Tak terasa 2 hari lagi, pesta pernikahan kakakku, Dina. Pesta akan diselenggarakan di Ballroom Hotel Celeste. Jumlah undangan 500 orang, mengundang seluruh kerabat, kolega Ayah, tetangga, teman-teman Dina dan kolegaku.
Saya penanggung jawab acara. Mulai booking ballroom, gaun pengantin, make up, photographer. Pasalnya Kak Dina bekerja di Bandung. Jadi semua tanggung jawabku sebagai panitia dibantu Ibu yang sudah sepuh.
Saya beserta 6 panitia lainnya sibuk mengurus persiapan acara. Terlebih kami mengundang Pak Bupati. Beliau pamanku yang baru beberapa bulan menjabat.
Sungguh pesta meriah ini, yang dinanti-nanti keluargaku. Bulak balik ke hotel, diskusi, technical meeting dengan sales manager, Nina, dan pihak Manajemen.
Food testing, 5 area parkir VIP , kue pengantin pun sudah tuntas.
Seluruh persiapan telah kulewati. Mataku selalu terbelalak pada check-list. Tak lain agar Kak Dina bahagia di hari istimewa itu.
Saya sudah lama mengenal Nina, staf sales di hotel itu. Dia rajin blusukan dan hubungan perusahaanku dengan Manajemen Hotel Celeste selama ini terjalin baik.
Tibalah hari yang dinanti. Kak Dina tampak anggun, cantik, seperti barbie. Kak Rino tampan dan gagah, sedang canda dengan Ayah, menutupi groginya saat hendak ke pelaminan malam itu.
Para undangan hadir, molek, rapi, bak peragawati, peragawan.
Empat buffet tersedia dengan makanan tambahan sate ayam, siomay, zupa soup, dim sum, dll. Ada juga makanan tradisional. Diakhiri soup buah, es krim, puding, dan jajanan pasar.
Di sudut pelaminan, tampak hiburan 3 pemain musik dengan seorang penyanyi wanita bersuara merdu.
Maklumlah, pesta pernikahan putri pertama.
Tetiba, suasana senyap, 5 detik kemudian suara gemuruh lanjutan.
“Aduh, ada apa Nina?”, tanyaku gemetar.
“Please wait….!”, bergegas Nina ke foyer ballroom dengan handie talkie, panik.
“Alamak, kenapa ini Chief?”, tanya Nina. Chief Engineer gelagapan.
Suasana pesta meriah berubah menjadi gaduh, kacau. Ada yang melanjutkan santapannya, ada yang langsung ke luar ballroom. Ada juga yang bergegas meninggalkan hotel sambil menghidupkan senter dari gawainya.
Lampu padam di tengah pesta selama 10 menit menjadi biang keributan pihak keluarga dan hotel.
Di lobi berkerumun tamu-tamu dari kamar.
Keringat bercucuran, gelap, suasana dimana ini ya?
Saya beserta kerabat sungguh kecewa atas kejadian ini.
Manajemen gak tanggung jawab? Pesta jadi berantakan. Kenapa genset gak disiapkan?
Niatku hendak menggugat Manajemen Hotel Celeste. Geramku sudah ke ubun-ubun, hendak kusebar di medsos, tapi…? Kasihan Kak Dina, nanti jadi viral lagi di media.
Dear Kompasianers,
Saya pernah mengalami peristiwa yang sama saat menangani pesta pernikahan, ulang tahun, seminar. Biasanya terjadi di hotel-hotel lawas.
Keluhan ini berakibat fatal yang akhirnya terjadi urusan gugat menggugat ke pengadilan, meski akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan dengan mengganti kerugian yang tidak sedikit.
Apabila Anda memposisikan diri sebagai sales manager di Hotel Celeste, apa yang akan diperbuat guna menutupi kekecewaan Keluarga Pengantin?
Selain itu informasi apa yang tepat kepada para undangan?
“Bapak/Ibu, harap sabar, listrik padam….”. atau “Para Hadirin yang terhormat, mohon tetap di tempat masing-masing, karena listrik sedang diperbaiki”.
Nah, tak cukup permohonan maaf, banyak lagi rentetan kejadian dampak akibat kekecewaan.
Yuk, mari kita selesaikan kasus ini. Jika Anda sebagai GM atau pimpinan tertinggi di Hotel itu, apa gula-gula yang diberikan?
Bagaimana memulihkan reputasi brand ditengah hotel pesaing? Bagaimana menghilangkan trauma bagi penyewa ballroom? Wah, pekerjaan yang gak main-main ini.
Syarat lomba menulis dengan tema ‘gegara lampu padam di hotel
1. Tulisan karya asli.
2. Artikel mulai tayang tanggal 25 Juni 2023, pukul 08:00, Ditayangkan terakhir tanggal 10 Juli 2023, pukul 08:00
3. Pengumuman pemenang tanggal 12 Juli 2023, pukul 08:00
4. Tag: hotelier writers hotelier hospitality celestine patterson handling complain
5. Follow IG @hotelier.writers2023
Hadiah Pemenang 1, 2, 3
Pemenang pertama: Menginap satu malam di Hotel berbintang 3 (Room Only) di kota pilihan : Balikpapan, Samarinda, Pontianak, Palangkaraya. Berlaku 2 (dua) bulan setelah pengumuman pemenang. Kota lain boleh diajukan.
Pemenang kedua: Menginap satu malam di Hotel Resort berbintang 3 - Puncak Bogor (Room Only) Berlaku 2 (dua) bulan setelah pengumuman pemenang. Kota lain boleh diajukan.
Pemenang ketiga, 2 Buku Hotelier’s Story by CL Patterson:
Pernak Pernik Dunia Hospitality (2021) dan Warna Warni Bekerja Di Dunia Hospitality (2022)
Penerbit Galuh Patria – Yogyakarta.
Bagi peserta 10 artikel terbaik event ke-2 di Hotelier Writers ini akan dibukukan oleh Penerbit Galuh Patria – Yogyakarta. Penanggung jawab redaksi, Direktur, Dosen, Kompasianer Alip Yog Kusnandar dibantu Editor Amin Fadlilah.
Selamat menulis.
Salam hospitality