Cara Membuat Email Marketing yang Tidak Masuk Folder Spam

2024-10-29 00:08:55 | Diperbaharui: 2024-10-29 00:08:55
Cara Membuat Email Marketing yang Tidak Masuk Folder Spam

Email marketing merupakan salah satu strategi pemasaran yang efektif untuk menjangkau pelanggan secara langsung. Namun, masalah yang sering dihadapi adalah email yang berakhir di folder spam. Untuk mengatasi ini, berikut beberapa tips penting agar email marketing Anda tidak masuk ke folder spam dan tetap terlihat profesional.

Mengapa Email Masuk Folder Spam?

Sebelum memahami cara agar email Anda tidak masuk spam, penting untuk mengetahui mengapa hal ini terjadi. Email masuk ke folder spam biasanya karena:

- Penggunaan Kata-Kata Spammy: Kata seperti "Gratis" atau "Beli Sekarang" dapat dianggap sebagai spam oleh filter email.

- Tidak Ada Izin Pengiriman: Mengirim email tanpa izin dari penerima.

- Format yang Tidak Profesional: Email yang terlihat seperti promosi tidak resmi.

- Alamat Email Tidak Terverifikasi: Mengirim dari domain yang belum diverifikasi.

 

Dengan memahami penyebabnya, kita bisa merancang strategi agar email dapat langsung masuk ke inbox utama.

 

Cara Membuat Email Marketing yang Tidak Masuk Folder Spam

1. Gunakan Subject Line yang Relevan dan Tidak Berlebihan

Subject line adalah elemen pertama yang dilihat oleh penerima. Hindari kata-kata yang dapat memicu filter spam seperti "100% Gratis," "Penawaran Terbatas," atau "Beli Sekarang."

Tips: Buat subject line yang informatif, relevan, dan sederhana, misalnya, "Tips Terbaru untuk Mengembangkan Bisnis Anda."

 

2. Pastikan Penggunaan List Email yang Berkualitas

Selalu kirim email ke list yang telah memberikan izin (opt-in). Mengirim email tanpa izin dapat meningkatkan kemungkinan email masuk ke spam.

Contoh: Gunakan form pendaftaran di situs web atau tawarkan langganan newsletter untuk mengumpulkan daftar email yang valid.

 

3. Gunakan Alamat Pengirim yang Profesional

Email dari domain umum seperti Gmail atau Yahoo sering kali dianggap spam. Sebaiknya gunakan domain khusus bisnis yang sudah terverifikasi.

Tips: Pastikan alamat pengirim sesuai dengan brand Anda, misalnya, namaanda@bisnisanda.com

 

4. Pilih Konten yang Relevan dan Bernilai bagi Penerima

Isi email harus relevan dan memberikan nilai bagi penerima. Hindari pengiriman konten promosi berlebihan atau clickbait yang mengecewakan pembaca.

Contoh: Jika Anda menjalankan bisnis kecantikan, buatlah email yang berisi tips perawatan kulit atau rekomendasi produk.

 

5. Batasi Penggunaan Gambar Berlebihan

Terlalu banyak gambar atau ukuran gambar yang besar bisa menandakan email sebagai spam. Sebaiknya, gunakan proporsi teks dan gambar yang seimbang.

Tips: Gunakan gambar berkualitas rendah namun tetap jelas untuk mengurangi ukuran email.

 

6. Tambahkan Link untuk Unsubscribe

Pastikan ada opsi unsubscribe yang jelas agar penerima dapat berhenti berlangganan jika ingin. Ini mengurangi risiko email Anda dianggap spam.

Tips: Letakkan link unsubscribe di bagian bawah email dan buat kalimat sederhana, misalnya, "Klik di sini jika ingin berhenti menerima email dari kami."

 

7. Periksa Tata Bahasa dan Ejaan

Email yang berisi tata bahasa yang buruk atau ejaan yang salah dapat terlihat tidak profesional dan meningkatkan kemungkinan masuk folder spam.

Tips: Gunakan alat pemeriksa tata bahasa seperti Grammarly untuk memeriksa kesalahan.

 

8. Uji Coba Sebelum Mengirim (A/B Testing)

Sebelum mengirim email ke seluruh list, uji coba dengan mengirim ke beberapa akun email untuk melihat apakah email masuk ke spam atau inbox utama.

Tools: Anda bisa menggunakan tools seperti Mail Tester atau Litmus untuk melakukan uji coba ini.

Rekomendasi Tools untuk Email Marketing yang Efektif

  • Mailchimp: Platform untuk membuat dan mengelola email list, menyediakan template email, dan fitur A/B testing.
  • ConvertKit: Memudahkan pembuatan form dan email sequence.
  • HubSpot: Menyediakan fitur lengkap, mulai dari pembuatan email hingga analitik.

 

Kesimpulan

Dengan memperhatikan langkah-langkah di atas, Anda dapat meningkatkan deliverability email dan mengurangi risiko masuk ke folder spam. Fokuslah pada konten yang relevan, tata letak profesional, dan teknik pengiriman yang tepat. Email marketing yang efektif adalah yang langsung sampai di inbox utama dan memberikan nilai bagi penerima.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
3 Orang menyukai Artikel Ini
avatar