Halo KomDik, Bapak/Ibu dan rekan-rekan Kompasianer semuanya dimanapun berada...
Dengan terbitnya Keputusan Mendikdasmen Nomor 14/M/2025, Program Sekolah Penggerak (PSP) resmi dihentikan. Langkah ini tentu mengundang beragam tanggapan dari kalangan pendidik maupun masyarakat umum. Kami ingin mengajak rekan-rekan guru, para alumni dan atau peserta Program Guru Penggerak (PGP), serta masyarakat yang peduli terhadap masa depan pendidikan Indonesia untuk turut menyuarakan pendapatnya.
Apakah Anda setuju atau tidak dengan pencabutan program ini?
Bagi sebagian guru dan Kepala Sekolah, Program Sekolah Penggerak telah menjadi ruang aktualisasi untuk membangun budaya belajar yang berpihak pada murid. Program ini juga memberikan ruang kolaborasi antar guru penggerak yang menginspirasi perubahan di sekolah masing-masing. Namun, di sisi lain, ada juga tantangan implementasi, mulai dari ketimpangan akses hingga persoalan dukungan dari daerah yang belum merata.
Apakah program ini memang sudah tidak relevan? Ataukah justru keputusan penghentian ini akan menghambat perubahan positif yang sudah mulai terasa di beberapa sekolah? Kami percaya bahwa setiap kebijakan pasti memiliki alasan, namun kita sebagai praktisi pendidikan tentu memiliki sudut pandang dan pengalaman langsung di lapangan yang tak boleh diabaikan.
KOMDIK mengundang rekan-rekan guru dan masyarakat umum untuk menulis opini, pengalaman, atau tanggapan Anda terhadap PGP yang resmi ditutup ini. Mari berdiskusi secara sehat dan konstruktif demi arah pendidikan Indonesia yang lebih baik.
Bagi rekan-rekan yang berminat, silakan mulai sekarang sudah bisa menayangkan artikelnya. Atau bagi yang sudah terlebih dahulu menayangkan juga bisa menambahkan tagar: Program Guru Penggerak Dihentikan dan Topik Pilihan KOMDIK 2025.
Mari kita bersama-sama membangun ekosistem pendidikan yang lebih baik!
Atas perhatiannya, KOMDIK haturkan terima kasih!
Salam kompak,
KOMDIK
