Hi, Koteker dan Kompasianer. Apa kabar? Masih sehat dan bahagia, bukan?
Sabtu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana dan Pesanggrahan Indonesia e.V. Bonn sudah mengundang Mala Kamila. Bernama asli Noor Syaffatul Udhma, Mala yang lahir di Kudus tanggal 15 April 1992 itu pernah menjadi redaktur, GM Jawa Pos Radar Kudus sekaligus Jawa Pos TV Jateng. Kini, ia menjadi jurnalis lepas dan content writer. Alasannya, ia suka jalan-jalan sehingga pekerjaan terbaru, membuatnya leluasa tetap bekerja tapi nggak lupa piknik.
Penyuka novel film genre detektif dan thriller itu suka mendaki gunung sekaligus traveling. Nggak salah kalau Kotekatalk-236 membicarakan pengalamannya, termasuk berkenaan denga tragedi di Rinjani dengan Julia.
Mengapa Mala suka naik gunung, sih? Ternyata, ini berawal dari nonton film "5 cm", tentang petualangan Doni Dirgantara naik gunung Semeru. Kedua, karena ini merupakan liburan di alam terbuka apalagi ketika ada libur panjang. Ketiga sebagai pelepas stress dan mendapat pengalaman spiritual. Yang terakhir, ia bisa meditasi.
Tanggapan dari keluarga mengetahui hobi naik gunungnya, keluar wejangan "hati-hati." Sementara ada komentar orang juga "nggak nyusahin, kan?", "Wah, keren" dan masih banyak lagi.
Perempuan yang juga menulis buku itu masih ingat pengalamannya naik gunung Andong. Memiliki ketinggian 1700 meter, itu menjadi gunung tertinggi yang pernah ia daki. Waktu naik gunung, ia pernah mengalami hipotermi, di mana tubuhnya dingin dan muntah-muntah. Sekarang, ia belajar cara mengatasinya. Antara lain dengan pemanasan yang cukup sebelum perjalanan, jangan dalam kondisi capek dan istirahat di pos-pos yang disediakan supaya tetap fit dari awal sampai akhir.
Mengapa Andong ideal bagi pendaki pemula sepertinya?
- tanjakannya minimal
- Dari sana bisa melihat gunung - gunung lain seperti Merapi, Sindoro, Merbabu, Ungaran dan Sumbing.
- Bisa dicapai 2,5 - 4 jam saja
- Tiketnya hanya Rp 20.000,00
Bea lain yang harus diperkirakan menurut Mala adalah porter (Rp 300.000-Rp 500.0009), transport (bisa gratis kalau barengan kawan), guide (Rp 300.000 - Rp 500.000).
Mengacu peristiwa Julia, ia mengamati hal-hal yang sebenarnya harus diperhatikan:
- Peralatan rescue kurang memadai, harus diperbaiki.
- Ali sebagai guide dan tim, harus menunggu Julia, jangan ditinggal.
- Kurang persiapan dalam penyelamatan, lain kali ditingkatkan.
- Sayang, Julia tidak memanggul tasnya. Di sana, ada P3K, makanan dan minuman yang bisa saja menyelamatkan ketika jatuh dan menunggu bantuan.
Masih dari seri "Wonderful Indonesia", Mimin ingin mengundang kalian untuk bergabung dalam Kotekatalk-237: Suarakan Persahabatan Antar Bangsa Lewat Musik pada:
- Hari/Tanggal: Sabtu, 19 Juli 2025
- Pukul: 16.00 WIB Jakarta/ 11.00 CEST Berlin
- Link: DI SINI
Yuniarto Nugroho dari Inovedu Yogyakarta, mengajak tim musik tradisional yang berkolaborasi dalam indurstri kreatif modern. Band bearliran J-pop/ J-Rock (Jejepangan) ingin mengawinkan musik modern dengan instrumen atau unsur tradisional. Misinya, suatu hari akan mempromosikan musik gabungan itu ke mancanegara.
Kapan band didirikan? Bagaimana dengan penampilan band di tingkat lokal? Mengapa ingin mengusung sentuhan musik tradisional dan modern secara bersamaan? Negara - negara mana yang menjadi tujuan? Apa dan siapa yang menginspirasi grup ini? Bagaimana dengan pendanaan tim supaya tetap eksis dan setrong?
Untuk tahu jawabannya, gabung, yuk!
"Ke Bogor jangan lupa mampir ke istana. Di Bogor ada bunga Raflesia. Bersama Komunitas Traveler Kompasiana, kita bangkitkan pariwisata Indonesia" (menparekraf RI Sandiaga Uno, Kotekatalk-83, 2 April 2022).
Jumpa Sabtu sore.
Salam Koteka. (Gana Stegmann).
