Kotekatalk-137: Sekilas Melbourne dan Pengalaman Membuat Film Dokumenter
Minggu ini, kita ke Melbourne ... (dok. Hello Swedisch/Canva/Koteka)

Kotekatalk-137: Sekilas Melbourne dan Pengalaman Membuat Film Dokumenter

Mulai : Minggu, 30 Juli 2023 16:00 WIB
Selesai : Minggu, 30 Juli 2023 17:00 WIB
Zoom
00
00
00
00
Hari Jam Menit Detik
0 Peserta Mendaftar

Hi Koteker dan Kompasianer.

Apa kabar? Masih sehat dan bahagia?

Sabtu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana sudah mengajak kalian ngobrol tentang sekilas Sydney dan film terbaru Andra Fembriarto “Toya dan Roh Seninya.“ Senang dan bangga sekali menikmati perbincangan di Kotekatalk-136 itu.

Andra, sutradara film tersebut menceritakan sedikit tentang Sydney, kota di Australia di mana ia pernah menimba ilmu. Film pertama yang dibuatnya di sana, adalah hasil dari kuliah dan lulus tahun 2007. Trailer film “Under the same sky“, sempat diputar selama 2 menit. Itu adalah film yang menggambarkan suka-duka belajar di negeri orang.

Andra mengaku bahwa ide membuat film yang ada hubungannya dengan kekayaan nusantara, justru setelah jauh dari kampung halaman. Rasa kangen dengan segala sesuatu yang ada di negeri kita itu, membuatnya makin sadar. OMG, Indonesia indah dan kaya bingit!!! Nggak heran kalau film-film berikutnya banyak dibumbui keindonesiaan.

Film “Cipak-cipuk“ yang sudah pernah kita bahas pada Kotekatalk beberapa waktu yang lalu bersamanya, adalah salah satu buktinya. Film terakhir, yang dibahas hari itu, juga menguatkan karakter film Andra.

Sekarang, Mimin mau mengajak kalian, lagi-lagi untuk ke Australia. Kali ini adalah Melbourne yang akan kita kupas. Ada yang pernah ke sana? Pasti kenangan indah saat di sana, masih terasa nyata di mata hati. Yang belum ke sana, mari gabung Kotekatalk-137 pada:

  • Hari/Tanggal: Minggu, 30 Juli 2023
  • Pukul: 16.00 WIB Jakarta/11.00 CEST Berlin
  • ID Meeting: 838 9943 2556
  • Password: 7TCJ3U
  • https://us05web.zoom.us/j/83899432556?pwd=B9sFUaGNuuoniL1bb0WdNPE6a2vF9F.1

Melalui zoom ini, Koteka akan mengundang narasumber Brahmantyo Putra. Jurnalis, fotografer dan film maker muda yang pernah juga mengenyam pendidikan tinggi di universitas Deakin, Australia untuk belajar tentang film pada tahun 2014-2017. Sebelumnya, ia kuliah digital media dan komunikasi selama satu tahun, lho.

Ketua PPI di Universitas Deakin tahun 2014 itu kini menjabat sebagai CEO Seven10 Media. Itu adalah PH yang dibangun tahun 2017 di Melbourne dan pindah ke Jakarta tahun 2021. Selama itu, mereka sudah bekerjasama dengan CreatorUp for Twitter Flight School, KLM Royal Dutch Airlines - 100th Year Anniversary, Multicultural Arts Victoria - Mapping Melbourne, Country Fire Authority - Koori Inclusion Action Plan, iTrek - Israeli Leadership Trek, Water Solutions Network - One Water. Seru banget pasti pengalamannya selama networking dengan mereka.

Untuk urusan content, Bram juga jago lho, kayak Kompasianer di sini. Melalui Kopitoebruk.com pada November 2014–Oktober 2017, ia fokus di digital outlets dan videos. Iapun juga pernah mengemban tugas selaku Lead editor dan journalis untuk media Indonesia di Melbourne. Kontributor untuk SBS and ABC. Bram juga founder RAKJAT!, bagian dari Kopitoebruk, yang fokus kehidupan masyarakat Indonesia  di Melbourne.
Beberapa film yang sudah digarapnya adalah “
Jaranan: Stories of Possessed Dancers" (April 2017 - Desember 2017) dan Jaran Kepang (Juli 2016-Agustus 2016). 

Nah, pasti berwarna banget jadi anak Indonesia yang tinggal di negeri orang. Pengalamannya membuat film dokumenter pasti juga keren banget untuk menginspirasi dan menyemangati kita untuk berkarya sesuai bakat dan jalan yang kita pilih. Makanya, jangan sampai ketinggalan obrolan singkat dan berharga dengannya. Kalau nggak Minggu besok itu, kapan lagi?

Ya, sudah, jangan lupa masukkan ke kalender supaya nggak lupa dan jumpa hari Minggu, deh. 

Salam Koteka. (GS)

2 Peserta Mendaftar


Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
0 Orang menyukai Artikel Ini
avatar