Sejak kapan Anda mulai mencintai prosa cerpen? Perasaan apa yang menyelimuti hati Anda ketika hendak, sedang, pun usai membaca cerpen?
Adakah sesuatu yang membekas dan sulit dilupakan? Terngiang-ngiang sampai sekarang meskipun sudah terlalu lampau membacanya?
Pesona kata-kata seperti bagaimana yang memikat Anda untuk kembali dan kembali membaca ulang? Ataukah ada gaya cerita seorang cerpenis yang menginspirasi Anda untuk terus menulis cerpen?
Cinta -- yang kerap menarik menjadi bahan bincangan orang dari masa ke masa -- pastilah meninggalkan kesan. Seperti debaran hati seorang gadis ketika sedang menatap malu mata lelaki yang mencuri perhatiannya. Layaknya lelaki yang setia menunggu kekasih jiwa di depan rumahnya meskipun hujan turun bagaimana pun derasnya.
Pulpen merupakan kumpulan orang yang memiliki rasa cinta pada cerpen. Ketertarikan untuk meluangkan kekayaan waktu -- kata orang waktu sangatlah berharga -- untuk menikmati tubuh cerpen.
Meskipun panjang cerpen itu, lantaran telanjur cinta, masih saja diteruskan membaca. Entah, seperti ada yang kurang jika hidupnya dari hari ke hari dilewatkan begitu saja tanpa membaca cerpen.
Jika itu yang benar-benar sedang Anda rasakan, atau pernah Anda rasakan dan ingin bernostalgia kembali, pulpen memberi ruang lebar untuk Anda mengekspresikannya.
Silakan ceritakan bagaimana kesan dan pesan Anda sebagai bukti cinta pada sebuah cerpen. Cerpen siapa yang paling teringat dalam benak Anda? Mengapa Anda terkesan dan telanjur cinta padanya?
Ulasan atas sebuah cerpen tersebut silakan Anda kirim dalam bentuk Ms Word ke alamat cerpen.sastra@gmail.com.
Ulasan akan dibaca oleh Admin untuk kemudian tayang sebagai artikel pulpen.
Sebagai bentuk penghargaan dan ucapan terima kasih, pada akhir tulisan, sangat diperkenankan Anda menulis nama lengkap Anda sebagai konten kreator ulasan cerpen dan sertakan narasi singkat tentang siapa Anda.
Pulpen menunggu ulasan cerpen Anda.
Salam.