Pertemuan Pulpen XIII kali ini bisa dibilang spesial. Ini adalah pertemuan perdana setelah Lebaran dan setelah suksesnya Pulpen mengadakan Pesta Pena (Perjamuan Sastra Cerpen Kompasiana) dalam rangka ulang tahun Pulpen yang pertama. Tema yang diangkat adalah tentang “Perlukah Penggunaan Catatan Kaki dalam Karya Cerpen” yang dibawakan oleh pemateri Ibu Nina Sulistiati, S.Pd. Beliau merupakan seorang guru Bahasa Indonesia di salah satu sekolah di Sukabumi. Moderatornya yaitu Ibu Sri Rohmatiah Djalil, seorang Kompasianer dan juga merupakan anggota Pulpen.
Pulpen walau masih seumur jagung, tapi selalu rutin mengadakan acara. Baik itu pertemuan rutin dengan menghadirkan pemateri yang berpengalaman, acara rutin sayembara menulis cerpen, maupun puncaknya bulan April kemarin diadakan Pesta Pena, setahun komunitas Pulpen.
Pembahasan Materi
Menurut KBBI, catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku (biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan di dalam naskah pokok).
Fungsi catatan kaki adalah sebagai berikut:
- memberikan pembuktian semua pernyataan dan keterangan tentang sesuatu yang harus dikuatkan penjelasannya;
- menunjukkan adanya peminjaman atau pengambilan dari bahan yang digunakan;
- memberi keterangan atau petunjuk; menjelaskan referensi yang dipergunakan bagi pernyataan dalam teks;
- penjelasan komentar penulis terhadap pernyataan dalam teks yang dipandang penting; dan
- menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang sama.
Unsur-Unsur Catatan Kaki:
- nama penulis atau pengarang, penerjemah, dan editor ditulis lengkap tanpa gelar kesarjanaan;
- judul buku atau tulisan ditulis selengkap-lengkapnya, huruf pertama judul dengan besar kecuali kata sambung dan kata depan;
- tahun penerbitan; dan
- nomor halaman.
Contoh Penggunaan Catatan Kaki:
1. Catatan kaki dari buku.
Budi Martono, Penyusunan dan Pengaman Arsip Vital dalam Manajemen Kearsipan (Jakarta:Pustaka Sinar Harapan, 1994), hlm. 16.
2. Sumber artikel dalam terbitan berkala (majalah ilmiah, jurnal).
Gemala Rabi’ah Hatta, Rekam Medis dan Kesehatan (Medical Records) dalam Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasional”, dalam Berita Arsip Nasional, No. 26, Juni 1988), hlm. 8.
3. Sumber artikel dalam sebuah buku.
David Roberts, “Managing Records in Special Formats”, dalam Judith Ellis (ed), Keeping Archieves (Victoria:D.W. Thorpe, 1993), hlm. 387.
4. Sumber makalah seminar
Machmoed Effendhie, “Arsip sebagai Sumber Informasi dalam Pengambilan Keputusan”, Makalah Seminar Apresiasi Kearsipan Pejabat Esselon III dan IV Kabupaten Sleman, 11 September 2001, hlm. 14.
Penggunaan Catatan Kaki dalam Cerpen Contoh pada cerpen Karya Faisal Odang, “Di Tubuh Torra [1], dalam Rahim Pohon” Di pasiliran [2] ini, kendati tubuh Indo [3] tidak pernah menolak memeluk tubuh anak-anaknya.
…..
Beberapa hari yang lalu, kau meninggal – entah sebab apa. Kulihat kerabatmu menegakkan eran [4] di tubuh Indo untuk mereka panjati. Sudah kuduga, kau keturunan tokapua [5], makammu harus ditempatkan di tempat tinggi.
Catatan.
- Tarra: pohon besar berdiameter sekitar 3 meter, yang dijadikan tempat mengubur bayi di Toraja.
- Passiliran: kuburan bayi di Toraja, dibuat di pohon tarra.
- Indo: ibu.
- Erran: tangga.
- Tokapua: golongan bangsawan/kasta tertinggi.
Itulah segelintir materi yang disampaikan oleh Ibu Nina pada pertemuan Pulpen XIII, Sabtu kemarin. Seperti biasa, tema-tema yang disajikan selalu memantik diskusi hangat dalam diskusi. Pertanyaan demi pertanyaan dilemparkan oleh peserta kemudian dijawab oleh pemateri. Sesekali tentu saja Bang Horas sebagai pendiri Pulpen turun tangan untuk memberikan tambahan keterangan. Diskusi ini tentu saja membuat ketersediaan waktu terasa tidak cukup untuk melanjutkan diskusi.
Penasaran bukan dengan pertemuan-pertemuan Pulpen selanjutnya? Yuk, kepoin akun kompasiana Pulpen dan akun Instagram Pulpen. Di sana, lengkap informasi yang disajikan baik pertemuan Pulpen maupun agenda lain yang dilaksanakan oleh Pulpen. Sampai jumpa pada pertemuan berikutnya dengan materi dan narasumber yang berbeda dan mumpuni di bidangnya. Terima kasih.