Hi, Koteker dan Kompasianer. Apa kabar? Masih sehat dan bahagia?
Sabtu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana dan Pesanggrahan Indonesia e.V sudah menyelenggarakan Kotekatalk-176 membahas pengalaman mbak Siti Asiyah aka St. Asia di Bonn menjadi salah satu pelayan di theater Pantheon yang dulunya di Bonn.
Walau sedang sibuk dalam perjalanan menjadi artis yang akan tampil di panggung Hannover, mbak Siti tampak semangat menceritakan awal mula berdirinya Pantheon. Untung saja ada yang menyetir, pria dari Kalimantan. Jadinya mbak Siti leluasa berbagi informasi. Pendiri Pantheon ternyata Rainer Pause tahun 1987. Lokasi yang dipilih keren banget, di kota Bonn yang dulu pernah jadi ibukota Jerman, sebelum kini dipindahkan ke Berlin. Karena beragam alasan, theater Pantheon dipindahkan dari Bonn ke Bonn Beuel. Salah satunya karena tempat parkirnya jadi lebih luas tapi tetap mudah dijangkau semua orang. Bahkan katanya, banyak penonton dari Perancis yang datang jauh-jauh karena misalnya ada artis dari New York yang tampil di sana. Ada gula pasti ada semut. Kalau ada artis top pasti dikerubut.
Senang sekali ternyata berada di theater. Menurutnya berdekatan dengan artis Jerman yang hanya biasa dilihat di TV atau panggung, bisa selfie dan dekat sekali untuk ngobrol itu sesuatu. Contohnya dengan bos Pantheon dan Oliver Pocher, Guido Horn, Carolin Kebekus, Johann König dan para penyulap.
Ia memberitahukan kepada peserta zoom yang hadir, bahwa banyak anak-anak muda Indonesia yang ia tarik untuk membantunya melayani tamu. Karena ia sudah lama di sana, aksesnya lebih mudah. Tak kenal memang tak sayang, atau orang Jerman bilang "Vitamin B (Beziehung- hubungan baik).
Walaupun tempat hiburan yang diselenggarakan pada malam hari, rupanya mbak Siti sering mengajak anak-anaknya untuk ikut. Misalnya jika ada artis yang ada badut atau sulap.
Baiklah, dari seputar tempat hiburan teater Pantheon, Mimin mengundang kalian untuk hadir di acara zoom Kotekatalk-177 yang akan membahas tentang hari Ayah yang diadakan pada hari Kamis, 9 Mei 2024 dan hari Ibu pada Minggu, 12 Mei 2024.
Apa saja yang dilakukan para ayah saat merayakannya? Hadiah apa yang biasa didapatkannya? Apa bedanya dengan perayaan hari ibu? Selain bunga, hadiah apa yang diperoleh para ibu di Jerman? Apa bedanya dengan hari ibu di tanah air, sih?
Untuk tahu jawabannya, Ari Dwi Gommeringen akan menceritakan pengalamannya ikut merayakan kedua hari itu selama ini, bersama anak-anaknya yang masih kecil-kecil, pada:
- Hari/ Tanggal: Sabtu, 11 Mei 2024
- Pukul: 16.00 WIB Jakarta/11 CEST Berlin
- Link: DI SINI
- Meeting ID: 84323382466
- Kode: 2fmgDa
Buah durian harum baunya. Buah manggis manis rasanya. Bersama Komunitas Traveler Kompasiana, kita jalan-jalan keliling dunia.
Dengan hadir di Kotekatalk-177 kali ini, kalian akan tahu bagaimana rasanya berada di Jerman dan merayakan hari Ayah dan hari Ibu yang jarang menjadi hal yang istimewa di dalam negeri tapi di luar negeri seperti di Jerman, menjadi sesuatu yang menarik untuk dicermati.
Sampai jumpa Sabtu.
Salam Koteka. (GS)