Perkembangan dunia aviasi khususnya aviasi sipil tidak hanya terletak pada jumlah maskapai, pesawat dan pengguna transportasi udara saja tetapi juga pada teknologi yang diterapkan baik pada pesawat maupun bandara dan fasilitas penerbangan lainnya.
Tantangan industri aviasi terhadap lingkungan juga menjadi bagian dari perkembangan dunia aviasi melalui langkah menuju penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan sesuai dengan komitmenya terhadap Paris Agreement yang mengurangi emisi karbon hingga 45% pada tahun 2030 dan nol emisi pada tahun 2050.
Maskapai Skandinavia yaitu SAS (Scandinavian Airlines System) telah membuka penjualan tiket untuk penerbangan dengan pesawat listrik yang rencananya akan dilakukan pada tahun 2028 nanti.
Informasi mengenai jenis pesawat dan juga rute nya belum tersedia namun situs aerotime memprediksi pesawat yang akan digunakan adalah pesawar ES-30 Hybrid Electric Aircraft besutan dari Heart Aerospace.
Prediksi ini berdasarkan pada proses pengembangan dari pesawat ES-30 dimana pesawat ini akan mulai masuk dalam penerbangan sipil komersial.
Sedangkan untuk rutenya kemungkinan akan rute domestik atau jarak pendek dengan melihat ukuran dari pesawat ES-30 ini.
Pesawat listrik adalah salah satu langkah para pelaku pembuat pesawat selain dari SAF (Sustainable Aviation Fuel) yang prosesnya juga cukup menjanjikan dengan terus berkurangnya campuran bahan bakar fosil.
Perkembangan ini sungguh menggembirakan karena bisa menjadi pintu masuk bagi dunia aviasi ke era penerbangan nol emisi, juga kepada lingkungan yang tidak akan tergganggu dengan emisi karbondioksidanya.
Bagi yang ingin menjadi diantara orang pertama didunia yang terbang dengan pesawat listrik ini bisa memesan tiket dari sekarang dengan harga tiket mulai dari USD 179 hingga USD 279 dan tiket bisa dipindahtangankan.
Referensi :
https://www.aerotime.aero/articles/sas-opens-bookings-for-first-electric-flight-in-2028