Hi, Koteker dan Kompasianer.
Apa kabar? Tetap sehat dan bahagia, bukan.
Selamat natal, bagi kalian yang merayakan. Dan sebentar lagi, rakyat sedunia merayakan tahun baru. Sudah siap dengan resolusi tahun 2024?
Sabtu lalu, Mimin sudah mengajak kalian untuk mengetahui rekomendasi wisata natal di Salatiga dan mendengarkan album narsum Aldi Lasso "I find peace."
Mas Aldi sudah banyak cerita tempat mana saja yang bisa kalian kunjungi hari-hari ini. Kata mas Aldi, Salatiga yang boleh dikata kota pelajar tergolong sepi karena banyak mahasiswa yang pulang kampung untuk merayakan liburan bersama keluarga sehubungan dengan natal dan tahun baru. Ini tentu menjadi suasana yang damai bagi para pemeluk agama nasrani yang merayakan natal. Dengan ketenangan, masyarakat merayakan dengan nyaman.
Untuk soal wisata, mas Aldi mengulas bahwa wisata kuliner Salatiga luar biasa. Yang dulu hanya nyamil ampyang, penganan dari gula Jawa campir kacang saja, kalian harus mengunyah tahu bakso yang nendang, sate sapi Suruh, ronde, coklat tempe, sambel tumpang atau getuk tela, apalagi yang campur keju. Joss.
Makanya kalian yang ingin ke Jateng, tinggallah di Salatiga. Wilayah yang disebut segitiga emas ini strategis untuk menginap. Jadi hotelnya di sana, dengan suasana tenang dan sejuk, tapi tetap bisa ke kota sebelahnya seperti Semarang, Solo dan Ambarawa. Tahu, kan pembangunan jalan tol membuat transportasi lancar. Tigapuluh menit sampai!
Lantas wisata apa saja yang direkomendasikan mas Aldi kalau ke Salatiga? Demerick Argomulyo, candi Klero, goa Maria Kerep, Rawa Pening, Argo Telo dan Tingkir. Di Tingkir, ada acara heboh, lho. Namanya Goes nyang Tingkir. Di desa kecil itu, kalian bisa menikmati coklat tempe dan sambel tumpang. Apalagi kalian yang demen main musik dan gandrung tradisi dalam negeri, bisa main gamelan. Program Pokdarwis itu kerjasama UKSW Departemen Destinasi Wisata, di mana mas Aldi menjadi motornya. Mimin gemes, mendengar bantuan 18 sepeda ke Tingkir karena saking dahsyatnya acara.
Suasana natal di Salatiga juga diceritakan mas Aldi. Festival natal tahunan yang keren digelar tahun ini (19 Desember), juga menarik perhatian masyarakat. Panas "ngentang-ngentang", masih semangat para peserta dan penontonnya, tuh. Parade Christmas itu juga ditambah dengan perayaan natal tanggal 25 Desember jam 4 pagi di alun-alun Pancasila. Masyarakat yang nggak merayakan juga ikut menjaga, lho. Toleransinya tinggi, ya. Perlu diketahui bahwa Salatiga beberapa kali dinobatkan sebagai kota paling toleransi. Program digagas gereja-gereja di Salatiga rupanya.
Terakhir sebelum berpisah, mas Aldi berharap bahwa ke depan ada kolaborasi bagus dan erat antar banyak pihak, supaya mengemas wisata Salatiga secara bersama-sama dan dengan persaingan sehat.
Dari Indonesia, Komunitas Traveler Kompasiana mengajak kalian ke Mallorca. Ketua Koteka yang juga Kompasianer of the year 2020 akan menceritakan suasana tahun baru di sana. Apakah mirip dengan di tanah air, di mana banyak orang mulai membeli terompet dan membunyikannya? Apakah hiasan di wilayah Mallorca juga dihiasi seperti di kota-kota Indonesia? Bagaimana dengan peningkatan hunian hotel dan kunjungan restoran di sekitarnya? Ada corona di sana? Untuk tahu banyak tentang hal itu, moderator St. Asia yang juga sekretaris Koteka dan artis Bonn akan bertanya pada:
- Hari/Tanggal: Sabtu, 30 Desember 2023
- Pukul: 16.00 WIB/10.00 CET Berlin/ 10 CET Mallorca
- Link: DISINI
Mallorca berada di Laut Tengah. Bayangkan pasir putih, pohon kelapa yang menjulang tinggi dan air laut yang biru merayu. Nggak heran kalau pulau terbesar di Spanyol itu banyak disukai wisatawan sedunia. Penduduknya yang di ada di kisaran 700 ribu itu pastinya makin padat karena pendatang yang datang dan pergi berkali-kali. Kalian yang tertarik dengan perjalanan di Eropa dan bagaimana mereka mengemas wisatanya dengan baik hingga mendatangkan banyak wisatawan lokal dan mancanegara, mari bergabung!
Sampai Jumpa Sabtu, ya. Kita intip suasana tahun baru di Palma de Mallorca, ibukotanya.
Salam Koteka.(GS)