Mengenal Struktur dan Model Bisnis Maskapai

2024-01-28 15:16:30 | Diperbaharui: 2024-01-28 15:16:30
Mengenal Struktur dan Model Bisnis Maskapai
Pixabay.com

Maskapai pada dasarnya adalah perusahaan yang juga memiliki model bisnis, sehingga dalam dunia maskapai ada lebih dari satu model bisnis.

Model bisnis maskapai setidaknya ada dua yaitu layanan penuh dan berbiaya rendah dimana keduanya dapat mempresentasikan keberadaan maskapai pada segmen pasar.

Maskapai layanan penuh atau Full Service Carrier/Airline (FSC/FSA) adalah maskapai yang menyediakan layanan selama penerbangan seperti inflight meals dan inflight entertainment serta menyediakan lebih dari satu kelas penerbangan, misalnya kelas ekonomi dan bisnis atau kelas ekonomi, bisnis dan utama.

Model bisnis satunya lagi adalah maskapai berbiaya rendah atau Low Cost Carrier (LCC), maskapai dengan model bisnis ini tidak memberikan layanan penerbangan (inflight services) seperti maskapai layanan penuh diatas namun ada yang menyediakannya dengan biaya tambahan di luar harga tiket.

Maskapai berbiaya rendah pada umumnya hanya menyediakan satu kelas yakni kelas ekonomi akan tetapi pada perkembangannya kini ada maskapai berbiaya rendah yang menyediakan dua kelas, ekonomi dan bisnis.

Apakah hanya itu perbedaannya ?

Tidak, masih ada beberapa pembeda antara FSC dan LCC yakni pada bandara yang dilayaninya dimana FCC biasanya melayani bandara utama atau primary airport sedangkan maskapai LCC biasanya melayani bandara non utama (secondary airport).

Maskapai FSC biasanya melayani penerbangan jarak jauh, sedang dan adakalany pendek sedangkan maskapai LCC biasanya hanya melakukan penerbangan jarak pendek -- setidaknya ini ciri ciri LCC yang disebutkan oleh IATA.

Lahirnya maskapai LCC pada akhir tahun 1970an membawa pengaruh pada pangsa pasar maskapai layanan penuh, keadaan ini membuat maskapai layanan penuh mendirikan anak perusahaan berupa maskapai LCC, tujuannya adalah selain untuk bersaing dengan maskapai LCC lainnya juga untuk dapat lebih memanfaatkan jenis pesawat yang dimiliki oleh maskapai.

Maskapai LCC yang sukses juga melebarkan sayap usahanya ke negara negara lain dengan menggandeng perusahaan lokal dan seiring dengan itu pula, sebuah maskapai LCC memiliki lebih dari satu maskapai, contohnya adalah maskapai Jetstar yang merupakan anak perusahaan maskapai layanan penuh dan flag carrier Australia, Qantas.Maskapai LCC. Maskapai Jetsar ini kini memiliki Jetstar Japan dan Jetstar Hong Kong.

Selain menjadi anak perusahaan, maskapai LCC dapat pula menjadi bagian (subsidiary) dari sebuah group maskapai yang terdiri dari dua model bisnis maskapai ini -- layanan penuh dan berbiaya rendah.

Contoh di tanah air adalah Lion Group yang mencakup maskapai Lion Air, Wings Air, Batik Air, Thai Lion, Super Air Jet.

Salam Aviasi

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
0 Orang menyukai Artikel Ini
avatar