Arsip Komunitas: Bedah Buku & Refleksi Kemerdekaan Bersama KOPAJA71 x KOMPETRA

O2 Corner, Kompas Gramedia – 18 Agustus 2025

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Komunitas Kompasianer Jakarta (KOPAJA71) berkolaborasi dengan KOMPETRA (Komunitas Kompasianer People Transformation Arena) menyelenggarakan kegiatan bedah buku yang menggabungkan semangat kebangsaan dengan gerakan literasi reflektif.

Buku yang Dibedah:

1. Mempersiapkan Gen Alpha Memasuki Dunia Kerja Sejak Dini – Merza Gamal  

   Diterbitkan langsung oleh KOMPETRA, buku ini merupakan ajakan reflektif untuk membentuk generasi masa depan yang adaptif, tangguh, dan manusiawi. Lebih dari sekadar karya tulis, ia menjadi ruang dialog dan gerakan kolektif dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang terus berubah.

2. Pariwisata Indonesia Harus Memupus Anggapan Turis Sebagai Calon Mangsa – Syaiful W. Harahap 

   Sebuah kritik konstruktif terhadap praktik pariwisata yang eksploitatif, sekaligus seruan untuk membangun ekosistem wisata yang etis dan berkelanjutan.

Rangkaian Kegiatan:

1. - Diskusi Interaktif: Dialog lintas generasi tentang literasi, kepemimpinan, dan etika pembangunan nasional.  
2. - Lomba Kemerdekaan: Estafet Sarung, Balap Kelereng, Memasukkan Benang ke Jarum Jahit—menghidupkan semangat gotong royong dan nostalgia masa kecil.  
3. - Kuesioner Reflektif: Menggali pemahaman peserta tentang masa depan Indonesia dan peran literasi dalam pembangunan karakter.  
4. - Makan Siang Bersama & Foto Komunitas: Menutup acara dengan kehangatan dan rasa syukur.

Refleksi & Dampak:

Acara ini menjadi ruang belajar lintas generasi, di mana literasi dipahami sebagai alat transformasi sosial. Kehadiran para Kompasianer, penulis, mentor, dan pembaca memperkuat pesan bahwa kemerdekaan sejati adalah kemampuan untuk berpikir, bertindak, dan tumbuh secara kolektif.

Di tengah suasana O2 Corner yang hangat dan inklusif, dua buku ini tidak hanya dibedah, tetapi dihidupkan sebagai gerakan. Terbitnya buku Gen Alpha oleh KOMPETRA menjadi bukti bahwa komunitas bukan hanya pembaca, tetapi juga produsen gagasan dan penjaga narasi publik.

____________________________________