Hallo Ridser,
Mimin mau tanya nih. Kemana riding terjauh kalian? Lalu persiapan apa saja yang kalian lakukan? Hal apa yang paling membuat kalian tenang saat melakukan riding. Apalagi solo riding.
Nah, Mimin mau cerita nih hal apa yang membuat Mimin tenang melakukan solo riding kemana pun.
Hari itu matahari bersinar cerah. Jumat, 8 Juli 2016 pukul 08.00 wib, Mimin sudah siap memulai perjalanan lagi. Perasaan ini selalu berbunga-bunga setiap kali mendengar kata perjalanan. Sudah terbayang hal-hal baru yang akan dijumpai selama perjalanan. S
Semua itu menambah kesyukuran di hati atas nikmat yang sudah Allah berikan. Memang begitulah seharusnya. Sebuah perjalanan yang dilakukan harus menjadi penguat keimanan di hati, atas kesempatan yang masih dimiliki untuk bisa melihat bumi Allah yang lain.
Motor matic bernama cempe sudah menanti di depan rumah. Mimin sudah membersihkannya dan juga sudah dipanaskan. Sejujurnya ada sedikit rasa khawatir saat melihat kondisi si cempe.
Bagaimana tidak? Cempe belum diservis sejak dua bulan sebelum hari lebaran tiba. Kondisi ban belakangnya pun sudah tipis. Sudah saatnya diganti. Berhubung tidak ada rencana mengadakan perjalanan jauh, maka Mimin santai saja. Menunggu libur lebaran usai baru akan membawanya ke bengkel. T
Tetapi Mimin hanya bisa berencana. Penentu segala keputusan adalah Sang Khalik. Ketika Allah memilihkan rencana lain. Maka hati ini pun digerakkan untuk melakukan perjalanan. Padahal tidak ada dalam perencanaan sebelumnya. Semua mengalir begitu saja mengikuti kata hati.
Dengan mengucap bismillah, mimin tetap berangkat melakukan perjalanan ke Jawa Tengah dengan mengendarai sepeda motor. Meski kondisi si cempe yang mengkhawatirkan. Mimin buang jauh-jauh perasaan khawatir dan keraguan yang hinggap dipikiran.
Hal ini bisa menghambat langkah kita. Takut dan gembira itu batasnya tipis. Hingga memicu timbulnya keragu-raguan. Hal ini bisa melemahkan tekad dan keimanan kita. Maka harus segera ditepiskan.
Petuah ibu saat masih ada menjadi penguat hati.
“Pergilah! Datangilah tempat-tempat yang ingin kamu kunjungi. Selagi sehat, selagi bisa. Kelak. Akan ada saatnya kamu akan berdiam di rumah.”
“Jangan lupa berdoa. Minta petunjuk sama Allah. Hanya pada Allah kita gantungkan hidup.”
Wejangan-wejangan ibu membuat langkah ini terasa ringan. Karena ridho ibu, berarti ridho Allah juga. Jika sudah begini, tenanglah jiwa ini kemana pun melangkah. Kehati-hatian tak boleh mematikan nyali untuk mengambil langkah ke depan.
Itu sekelumit cerita Mimin sewaktu ingin melakukan solo riding ke Jawa Tengah sampai Jawa Timur. Doa ibu juga pesan beliau menjadi penguat hati. Membuat langkah Mimin menjadi tenang.
Ridser punya cerita menarik lainkah? Boleh sharing di sini ya?
Salam satu aspal