakaan,
Dalam konteks kesehatan, teknologi biometrik menawarkan berbagai aplikasi yang dapat meningkatkan kinerja rumah sakit dan pengalaman pasien, seperti memerangi penipuan, mengurangi tugas administratif, dan memberikan bantuan dengan hambatan bahasa. Selain itu, biometrik dalam perawatan kesehatan dapat menyelesaikan masalah pencocokan dan identifikasi pasien, mengurangi biaya, dan meningkatkan pengalaman pasien. Teknologi ini juga digunakan untuk meningkatkan keamanan dan privasi catatan kesehatan elektronik (EHR) dan memperlancar proses perawatan kesehatan.
Dosen lain yang diharapkan hadir adalah Prof. Syafii yang tinggal di Belakang TVRI, tetapi karena banjir juga tidak dapat hadir dalam acara tersebut.
Penutup
Kerjasama antara Universitas Andalas dengan UTM perlu dibangun lebih intens lagi dengan kerjanya yang real, tidak sebatas kunjungan dan sharing knowledge saja. Tetapi bisa dalam bentuk lain seperti pertukaran mahasiswa, join riset, program sandwich, publikasi bersama dan kegiatan global outreach lainya.