Hallo Teman Ketapels,

Sebagai komunitas penulis yang anggotanya para penulis, dalam hal ini penulis Kompasianer Tangsel Plus (KETAPELS). Tentu aktivitas sehari-hari tidak lepas dari dunia tulis-menulis. Baik itu menulis semata-mata karena hobi, menulis karena tugas dari sekolah/kampus, atau menulis sebagai sumber penghasilan. Intinya menulis sudah menjadi bagian dari hidup.

Sebagai seorang penulis pastinya tiap-tiap mereka memiliki motivasi dalam menghasilkan sebuah karya terkait kepenulisan. Ada yang termotivasi dengan ujaran berikut, "satu buku sebelum mati." Atau "abadikan kisahmu dalam bentuk buku agar kisahmu abadi di hati mereka yang kau tinggal mati."

Apapun alasannya, Mimin mau memperkenalkan karya solo dari teman KETAPELS nih. Siapa tahu bermanfaat dan tertarik untuk berkolaborasi mengulik proses kreatif mereka dalam menghasilkan karya. 

1 . Karya Asita Djojo Koesoemo

Berupa buku catatan perjalanan terkait wisata budaya dan petualang dengan judul Saya Jatuh Cinta Pada Flores.

2 . Karya Iswadi Suhari

Sebuah novel penggugah kesabaran dan semangat dalam mencari jodoh, demi kesempurnaan menjalankan ibadah. Novel tersebut berjudul Cintaku Setengah Agama."

3 . Karya Denik

Berupa buku catatan perjalanan yang berkisah tentang pengalaman dan keseruannya membawa sepeda kesayangan, guna menjumpai dan meminta tanda tangan dari tokoh-tokoh ternama. Dari pejabat pemerintahan sampai aktris idola. Buku tersebut berjudul Bersepeda ke Hatinya.

Meski ketiga karya tersebut sudah terbitan lama. Selama belum pernah membacanya maka sama seperti membaca buku baru.

Salut kepada teman KETAPELS yang berhasil meluncurkan karya berupa buku solo. Terus semangat untuk teman KETAPELS dan teman-teman Kompasianer lainnya yang sedang on the way menyusun karya tunggal. 

Mari abadikan kisah kalian ke dalam tulisan. Ingat, satu buku sebelum mati.

Larindah, 14 April 2023