Rangkaian Lombok Timur, Kabupaten Literasi Hadir di Lembah Hijau

2023-07-07 19:13:12 | Diperbaharui: 2023-07-07 19:13:12
Rangkaian Lombok Timur, Kabupaten Literasi Hadir di Lembah Hijau
Lalu Abdul Fatah, Owner Jejak Aksara Publisher, KOLOM dan Indriana M.S Aktivis Relawan, di Sharing Santai di Lembah Hijau, Ijobalit.Cred. JAP

Lembah Hijau, Ijobalit - NTB. Kabupaten Lombok Timur dapat dikatakan masih tertinggal dalam hal literasi. Salah satu ikhtiar yang sedang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini adalah membuka kembali sebagian area Lembah Hijau untuk kegiatan-kegiatan yang berfokus pada literasi.

Sebelumnya, di dalam area yang sempat dijuluki Sungai Amazon Lombok ini, memang telah dibentuk komunitas menulis kreatif untuk anak-anak dan remaja, Kelas Menulis Tepi Danau. Namun, untuk meluaskan kebermanfaatan, kegiatan-kegiatan kolaboratif antar pegiat literasi mulai dilakukan.

Kamis sore (6/7), sharing santai perdana bertajuk 'Membangun Portofolio Jurnalisme Warga lewat Kompasiana' digelar di aula Lembah Hijau dengan melibatkan berbagai kelompok pegiat literasi, yaitu Kelas Menulis Tepi Danau, Jejak Aksara Publisher, Komunitas Literasi Madrasah (KALAM) dari desa Suralaga, praktisi Read Aloud yang juga tim Admin KOLOM, dan Komunitas Kompasianer Lombok (KOLOM) selaku narasumber.

Dari kanan ke kiri: Rahmah, Linda, Aulia, Baiq Dia, Siska, Erwin, Gion dan Haikal, asyik berdiskusi sampai maghrib. Cred. JAP

Muslifa Aseani, Ketua Komunitas Kompasianer Lombok, memaparkan pengalaman awal mula ia berkecimpung di dunia blogging. Menulis sebagai sarana untuk mengekspresikan diri dan mengurai isi kepala telah ia lakoni sejak kecil. Karena kegiatan ini dianggap suatu kebutuhan, ia pun bisa konsisten menulis selama puluhan tahun.

Di zaman digital seperti sekarang ini, tentu keberadaan bacaan-bacaan yang mengandung hoax sulit dibendung. Cara paling mudah menyiasatinya menurut Muslifa adalah dengan menulis 'self-experience' yang dilengkapi foto atau video. Tentu saja, kemampuan menulis yang baik, salah satunya tak lepas dari kemampuan membaca yang baik pula.

Dimoderatori oleh Indriana Mitra Sari, aktivis Relawan Indonesia, bincang-bincang santai sore itu berjalan semakin seru dan akrab. Adik-adik Kelas Menulis Tepi Danau dipancing untuk berani mulai berkarya sesuai dengan minat mereka, contohnya membuat komik. Dalam hal ini, desainer grafis Jejak Aksara Publiser yang juga hadir dalam kegiatan itu, misalnya, dapat dilibatkan membimbing adik-adik remaja di komunitas itu.

Tangkapan layar dari video pendek yang belum diolah. Dokumentasi Pribadi

Selain itu, ide kolaboratif lain yang tercetus adalah kegiatan book camp yang digagas oleh tim KOLOM. Area Lembah Hijau yang luas  merupakan tempat yang ideal untuk mengeksekusi kegiatan yang rencananya akan dilaksanakan dalam waktu dekat itu. Teman-teman dari KALAM yang basic-nya para pencinta alam pun akan dilibatkan dalam kegiatan bersih gunung bercorak literasi di Rinjani pada Agustus mendatang.

Wefie bareng legenda Lembah Hijau, Ijobalit, Mamiq Selamet. Penerima Kalpataru, pernah diundang Kick Andy. Kami beruntung masih bisa silaturahmi. Dokumentasi pribadi

Dari bincang-bincang santai ini, ternyata banyak gagasan yang bermunculan sebagai ikhtiar untuk lebih menggairahkan literasi di Lombok Timur. Sarana dan prasarana yang ada dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dengan melakukan kegiatan kolaboratif semacam ini. 

Komunitas-komunitas yang ingin turut mengambil peran dalam kebermanfaatan ini, jangan ragu untuk menghubungi pihak pengelola, ya! Salam Literasi!

*Selong 7 Juli, Penulis Rilis: Rahmah (Penulis)

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
4 Orang menyukai Artikel Ini
avatar