Kotekatalk-215: Serunya Jadi Hypnotherapist di Irlandia
Kalian tahu apa itu hypnotherapy? (dok. Yuki/Gana)

Kotekatalk-215: Serunya Jadi Hypnotherapist di Irlandia

Mulai : Sabtu, 15 Februari 2025 16:00 WIB
Selesai : Kamis, 13 Februari 2025 16:40 WIB
zoom
00
00
00
00
Hari Jam Menit Detik
0 Peserta Mendaftar

Hi, Koteker dan Kompasianer. Apa kabar? Masih sehat dan bahagia, bukan.

Hari Minggu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana dan Pesanggrahan Indonesia e.V mengundang narasumber Kompasianer Ajeng Leodita. Seperti kalian ketahui, dalam Kotekatrip-1 di Jatiasih Skatepark, Koteka bekerjasama dengan Warung Seafood OIY yang menjadi miliknya. Nama OIY diambil, karena merupakan nama anak laki-lakinya. So sweet, ya.

Sebenarnya dunia masak-memasak sudah dimulai dari dulu. Ia menerima pesanan katering. Satu hari sebelum zoom, mbak Ajeng harus menyiapkan 400 dos. Senang ya, selain hobi, ini juga membawa rejeki. Jika ditanya apakah hobi ini datang dari keluarga, pecinta fiksi ini ternyata sudah punya bakat sejak SMA. Buktinya, ia pernah jadi juara membuat nasi goreng. Katanya, darah nenek mengalir padanya. Nenek pandai memasak! Kamu pandai apa, coba? Digali, diuji dan lestari, deh.

Selain hobi, hidup hemat menjadi alasan, ia suka memasak nasi goreng. Iya, memanfaatkan apa yang ada di kulkas supaya nggak dibuang percuma. Itulah sebabnya, menu nasi goreng masuk juga di daftar sajian warung Seafood-nya. 

Ditanya soal pendanaan. Sebagai pemilik warung harus membayar uang bulanan Rp 600.000,00. Belum alat masak dan makan yang harus disediakan. Totalnya kira-kira 2,5 juta. Namanya masih satu bulan, pemasukan belum bisa super. Sehari bisa 8 -10 piring terjual sudah bagus. Inshaallah dengan adanya acara Koteka bekerjasama dengan warungnya ini, akan membuat viral dan banyak yang datang karena dikenal. Kalian yang merasa jadi kompasianer, wajib mencoba. Rasanya nendang, lho. Khususnya nasi goreng. Sedangkan seafood tetap menjadi menu awal yang ditawarkan. Walau pernah mbak Ajeng heran, seharian nggak ada yang memesan seafood. Padahal ia harus belanja di pasar Kramat Jati yang mengambil barang di Muara Karang. Harganya kan jadi lebih mahal. 

Untuk soal belanja demi melayani konsumen, mbak Ajeng membeli 2 liter beras untuk nasi goreng. Stok bumbu sudah dibeli kiloan untuk beberapa kali, telur satu kg, saos-saos dan sayuran selalu segar seperti kol, sawi. Katanya semua bahan harus selalu baru, karena rasanya akan berbeda, jika memakai bahan stok lama. 

Lokasi warung ada di kolong tol Jatiasih di Bekasi. Mengapa ia memilih di sana? Pertama, pedagangnya hanya dua. Kedua, hanya indomie dan kopi yang dijual. Makanya, perempuan berambut panjang itu berpikir, ingin membuat kolong ramai dan mengenalkan nasi gorengnya. Toh, di sana aman karena ada kerjasama dengan satpol PP dan ormas. 

Ajeng bekerja di kantoran. Ternyata teman-teman jadi tahu karena setelah jam 18, Ajeng selalu nggak bisa dihubungi. Iya, karena berdagang. Akhirnya Ajeng suka bawa masakan ke kantor juga. Dulu pernah juga Ajeng ingin supaya mama yang perias, melibatkannya sebagai cateringnya. Tapi mama takut. Selain Ajeng pernah sakit tahun 2012 dan khawatir akan sakit lagi kalau  kecapekan, mama tetap memilih catering orang lain walau Ajeng buka juga catering kecil-kecilan atau warung. Bayangkan saja, catering untuk pernikahan, tiap makanan dipesan dari catering berbeda. Untuk catering nasi saja, profitnya sudah 500 ribu. 

Sekarang ia tahu, untuk kesehatan manusia intinya satu. Asal senang, orang akan sehat. Apalagi dalam usaha warung ini, suaminya siap jaga. Suami ada di setiap suasana. Ajeng tinggal masak untuk pelanggan. Suami yang mempersiapkan dari awal sampai akhir. Ajeng masak dan duduk manis saja. Itu juga romantis, ya. Berdua satu tujuan. Kalian gimana? Harus setia, ya.

Baiklah, dengan kehadiran teman-teman Kompasianer dan Koteker yang tergabung dalam Kotekatrip-1 di Warung Seafood OIY mbak Ajeng ini, semoga membawa berkah bagi semua. Semoga warungnya makin viral, supaya Koteka makan-makan lagi di sana, deh. Kalian mau ikut? Jangan ketinggalan info di medsos Koteka, ya.

Nah, dari seri "Wonderful Indonesia" dengan nasi gorengnya mbak Ajeng, Mimin ajak kalian ke luar negeri, tepatnya ke Irlandia. Ada mbak Yuki Davies di sana. Hypnotherapist ini adalah salah satu member dari Perempuan Berkebaya Indonesia-Eropa. Kamu tahu apa itu hypnotherapi? Itu adalah terapi kesehatan demi menyelesaikan masalah psikologis dengan metode hipnotis, di mana pasien dibawa ke alam di bawah kesadaran. Penasaran, kan? 

Mbak Yuki yang fasih berbahasa Inggris, Jepang dan Perancis itu mendalami ilmu ini pada tahun 2022 di Rapid Transformational Therapy. Tahun 2023, lulusan Unpad jurusan Bahasa dan Sastra Jepang itu pergi ke Rise and Shine Akademy di UK demi belajar Quantum Hypnotherapy Course, lho. Seru. Carilah ilmu sampai ke mancanegara. 

Apa dan siapa yang memotivasi mbak Yuki belajar Hynotherapy? Berapa bea trainingnya? Bagaimana ia mempromosikan jasa hypnotherapy di Irlandia? Pasiennya orang mana saja dan dari usia berapa? Ketika menjadi coach, berapa bea yang dikenakan kepada pasiennya? Di mana tempat praktek mbak Yuki? Apa yang harus dipersiapkan untuk menjadi hypnotherapist terpercaya? Bagaimana peran medsos terhadap bisnis mbak Yuki ini? Apa kendala menjadi hypnotherapist? Bagaimana keindahan Irlandia dibandingkan dengan Indonesia? Apakah nanti juga akan kembali ke Indonesia dan membuka praktek di sana?

Untuk tahu jawabannya, Mimin undang kalian untuk hadir pada:

  • Hari/Tanggal: Sabtu, 15 Februari 2025
  • Pukul: 16.00 WIB Jakarta/ 10.00 CET Berlin/ 09.00 GMT Dublin
  • Link: DI SINI

"Buah durian harum baunya, buah manggis manis rasanya. Bersama Komunitas Traveler Kompasiana, kita keliling dunia."

Ke Irlandia, yuk!

Salam Koteka. (GS)

0 Peserta Mendaftar


Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
0 Orang menyukai Artikel Ini
avatar