Hi, Koteker dan Kompasianer, apa kabar? Masih sehat dan bahagia, bukan.
Sabtu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana dan Pesanggrahan Indonesia e.V sudah mengajak kalian untuk menyimak perayaan Gong Xi Fatchai di Yogyakarta yang ditonton admin Koteka yang sedang mudik, mbak Siti Asiyah.
Traveler yang sedang membangun Siti Bonn Hotel itu mengaku senang menikmati sesuatu yang istimewa dan gratis selama ia di Malioboro. Acara yang sudah diselenggarakan sebanyak 20 kali itu, baru kali ini disaksikannya. Kebetulan infonya ia dapat dari Whatsapp dan instagram kawan-kawan. Acara di Mall Wisnu diselenggarakan tanggal 6-12 Februari 2025.
Kegiatannya menarik, ada:
- Barongsay
- Tarian anak-anak
- Street food (jajan pasar, kuliner Indonesia) di gang sepanjang stasiun ke arah keraton
- pesta kembang api
Mau pulang ke rumah di daerah Malioboro bisa 5 jam karena macet, saking banyaknya pengunjung. Karena cerewet, ia dikasih jalan sama petugas. Para pengunjung tersebut katanya tidak hanya warga Yogyakarta tapi dari kota-kota di luar Yogyakarta.
Mbak Selsa, salah satu peserta zoom menambahkan keramaian Gong Xi Fat Chai di Parakan, Temanggung. Kota kecil tapi multietnis, sehingga banyak warga Tionghoa di sana. Kue keranjang tapi lontong yang sering dikangeninya. Dikasih apel sama orang Tionghoa, kalau lebaran gantian memberi hantaran. Nah, pas cap go meh ada kirab, di mana ada 2 tandu berisi patung dewa yang diarak. Orang akan berebut untuk menandu demi mendapatkan rejeki dan berkah. Seru banget, ya.
Susanti di Australia mengaku belum pernah merayakan imlek di Brisbane. Apalagi angpao, ia belum pernah sekalipun mendapatkannya.
Farisa di Aceh menyatakan takjub karena acara Imlek juga bisa dilihat di tempat ia tinggal di Sumatra. Acara Barongsay di Banda Aceh itu juga dinikmati umat Islam di sana.
Menurut pak Sutiono di Tangerang, acara cap go meh paling ramai di Singkawang. Ditambahkannya, angpau dalam amplop merah biasanya hanya diberikan orang yang sudah menikah kepada orang yang belum menikah atau masih single.
Moderator Gana Stegmann juga menambahkan bahwa acara Gong Xi Fat Chai juga dirayakan keturunan Tionghoa di Stuttgart. Acara parade Barongsay sangat menarik perhatian warga Jerman. Bahkan para penarinya juga orang - orang lokal, selain orang Tionghoa sendiri. Luar biasa.
Dari Yogyakarta, Mimin ajak kalian ke Brisbane untuk menyimak perbincangan dengan Suzanti di Australia. Pembicara Working and Holiday Visa di Kotekatalk-194 tahun lalu itu akan menceritakan kisah betapa mudahnya kabur ke Australia. Rupanya, yang susah itu supaya betah. Kebetulan, tema ini sedang hangat diperbincangkan orang Indonesia di berbagai media sosial. Menarik sekali untuk dikupas, dong.
Bagaimana cara kabur ke Australia? Apa saja yang harus dibutuhkan selain visa? Apa keuntungan tinggal di sana? Apa kesulitannya? Bagaimana caranya supaya bisa betah di Australia?
Untuk tahu jawabannya, simak Kotekatalk-217 pada:
- Hari/Tanggal: Sabtu, 1 Maret 2025
- Pukul: 16.00 WIB Jakarta/ 20.00 AEST/ 10.00 CET Berlin
- Link: DI SINI
"Buah Durian harum baunya, buah manggis manis rasanya. Bersama Komunitas Traveler Kompasiana, kita keliling dunia." (Koteka).
Jumpa Sabtu sore.
Salam Koteka. (GS)