Hi, Koteker dan Kompasianer. Apa kabar? Masih sehat dan bahagia?
Minggu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana dan Pesanggrahan Indonesia e.V. Bonn menggelar Kotekatalk-259 yang membahas suasana advent keempat di Ueberlingen, Jerman.
Gana Stegmann selaku narasumber telah menggambarkanangsung di lapangan, bagaimana ratusan orang berkumpul di Bad Hotel. Hotel yang terletak tak jauh dari pinggir danau Bodensee atau lake Konstanz itu menjamu mereka yang merayakan advent.
Tampak dalam layar suasana ruangan yang dipenuhi buffet seperti acara kondangan di Indinesia. Mulai makanan pembuka sampai penutup digelar di setiap meja berseberangan dengan meja kursi para tamu.
Hanya dengan membayar 50€ atau Rp.900.000,00 tiap tamu bebas makan dan minum dari pukul 10.00-14.00 CET Berlin.
Adapun acara selipan adalah nyanyian lagu natal, piano, pembagian topi Santa Klaus dan sambutan pihak hotel.
Setelah menyorot acara Advent, narasumber keluar gedung dan mengarahkan kamera ke danau. Terlihat hewan-hewan yang tahan musim dingin seperti angsa putih, bebek dan burung.
Di dekat hotel ada stasiun pemberangkatan kapal ke Bregenz, Austria dan Swiss. Kalau ke Ueberlingen, Jerman ternyata dua - tiga negara bisa dilampaui. Ketiganya masuk visa Schengen.
Dari Jerman kita ke Austria, tepatnya Linz. Kota yang jadi tempat bersejarah karena Hitler pernah bersekolah dan besar di sana, sampai ia berujar ingin menjadi kanselir Jerman dan terwujud!
Gana Stegmann yang sedang dalam perjalanan tiga negara, akan mengajak kalian mengamati secara live.
Berapa penduduk di Linz? Apa saja peninggalan Hitler di sana? Apa yang bisa kita kunjungi selama di sana? Apa kuliner Linz yang bisa kita cicipi? Berapa lama perjalanan dari Jerman ke sana? Dari Linz bisa ke negara mana lagi?
Semua akan dibahas dalam Kotekatalk-260 spesial dari Linz pada:
- Hari/Tanggal: Minggu, 28 Desember 2025
- Pukul: 16.00 WIB Jakarta/ 10.00 CET Wina
- Link: DI SINI
Kota kecil yang menjadi besar karena beberapa hal seperti industri baja ini menarik untuk diamati, bagaimana mereka mengelola aset wisata lokal untuk menarik wisatawan lokal dan mancanegara. Patut kita contoh.
"Buah durian harum baunya, buah manggis manis rasanya. Bersama Komunitas Traveler Kompasiana, kita keliling dunia."
Jumpa Minggu sore.
Salam Koteka. (Gana Stegmann)