Terkadang kita tidak perlu segera melupakan rasa sakit. Terkadang yang kita butuhkan adalah memberi izin pada diri sendiri untuk merasakannya agar suatu hari nanti kita bisa benar-benar sembuh.
Rasa sakit adalah bagian yang tak terhindarkan dalam hidup. Ia datang dalam berbagai bentuk bisa kehilangan, penyesalan, kekecewaan, atau bahkan patah hati. Kita sering kali ingin segera menghindarinya, mengusirnya pergi secepat mungkin karena tidak ada yang ingin merasakan rasa sakit. Namun, dalam setiap luka ada kekuatan untuk tumbuh dan sembuh. Justru dengan merasakannya, kita memberi kesempatan pada diri sendiri untuk benar-benar sembuh.
Banyak diantara kita yang merasa terjebak dalam siklus menghindari rasa sakit. Kita merasa bahwa jika kita terus menghindar, kita bisa melanjutkan hidup tanpa beban. Namun, pada kenyataannya rasa sakit yang kita tahan akan tetap ada dan menyelinap ke dalam bagian yang paling dalam dari diri kita, menunggu untuk dihadapi. Rasa sakit yang terpendam ini sering kali tumbuh menjadi luka yang lebih besar jika tidak diberi kesempatan untuk sembuh.
Jadi, biarkan rasa sakit itu terasa. Jangan terburu-buru untuk menguburnya atau berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja. Saat kita menghadapinya dengan jujur, kita memberi ruang untuk perasaan kita serta memberi izin pada diri untuk merasakannya. Seperti halnya ketika tubuh kita terluka, kita perlu memberi waktu untuk proses penyembuhan. Rasa sakit tidak akan datang tanpa alasan. Ia mengajarkan kita sesuatu, entah itu tentang ketahanan diri, tentang hal-hal yang perlu diperbaiki, atau tentang apa yang benar-benar penting dalam hidup.
Biarkan diri kita merasa sedih, marah, atau kecewa. Biarkan air mata itu jatuh. Terkadang menangis adalah cara terbaik untuk melepaskan beban yang terlalu lama kita pikul. Dengan memberi ruang pada perasaan-perasaan ini, kita juga memberi ruang untuk diri kita tumbuh dan berkembang. Kita tidak bisa menghindari proses ini, kita harus melewati rasa sakit untuk bisa mencapai penyembuhan.
Setelah itu, perlahan-lahan rasa sakit itu akan mereda. Seperti luka fisik yang sembuh dengan waktu, luka emosional pun akan mengalami hal yang sama. Kita akan merasa lebih kuat, lebih bijaksana, dan lebih siap untuk menghadapi tantangan berikutnya. Tidak ada jalan pintas menuju penyembuhan hanya waktu dan penerimaan yang bisa menghilangkan luka itu.
Terkadang kita merasa terburu-buru untuk merasa baik-baik saja, untuk melanjutkan hidup seolah-olah tidak ada yang terjadi. Namun, kita lupa bahwa memberi waktu pada diri sendiri untuk merasakan dan menyembuhkan adalah langkah penting dalam perjalanan hidup. Dalam kesabaran, kita akan menemukan kedamaian dan suatu hari nanti kita akan melihat luka itu sebagai bagian dari perjalanan kita yang telah membuat kita menjadi lebih kuat.
Jadi, izinkan rasa sakit itu datang dan pergi. Biarkan ia terasa dan biarkan ia sembuh karena pada akhirnya itu adalah bagian dari perjalanan menuju kebahagiaan yang lebih besar.