Bagaimana Jika Sampah Jadi Komoditas Ekspor?

2025-09-23 09:32:32 | Diperbaharui: 2025-09-23 09:32:32
Bagaimana Jika Sampah Jadi Komoditas Ekspor?
Ilustrasi sampah plastik. Sumber : karya frimu eugen by canva.com

Bagaimana jika sampah jadi komoditas ekspor? Jangan pikir itu adalah teori, karena faktanya sampah non organik khususnya sampah plastik justru belakangan viral karena di ekspor dan impor loh. Ga percaya, simak penjelasan berikut ini.

Realitanya, sejumlah negara di Asia dan Uni Eropa mengimpor sampah plastik dengan berbagai macam keperluan. India misalnya, mengimpor limbah plastik tertentu untuk diproses menjadi RDF dan juga untuk pirolisis menjadi minyak plastik (plastic-to-fuel). Tak hanya itu, namun juga banyak pabrik semen di India menggunakan RDF dari sampah impor.

Beberapa negara Eropa Timur seperti Polandia dan Rumania bahkan menerima sampah dari Eropa Barat untuk diproses, termasuk insinerasi yang menghasilkan energi listrik/panas. Tak hanya itu, negara seperti Philipina dan Vietnam memanfaatkan limbah plastik untuk membuat kerajinan tangan bernilai tinggi.

Sebenarnya di Indonesia sendiri sudah ada banyak komunitas pengrajin yang menggerakkan pemanfaatan sampah plastik yang di daur ulang, kemudian diolah menjadi bahan bakar solar dan kerajinan bernilai tinggi. Sejumlah komunitas dan komunitas non Pemerintah (NGO) juga sudah bergerak dari bertahun-tahun lalu.

Bahkan penjualan hasil pengolahan ini tidak hanya dijual ke pasar lokal dan nasional, melainkan di eksport ke luar negeri. Kebanyakan dalam bentuk bahan baku plastik yang siap di kreasikan ataupun bahan bakar solar dengan kualitas yang ternyata sangat baik.

Mereka berusaha menggerakkan ekonomi masyarakat kelas bawah melalui pemanfaatan sampah, mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan. Semuanya demi meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari merajalelanya kebiasaan membuang sampah plastik sembarangan, tanpa di kelola dengan benar.

Padahal dampaknya dapat dirasakan sepanjang tahun, mulai dari polusi udara (gas beracun efek pembusukan sampah), pencemaran air dan lingkungan, pun dengan banjir. Jadi sudah sewajarnya kita semua mulai sadar dan berfikir bagaimana mengatasi sampah plastik yang notabene tidak akan bisa terurai secara alami ini.

Oh ya, sebenarnya kita bisa menunjukkan partisipasi kita dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan akibat banyaknya sampah plastik. Seperti turut mensosialisasikan atau mengkampanyekan program-program dari komunitas yang peduli terhadap keberadaan sampah plastik ini.

Contohnya apabila di tempatmu ada bank sampah, maka bantulah dengan mengabari orang-orang terdekat, saudara, teman atau orang-orang sekitar, bahwa sampah plastik mereka bisa menjadi berharga. Alias bila dikumpulkan dapat ditukar menjadi cuan. Cukup partisipasi kecil namun konsisten. Dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar.

Berikut ini ada beberapa NGO/perusahaan/Entitas yang ada di Indonesia yang perlu kamu ketahui, dan mungkin bisa kamu bantu sosialisasikan kepada masyarakat. Minimal agar mereka lebih dikenal dan banyak yang akhirnya sadar.

Nama Perusahaan / Entitas Lokasi Jenis Plastik / Fokus Produk / Output
PT Namasindo Plas Bandung, Jawa Barat Botol PET Botol baru (rPET), preform, daur ulang kemasan
Inti Jaya Plasindo Bandung, Jawa Barat Botol PET Flakes PET (bahan baku daur ulang)
Inocycle Technology Group (INOV) Tangerang, Solo, dll Botol PET Serat polyester daur ulang (Re-PSF) untuk tekstil
Get Plastic Jakarta & komunitas mitra Plastik campuran Bahan bakar cair via pirolisis
Ecoloop Indonesia Jakarta (platform nasional) PET, HDPE, multilayer Agregator, distribusi ke pabrik daur ulang
Sustainable Waste Indonesia (SWI) Jakarta & jejaring nasional Plastik beragam Sistem pengumpulan & distribusi ke recycling
BALI PET Bali & Lombok Botol PET Flakes PET (5–10 ton/hari)
Sangkara Waste Management Bali Plastik low-value (kresek, sachet, multilayer) Produk kerajinan & furnitur (kursi, meja, dll)
Bali Waste Cycle (BWC) Klungkung, Bali Plastik HDPE, plastik campuran Papan daur ulang, souvenir, RDF
PT Repal Indonesia Pontianak, Kalimantan Barat Plastik beragam Palet pabrik, produk industri
Bank Sampah Induk Sumsel + Mitra Sumatera Selatan Plastik non-B3 Souvenir, tas, produk kreatif (UMKM)
PT Alba Tridi Recycling Plastics Kendal, Jawa Tengah Botol PET 48.000 ton/tahun flakes PET untuk industri
GTM – Geo Trash Management Lombok, NTB Plastik non-recyclable Solar/dexlite via pirolisis (1–20 ton/hari target)

Salah satu yang unik di sini adalah GTM Lombok (Geo Trash Management). Karena GTM lebih fokus pada plastik non-recyclable yang biasanya tidak bisa masuk industri daur ulang biasa. Jadi tidak seperti perusahaan pada umumnya. 

Nah, dalam artikel saya berikutnya, saya akan membagikan sejumlah program kegiatan yang bisa kalian tiru/inisiasi untuk diterapkan di daerah kalian masing-masing. Tentunya berdasarkan program kegiatan yang sebentar lagi akan saya ikuti.

Ditunggu juga informasi-informasi dari kalian yang ada di grup ini dalam rangka terus mendorong penanganan sampah plastik yang lebih maksimal. Bersihkan bumi dari sampah plastik, Zero Waste Zero Illness.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
0 Orang menyukai Artikel Ini
avatar